Blog

Penerimaan Laporan Nilai Kenaikan Kelas

Setelah melaksanakan UKK, Misa Syukur serta Classmeeting pada hari Jumat, 16 Juni 2017 pukul 08.00 WIB para orangtua/wali siswa kelas 7 dan 8 hadir ke sekolah untuk mendapatkan laporan pelaksanaan program sekolah 2016-2017, informasi pelaksanaan 5 hari sekolah yang akan dilaksanakan pada tahun pelajaran 2017-2018, informasi kurikulum, dan pembagian laporan nilai kenaikan. Acara dibuka dengan doa pembukaan oleh Bapak Frans Evata Gelion.

Pada kesempatan itu Sr. M. Dorothea, SPM selaku kepala sekolah menyampaikan pertangungjawaban pelaksanaan program sekolah 2016-2017 dengan menekankan pada keberhasilan serta beberapa catatan terkait dengan beberapa program sekolah yang perlu dipahami oleh orangtua/wali siswa. Pada kesempatan itu pula mantan kepala SMPK Mater Dei Pamulang itu menyampaikan rencana pelaksanaan 5 hari sekolah serta memberikan penghargan kepada para siswa yang berprestasi.

Bidang kurikulum yang diwakili oleh Ibu Theresia Damayanti menginformasikan ketercapaian hasil belajar para siswa kelas 7 dan 8 disambung Bapak Andiek Joseph selaku koordinator ketertiban yang menekankan informasi perkembangan pelaksanaan tata tertib sekolah selama tahun pelajaran 2016-2017 serta menegaskan kebijakan pemakaian seragam sepatu yang pada tahun pelajaran 2017-2018 harus menggunakan warna hitam polos tanpa ada warna lain.

Setelah semua informasi selesai disampaikan, pertemuan bersama orangtua/wali siswa diakhiri dengan doa penutup yang dipimpin oleh bapak Fidelis Suhadi.Bapak Trianto selaku pembawa acara pertemuan oragtua/wali siswa tersebut kemudian memandu para orangtua/wali siswa untuk menuju ke kelas para wali kelas putra-putrinya. Secara tertib para orangtua/wali siswa mulai menuju ke kelas sesuai dengan ruangan yang digunakan para wali kelas dalam membagikan laporan nilai tersebut.



Kegiatan setelah UKK 2017

Setelah sepekan melaksanakan UKK atau UAS Genap siswa kelas 7 dan 8 mendapatkan kegiatan motivasi dan kewirausahaan. Khusus siswa kelas 8 bekerjasama dengan SMAK Santa Maria yang bersedia memberikan pelatihan dan keterampilan pembatan batik cetak dan mengenal origami, sedangkan siswa kelas 7 mendapatkan berbagai keterampilan yang dibina oleh alumni SMPK Santa Maria II sebagai salah satu program Alsanmar (Ikatan alumni Santa Maria II). Kedua kegiatan itu dilaksanakan pada hari Jumat dan Sabtu, 9 dan 10 Juni 2017

Pada kegiatan pembuatan batik cetak, siswa kelas 8 sudah diberi desaian jadi untuk diajak langsung bagaimana mencetak batik tersebut. Menurut koordinator pembuatan batik cetak Bapak Mispan, sebenarnya kami ingin juga memberikan pelatihan bagaimana mendesain batik yang kita inginkan karena keterbatasan waktu maka pelatihan pembuatan desain tersebut kami cancel dengan catatan kami mengunakan desain batik yang sudah kami miliki.

Praktik pencetakan batik dilaksanakan dengan membagi setiap kelas menjadi beberapa kelompok kemudian setiap kelompok dipandu siswa dari SMAK Santa Maria untuk member pengarahan dan memandu proses pencetakan batik cetak tersebut. Pada pelatihan di SMA Langsep karena jumlah kelas ada 6 kelas maka bagi menjadi 2 kelompok, pada hari pertama ada 3 kelas masuk ke kelas keterampilan origami dan 3 kelas masuk ke kelompok cetak batik.

Menurut Fania, salah satu peserta mengatakan bahwa kegiatan ini mampu menambah wawasan kami bagaimana kami mulai kenal dengan aneka keterampilan baik origami maupun cetak batik. Selain itu kegiatan ini juga mereka gunakan untuk lebih mengenal SMAK Santa Maria. “Semoga dengan kegiatan ini kedua lembaga sekolah yang masih dalam satu pengelola yakni Perkumpulan Dharmaputri lebih bisa meningkatkan intensitas serta kualitas bentuk kerjasama yang konstrukstif, demikian harapan Bapak Albertus sambil menikmati sarapan di ruang kepala sekolah.

Pada hari yang sama siswa kelas 7 mendapatkan keterampilan mendesain menari dari sedotan plastik dengan tujuan akhir membuat menara tertinggi dengan kualitas kekuatan yang maksimal. Selain itu siswa diperkenalkan dengan dance sport sebagai bentuk motivasi agar olahraga itu juga selain hobby juga harus berakhir dengan prestasi. Keterampilan bagaimana mengedit dan mengambil video juga dikenalkan kepada para siswa kelas 7 dengan menggunakan alat yang paling mudah dan murah yakni dengan HP.

