Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah tahun pelajaran 2017-2018 mengangkat tema “Prestasi Kumiliki, Karakter Kuperoleh” dengan bertujuan khusus memberikan kesempatan untuk mengenal secara kontekstual lingkungan baru siswa kelas VII di SMPK Santa Maria II Malang. MPLS tahun ini memiliki kegiatan tambahan berupa outbond yang diselenggarakan di Biara Pasionis (CP), Lo Andeng
Tujuan umum Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah adalah menyajikan suasana yang menyenangkan, berkesan, nyaman, dan merasa ditrima serta membentuk kekompakan dan kebersamaan serta persaudaraan sesuai dengan misi dan misi sekolah. Materi yang diberkan kepada siswa kelas VII antara lain Pengenalan Visi Misi serta Mars sekolah, Kurikulum, Etika dan Budi Pekerti,Cara Belajar, tata Tertib Sekolah, Perpustakaan Sarana Prasarana.
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Kelas VII SMPK Santa Maria II diawali dengan Pra MPLS tepatnya pada hari Sabtu, 15 Juli 2017 dengan pengarahan dan pengenalan kegiatan MPLS, berkenalan lebih dekat dengan para wali kelas dengan materi Mengembangkan Potensi Diri, pembagian seragam.
Selaku koordinator MPLS tahun pelajaran 2016-2017 Bapak Trianto Th., S.Pd menegaskan bahwa MPLS kali benar-benar menekankan pengenalan lingkungan sekolah dengan segala fasilitas dan kegiatan, ditambah dengan kegiatan outbond yang secara keseluruhan jenis kegiatannya bermakna membangun kebersamaan serta mau menjadi pemimpin dan mau dipimpin. Beliau juga selalu mengingatkan khususnya para engurus OSIS yang juga diberi kesempatan mendampingi dalam setiap kegiatan harus zero bullying.
Pada hari pertama MPLS tepatnya Senin, 17 Juli dibuka dengan upacara bendera sekaligus pembukaan MPLS oleh kepala sekolah dengan simbolis mengalungkan kartu peserta MPLS yang diwakili oleh siswa kelas VII putra dan putri. Pada upacara tersebut Sr. Dorothea berpesan agar selama MPLS para siswa kelas VII dapat memanfaatkan dengan mengikuti setiap kegiatan dengan selalu terlibat aktif, khususnya pada saat kegiatan outbond
Pada hari Selasa, 18 Juli 2017 rombongan siswa kelas VII diberangkatkan dari sekolah menuju tempat outbond dengan menggunakan 20 armada angkutan kota MM yang dikomandoi oleh Bapak Albertus M Depa. Begitu tiba di lokasi tepatnya Biara CP LoAndeng siswa diajak untuk pemanasan dengan jalan kaki menuju lokasi outbond yang berjarak sekitar 300 meter dari halaman depan biara.
Outbond MPLS tahun 2017-2018 dimulai pukul 09.00 sampai pukul 13.00 WIB dengan setiap kelompok menjalani 10 jenis permainan. Hampir semua guru dan karyawan terlibat aktif pada kegaiatan tersebut. “Wah ini pengalaman yang menyenangkan bagi saya, “ ungkap salah satu peserta outbond yang berasal dari Papua. Selesai outbond para wali kelas dibantu pengurus OSIS mengadakan latihan penampilan kelas untuk acara inaugurasi sekitar 2 jam dan pukul 15.30 para siswa dibariskan untuk berjalan menuju halaman depan biara CP untuk naik angkutan kota dan kembali ke sekolah.
Pada akhir MPLS digelar acara Inaugurasi mempertunjukkan berbagai keterampilan bakat dan minat setiap kelas. Pada sambutan akhir kegiatan MPLS, Sr. M. Dorothea D. Doren, SPM, S.Pd setelah menerima secara resmi dari perwakilan orang tua/wali siswa kelas VII menegaskan bahwa siswa, orangtua/wali kelas dan sekolah harus saling bersinergi khususnya dalam memberikan pendampingan kepada para siswa kelas VII selama proses pembelajaran di tahun pelajaran 2017-2018. Masih menurut beliau semua itu bertujuan untuk mendukung siswa dalam mengembangkan potensi baik akademik maupun non akademik khususnya dalam pengembangan karakter. (T.Th)
Penerimaan Laporan Nilai Kenaikan Kelas
Setelah melaksanakan UKK, Misa Syukur serta Classmeeting pada hari Jumat, 16 Juni 2017 pukul 08.00 WIB para orangtua/wali siswa kelas 7 dan 8 hadir ke sekolah untuk mendapatkan laporan pelaksanaan program sekolah 2016-2017, informasi pelaksanaan 5 hari sekolah yang akan dilaksanakan pada tahun pelajaran 2017-2018, informasi kurikulum, dan pembagian laporan nilai kenaikan. Acara dibuka dengan doa pembukaan oleh Bapak Frans Evata Gelion.