SMPK Santa Maria II akan melaksanakan PBM 5 hari

Pelaksanaan program pendidikan lima hari akan dilaksanakan di SMPK Santa Maria II tahun pelajaran 2017-2018. Sesuai yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy memastikan kebijakan lima hari sekolah dalam seminggu akan diterapkan mulai tahun ajaran 2017-2018. Meskipun sebenarnya sudah banyak daerah yang menerapkan program lima hari sekolah. Tetapi dengan adanya kebijakan Menteri Pendidikan maka program lima hari sekolah itu berlaku untuk semua daerah di Indonesia.

Kebijakan ini tidak hanya diberlakukan bagi pendidikan dasar dan menengah, tetapi juga untuk pendidikan agama. Terlepas dari teriakan lantang orang-orang yang berkoar mengenahi kelemahan-kelemahan fatal dari program sekolah 5 hari itu, tetapi sepertinya Menteri Pendidikan sudah tidak lagi menghiraukan suara-suara itu. Pendidikan lima hari tetap dilaksanakan dengan melihat sisi dampak postif yang selama ini diyakini pak Menteri Pendidikan.

Teknis pelaksanaan pendidikan 5 hari akan menyesuaikan situasi dan habitus sekolah, tetapi masih mengacu pada prinsip pada hari sabtu siswa diliburkan. Tujuan utama dari gagasan ini adalah agar siswa memiliki banyak waktu bersama keluarga atau teman terutama di hari sabtu dan minggu. Sehingga turut mendorong pengupayaan pembentukan karakter anak. Tetapi dipihak lain khususnya guru juga mendapat tuntutatn pemadatan jam mengajar dalam seminggu. Artinya beban belajar siswa dan guru semakin padat seharian penuh sehingga tiada waktu bagi siswa dan guru untuk istirahat.

Karena memiliki waktu lebih lama di sekolah harapannya akan menumbuhkan pembinaan karakter positif pada siswa. Kebijakan program sekolah lima hari kita saksikan memang banyak diterapkan dan dibuktikan oleh negara-negara maju seperti Singapura, Amerika, Jerman. Sekolah juga lebih banyak difungsikan sebagai pusat pengembangan kebudayaan dan pembentukan karakter manusia melalui kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler.

Kemendikbud juga telah memberikan rambu-rambu dalam pmelaksanakan kebijakan sekolah 5 hari tersebut. Sebagai eksekutor dilapangan apapun yang akan kita hadapi dari semua akibat dari pemberlakuan sekolah 5 hari tersebut harus kita sambut dengan optimis tinggi dan semua pihak khususnya para orangtua agar bisa menyesuaikan kebijakan ini dengan menyiapkan segala sesuatunya. Kita semua berharap semoga terobosan ini akan mampu memperbaiki dunia pendidikan kita.
Pada awal mulanya mungkin kebijakan ini akan mendapat banyak tantangan dan beban yang berat, semoga dengan berjalannya waktu serta kesiapan mental kita untuk berubah serta selalu memiliki penilaian optimis dan positive thinking akan mendekati tujuan pendidikan untuk meningkatkan kualitas anak bangsa yang notabene sebagai generasi masa depan bangsa ini

REKREASI KE BALI : SISWA KELAS 9

Salah satu agenda setelah UNBK khususnya bagi siswa kelas IX adalah rekreasi ke Bali. Pada hari Minggu, 22 Mei 2017 sekitar pukul 11.30 WIB para siswa kelas IX sudah mulai berdatangan bersama orangtua ke sekolah untuk mengikuti rekreasi ke Bali. Sebelum berangkat para siswa melakukan absensi, mendengarkan pengarahan teknis serta mengawai dengan doa bersama.

Sekitar pukul 13.00 para siswa kelas IX mulai bergerak secara berkelompok sesuai dengan pembagian armada bus yang pada kegiatan tersebut menggunakan lima bus, setiap bus menampung siswa kelas IX A sampai IX F. Pada rekreasi ke Bali tahun ini diikuti oleh 198 siswa dengan 10 guru pendamping yang terdiri dari enam wali kelas dan Sr. Dorothea, SPM selaku kepala sekolah, Sr. Matilda, SPM sebagai bendahara serta 3 bapak/ibu guru pendamping.

Perjalanan menuju ke Pulau Dewata berjalan lancar dengan objek pertama yakni pantai Pandawa tiba sesuai dengan rencana yakni menjelang matahari terbit. “Pemandangan Sunrice sangat indah dan semakin menguatkan kami bahwa sang Pencipta memliki kekuatan yang luar biasa dengan segala karya ciptaanNya yang selalu baik adanya,” demikian ungkap Bapak F. Suhadi yang juga turut mendampingi kegiatan tersebut sambil menikmati hangatnya sinar mentarai yang perlahan-lahan menyambut kedatangan rombongan SMPK St. Maria II.