Pada kesempatan itu Sr. M. Dorothea, SPM selaku kepala sekolah menyampaikan pertangungjawaban pelaksanaan program sekolah 2016-2017 dengan menekankan pada keberhasilan serta beberapa catatan terkait dengan beberapa program sekolah yang perlu dipahami oleh orangtua/wali siswa. Pada kesempatan itu pula mantan kepala SMPK Mater Dei Pamulang itu menyampaikan rencana pelaksanaan 5 hari sekolah serta memberikan penghargan kepada para siswa yang berprestasi.
Bidang kurikulum yang diwakili oleh Ibu Theresia Damayanti menginformasikan ketercapaian hasil belajar para siswa kelas 7 dan 8 disambung Bapak Andiek Joseph selaku koordinator ketertiban yang menekankan informasi perkembangan pelaksanaan tata tertib sekolah selama tahun pelajaran 2016-2017 serta menegaskan kebijakan pemakaian seragam sepatu yang pada tahun pelajaran 2017-2018 harus menggunakan warna hitam polos tanpa ada warna lain.
Setelah semua informasi selesai disampaikan, pertemuan bersama orangtua/wali siswa diakhiri dengan doa penutup yang dipimpin oleh bapak Fidelis Suhadi.Bapak Trianto selaku pembawa acara pertemuan oragtua/wali siswa tersebut kemudian memandu para orangtua/wali siswa untuk menuju ke kelas para wali kelas putra-putrinya. Secara tertib para orangtua/wali siswa mulai menuju ke kelas sesuai dengan ruangan yang digunakan para wali kelas dalam membagikan laporan nilai tersebut.
Kegiatan setelah UKK 2017
Setelah sepekan melaksanakan UKK atau UAS Genap siswa kelas 7 dan 8 mendapatkan kegiatan motivasi dan kewirausahaan. Khusus siswa kelas 8 bekerjasama dengan SMAK Santa Maria yang bersedia memberikan pelatihan dan keterampilan pembatan batik cetak dan mengenal origami, sedangkan siswa kelas 7 mendapatkan berbagai keterampilan yang dibina oleh alumni SMPK Santa Maria II sebagai salah satu program Alsanmar (Ikatan alumni Santa Maria II). Kedua kegiatan itu dilaksanakan pada hari Jumat dan Sabtu, 9 dan 10 Juni 2017
Pada kegiatan pembuatan batik cetak, siswa kelas 8 sudah diberi desaian jadi untuk diajak langsung bagaimana mencetak batik tersebut. Menurut koordinator pembuatan batik cetak Bapak Mispan, sebenarnya kami ingin juga memberikan pelatihan bagaimana mendesain batik yang kita inginkan karena keterbatasan waktu maka pelatihan pembuatan desain tersebut kami cancel dengan catatan kami mengunakan desain batik yang sudah kami miliki.
Praktik pencetakan batik dilaksanakan dengan membagi setiap kelas menjadi beberapa kelompok kemudian setiap kelompok dipandu siswa dari SMAK Santa Maria untuk member pengarahan dan memandu proses pencetakan batik cetak tersebut. Pada pelatihan di SMA Langsep karena jumlah kelas ada 6 kelas maka bagi menjadi 2 kelompok, pada hari pertama ada 3 kelas masuk ke kelas keterampilan origami dan 3 kelas masuk ke kelompok cetak batik.
Menurut Fania, salah satu peserta mengatakan bahwa kegiatan ini mampu menambah wawasan kami bagaimana kami mulai kenal dengan aneka keterampilan baik origami maupun cetak batik. Selain itu kegiatan ini juga mereka gunakan untuk lebih mengenal SMAK Santa Maria. “Semoga dengan kegiatan ini kedua lembaga sekolah yang masih dalam satu pengelola yakni Perkumpulan Dharmaputri lebih bisa meningkatkan intensitas serta kualitas bentuk kerjasama yang konstrukstif, demikian harapan Bapak Albertus sambil menikmati sarapan di ruang kepala sekolah.
Pada hari yang sama siswa kelas 7 mendapatkan keterampilan mendesain menari dari sedotan plastik dengan tujuan akhir membuat menara tertinggi dengan kualitas kekuatan yang maksimal. Selain itu siswa diperkenalkan dengan dance sport sebagai bentuk motivasi agar olahraga itu juga selain hobby juga harus berakhir dengan prestasi. Keterampilan bagaimana mengedit dan mengambil video juga dikenalkan kepada para siswa kelas 7 dengan menggunakan alat yang paling mudah dan murah yakni dengan HP.
SMPK Santa Maria II akan melaksanakan PBM 5 hari
Pelaksanaan program pendidikan lima hari akan dilaksanakan di SMPK Santa Maria II tahun pelajaran 2017-2018. Sesuai yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy memastikan kebijakan lima hari sekolah dalam seminggu akan diterapkan mulai tahun ajaran 2017-2018. Meskipun sebenarnya sudah banyak daerah yang menerapkan program lima hari sekolah. Tetapi dengan adanya kebijakan Menteri Pendidikan maka program lima hari sekolah itu berlaku untuk semua daerah di Indonesia.
Kebijakan ini tidak hanya diberlakukan bagi pendidikan dasar dan menengah, tetapi juga untuk pendidikan agama. Terlepas dari teriakan lantang orang-orang yang berkoar mengenahi kelemahan-kelemahan fatal dari program sekolah 5 hari itu, tetapi sepertinya Menteri Pendidikan sudah tidak lagi menghiraukan suara-suara itu. Pendidikan lima hari tetap dilaksanakan dengan melihat sisi dampak postif yang selama ini diyakini pak Menteri Pendidikan.
Teknis pelaksanaan pendidikan 5 hari akan menyesuaikan situasi dan habitus sekolah, tetapi masih mengacu pada prinsip pada hari sabtu siswa diliburkan. Tujuan utama dari gagasan ini adalah agar siswa memiliki banyak waktu bersama keluarga atau teman terutama di hari sabtu dan minggu. Sehingga turut mendorong pengupayaan pembentukan karakter anak. Tetapi dipihak lain khususnya guru juga mendapat tuntutatn pemadatan jam mengajar dalam seminggu. Artinya beban belajar siswa dan guru semakin padat seharian penuh sehingga tiada waktu bagi siswa dan guru untuk istirahat.
Karena memiliki waktu lebih lama di sekolah harapannya akan menumbuhkan pembinaan karakter positif pada siswa. Kebijakan program sekolah lima hari kita saksikan memang banyak diterapkan dan dibuktikan oleh negara-negara maju seperti Singapura, Amerika, Jerman. Sekolah juga lebih banyak difungsikan sebagai pusat pengembangan kebudayaan dan pembentukan karakter manusia melalui kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler.
Kemendikbud juga telah memberikan rambu-rambu dalam pmelaksanakan kebijakan sekolah 5 hari tersebut. Sebagai eksekutor dilapangan apapun yang akan kita hadapi dari semua akibat dari pemberlakuan sekolah 5 hari tersebut harus kita sambut dengan optimis tinggi dan semua pihak khususnya para orangtua agar bisa menyesuaikan kebijakan ini dengan menyiapkan segala sesuatunya. Kita semua berharap semoga terobosan ini akan mampu memperbaiki dunia pendidikan kita.
Pada awal mulanya mungkin kebijakan ini akan mendapat banyak tantangan dan beban yang berat, semoga dengan berjalannya waktu serta kesiapan mental kita untuk berubah serta selalu memiliki penilaian optimis dan positive thinking akan mendekati tujuan pendidikan untuk meningkatkan kualitas anak bangsa yang notabene sebagai generasi masa depan bangsa ini
REKREASI KE BALI : SISWA KELAS 9
Salah satu agenda setelah UNBK khususnya bagi siswa kelas IX adalah rekreasi ke Bali. Pada hari Minggu, 22 Mei 2017 sekitar pukul 11.30 WIB para siswa kelas IX sudah mulai berdatangan bersama orangtua ke sekolah untuk mengikuti rekreasi ke Bali. Sebelum berangkat para siswa melakukan absensi, mendengarkan pengarahan teknis serta mengawai dengan doa bersama.
Sekitar pukul 13.00 para siswa kelas IX mulai bergerak secara berkelompok sesuai dengan pembagian armada bus yang pada kegiatan tersebut menggunakan lima bus, setiap bus menampung siswa kelas IX A sampai IX F. Pada rekreasi ke Bali tahun ini diikuti oleh 198 siswa dengan 10 guru pendamping yang terdiri dari enam wali kelas dan Sr. Dorothea, SPM selaku kepala sekolah, Sr. Matilda, SPM sebagai bendahara serta 3 bapak/ibu guru pendamping.
Perjalanan menuju ke Pulau Dewata berjalan lancar dengan objek pertama yakni pantai Pandawa tiba sesuai dengan rencana yakni menjelang matahari terbit. “Pemandangan Sunrice sangat indah dan semakin menguatkan kami bahwa sang Pencipta memliki kekuatan yang luar biasa dengan segala karya ciptaanNya yang selalu baik adanya,” demikian ungkap Bapak F. Suhadi yang juga turut mendampingi kegiatan tersebut sambil menikmati hangatnya sinar mentarai yang perlahan-lahan menyambut kedatangan rombongan SMPK St. Maria II.
Selesai menikmati Pantai Pandawa dilanjutkan menuju Pantai Kuta, hampir setengah hari menikmati suasana Pantai Kuta dilanjutkan dengan makan malam. Tiba saatnya rombongan langsung menuju Hotel Harris untuk chek in, setelah semua rombongan membereskan pembagian kunci dan kamar, langsung beraktivitas santai. Setelah menikmati makan malam sekitar pukul 17.00 WITA kami segera menuju ke bus kembali untuk menuju objek wisata hiburan yakni Devdan Show.
Setelah menikmati sajian hiburan Devdan Show dilanjutkan kembali ke hotel untuk istirahat. “Karena besok hampir seharian kita memerlukan tenaga yang fit maka malam ini harus digunakan untuk istirahat,” demikian pengumuman di setiap bus menjelang tiba kembali ke hotel. Ditambah dengan informasi bahwa perjalanan besok dimulai pukul 07.00 WITA maka para siswa sudah harus bangun dan sarapan sebelum meluncur meuju ke objek Pulau Penida dan Garuda Whisnu Kencana.
Setelah semua peserta rekreasi sarapan dan siap di bus masing-masing maka meluncurlah ke dermaga tempat kapal pesiar Quick Silver siap mengantar kami ke wisata bahari yang memerlukan waktu sekitar 1 jam perjalanan laut. Begitu sampai di tempat wisata bahari Quick Silver para siswapun segera menikmati wahana yang bisa dinikmati diantaranya kunjungan kapal selam, desa tradisional, dan aneka permainan air. Pukul 14.00 WITA wisata bahari pun berakhir dengan segera meninggalkan tempat wahana tersebut untuk kembali ke Pulau Bali. Sesampai ke Pulau Bali rombongan langsung menuju objek wisata Garuda Whisnu Kencana.
Makan malam juga dilaksanakan di sekitar objek wisata GWK sekitar pukul 18.00 WITA dilanjutkan kembali ke hotel untuk menikmati malam terakhir beristirahat di hotel Harris tersebut. Pada kesempatan itu diumumkan bahwa pukul 08.00 WITA rombongan sudah harus chek out maka para peserta harus bisa mengatur waktu kapan bangun, sarapan dan segera berkemas.
Rombongan pun sekitar pukul 08.00 WITA meninggalkan hotel untuk melanjutkan wisata ke Water Boom, Iam Bali, wisata belanja ke Khrisna sekaligus makan siang dan objek terakhir adalah Tanah Lot. Semua objek wisata tersebut bisa dikunjungi dengan baik oleh para peserta rekreasi Bali. Berbagai pengalaman baru dapat mereka peroleh khususnya bagaimana dengan kebersamaan itu para siswa kelas IX dapat semakin mengenal satu dengan yang lain.
Saatnya perjalanan kembali ke Malangpun tiba sebelumnya rombongan makan malam di Bali Agoeng Resto. Setelah makan malam, sekitar pukul 20.00 WITA perjalanan pulang pun dilanjutkan menuju penyeberangan Gilimanuk ke Banyuwangi. Perjalanan pun begitu lancar tak terasa rombongan telah sampai ke Malang sekitar pukul 06.50 WIB. Sambutan para orangtua yang telah menanti, peserta rekreasi disambut dengan santap roti dan minuman susu hangat. “Wah enaknya…dengan suguhan susu hangatnya,” demikian ungkap Pak Mesak yang juga ikut ke Bali untuk yang pertama kalinya dalam kegiatan rekreasi bersama para siswa.
KEMAH RAYA 2017
Tanggal 15 – 17 Mei 2017 Penggalang Gudep SMPK Santa Maria II menggelar Kemah Raya sebagai puncak kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan. Kemah Raya tersebut masih menggunakan fasilitas bumi perkemahan Betlehem-Jedong-Wagir. Pada hari Senin sekitar pukul 12.30 WIB rombongan adik-adik penggalang berangkat dari sekolah dengan menggunakan 6 truk dari Angkatan Udara, yang dipandu langsung oleh Kak Budi Daryono. Sebelumnya para adik pengalang mendapatkan pengarahan bagaimana ditengah perjalanan dan begitu tiba di tempat perkemahan.
Rombongan tiba di tempat perkemahan sekitar pukul 13.15 WIB dan langsung dipandu oleh Kakak Maria untuk segera menempatkan diri dimasing-masing tenda yang telah disediakan, setelah itu adik-adik penggalang diminta mengambil barang-barang baik pribadi atau regu untuk dibawa ke tenda-masing-masing. Para penggalang diberikan kesempatan untuk istirahat sebelum kegiatan ael pembukaan dimulai.
Sekitar pukul 15.30 WIB Apel pembukaan Kemah Raya dimulai dengan dipimpin langsung oleh Sr. Dorothea, SPM selaku kamabigus gudep SMPK Santa Maria II dengan mengajak para adik penggalang menggunakan kesempatan Kemah Raya ini sebagai sarana membangun karakter terlebih ketika berkempatan hidup jauh dari orangtua dan lingkungan rumah tempat tinggal adik-adik penggalang. Pada kesempatan itu pula beliau juga mengingatkan bahwa dasa dharma pramuka merupakan pedoman untuk harus selalu diperjuangkan sebagai rel dalam menjalani kegiatan kepramukaan sekaligus nanti akan berpengaruh pada kehidupan yang sesungguhnya.
Kemah Raya tanun 2017 ini diikuti oleh 198 siswa dengan didukung 12 Pembina dan 8 Pendamping. “Ini pengalaman yang tak terlupakan Kak”, ungkap Antony selesai mengikuti apel pembukaan. Ia pun berharap acara yang akan dijalaninya selama 3 hari ini benar-benar menjadi sebah pengalaman yang membangun karakter sesuai dengan harapan kamabigus saat membuka acara Kemah raya ini.
Kegiatan dalam kemah raya tahun 2017 diisi dengan materi pembinaan mental, praktik memasak menu makan malam yakni nasi goreng, lomba yel-yel regu, jalan-jalan malam, penjelajahan, fun games, api unggun, dan lomba-lomba antar regu. “Puji Tuhan semua rencana yang sudah kami rancang bisa dilaksanakan selama tiga hari ini,” demikian ungkap Kak Yosi selaku koordinator kemah raya tahun ini.
Pada apel penutupan, Sr. Dorothea, SPM masih menegaskan bagaimana pengalaman kemah raya ini harus memberikan sesuatu yang membuat masing-masing pribadi semakin memilki kesempatan untuk meningkatkan kualaitas diri yang didapatkan dari berbagai kegiatan yang dijalani baik secara pribadi maupun beregu. Pada akhir kegiatan kemah raya tahun ini terpilih F.X. Antony sebagai raja kemah raya dan Refita sebagai ratu kemah raya.
Sekitar pukul 13.15 WIB akhirnya adik-adik pengalang meninggalkan tempat kemah raya untuk kembali ke sekolah dengan menggunakan kendaraan truk yang sudah sejak pukul 12.00 telah siap menjemput adik-adik penggalang. “Semoga kemah raya ini mampu mencapai tujuan yang diharapkan salah satunya para adik pengalang mengalami sesuatu yang membuka hati dan pikirnya untuk lebih bisa mandiri dan dewasa baik bertindak, berbuat serta bertutur kata,” demikian harapan kak Hadi sambil mengawal rombongan dengan sepeda motor supra fitnya.