Selesai menikmati Pantai Pandawa dilanjutkan menuju Pantai Kuta, hampir setengah hari menikmati suasana Pantai Kuta dilanjutkan dengan makan malam. Tiba saatnya rombongan langsung menuju Hotel Harris untuk chek in, setelah semua rombongan membereskan pembagian kunci dan kamar, langsung beraktivitas santai. Setelah menikmati makan malam sekitar pukul 17.00 WITA kami segera menuju ke bus kembali untuk menuju objek wisata hiburan yakni Devdan Show.

Setelah menikmati sajian hiburan Devdan Show dilanjutkan kembali ke hotel untuk istirahat. “Karena besok hampir seharian kita memerlukan tenaga yang fit maka malam ini harus digunakan untuk istirahat,” demikian pengumuman di setiap bus menjelang tiba kembali ke hotel. Ditambah dengan informasi bahwa perjalanan besok dimulai pukul 07.00 WITA maka para siswa sudah harus bangun dan sarapan sebelum meluncur meuju ke objek Pulau Penida dan Garuda Whisnu Kencana.

Setelah semua peserta rekreasi sarapan dan siap di bus masing-masing maka meluncurlah ke dermaga tempat kapal pesiar Quick Silver siap mengantar kami ke wisata bahari yang memerlukan waktu sekitar 1 jam perjalanan laut. Begitu sampai di tempat wisata bahari Quick Silver para siswapun segera menikmati wahana yang bisa dinikmati diantaranya kunjungan kapal selam, desa tradisional, dan aneka permainan air. Pukul 14.00 WITA wisata bahari pun berakhir dengan segera meninggalkan tempat wahana tersebut untuk kembali ke Pulau Bali. Sesampai ke Pulau Bali rombongan langsung menuju objek wisata Garuda Whisnu Kencana.

Makan malam juga dilaksanakan di sekitar objek wisata GWK sekitar pukul 18.00 WITA dilanjutkan kembali ke hotel untuk menikmati malam terakhir beristirahat di hotel Harris tersebut. Pada kesempatan itu diumumkan bahwa pukul 08.00 WITA rombongan sudah harus chek out maka para peserta harus bisa mengatur waktu kapan bangun, sarapan dan segera berkemas.

Rombongan pun sekitar pukul 08.00 WITA meninggalkan hotel untuk melanjutkan wisata ke Water Boom, Iam Bali, wisata belanja ke Khrisna sekaligus makan siang dan objek terakhir adalah Tanah Lot. Semua objek wisata tersebut bisa dikunjungi dengan baik oleh para peserta rekreasi Bali. Berbagai pengalaman baru dapat mereka peroleh khususnya bagaimana dengan kebersamaan itu para siswa kelas IX dapat semakin mengenal satu dengan yang lain.

Saatnya perjalanan kembali ke Malangpun tiba sebelumnya rombongan makan malam di Bali Agoeng Resto. Setelah makan malam, sekitar pukul 20.00 WITA perjalanan pulang pun dilanjutkan menuju penyeberangan Gilimanuk ke Banyuwangi. Perjalanan pun begitu lancar tak terasa rombongan telah sampai ke Malang sekitar pukul 06.50 WIB. Sambutan para orangtua yang telah menanti, peserta rekreasi disambut dengan santap roti dan minuman susu hangat. “Wah enaknya…dengan suguhan susu hangatnya,” demikian ungkap Pak Mesak yang juga ikut ke Bali untuk yang pertama kalinya dalam kegiatan rekreasi bersama para siswa.

KEMAH RAYA 2017

Tanggal 15 – 17 Mei 2017 Penggalang Gudep SMPK Santa Maria II menggelar Kemah Raya sebagai puncak kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan. Kemah Raya tersebut masih menggunakan fasilitas bumi perkemahan Betlehem-Jedong-Wagir. Pada hari Senin sekitar pukul 12.30 WIB rombongan adik-adik penggalang berangkat dari sekolah dengan menggunakan 6 truk dari Angkatan Udara, yang dipandu langsung oleh Kak Budi Daryono. Sebelumnya para adik pengalang mendapatkan pengarahan bagaimana ditengah perjalanan dan begitu tiba di tempat perkemahan.

Rombongan tiba di tempat perkemahan sekitar pukul 13.15 WIB dan langsung dipandu oleh Kakak Maria untuk segera menempatkan diri dimasing-masing tenda yang telah disediakan, setelah itu adik-adik penggalang diminta mengambil barang-barang baik pribadi atau regu untuk dibawa ke tenda-masing-masing. Para penggalang diberikan kesempatan untuk istirahat sebelum kegiatan ael pembukaan dimulai.

Sekitar pukul 15.30 WIB Apel pembukaan Kemah Raya dimulai dengan dipimpin langsung oleh Sr. Dorothea, SPM selaku kamabigus gudep SMPK Santa Maria II dengan mengajak para adik penggalang menggunakan kesempatan Kemah Raya ini sebagai sarana membangun karakter terlebih ketika berkempatan hidup jauh dari orangtua dan lingkungan rumah tempat tinggal adik-adik penggalang. Pada kesempatan itu pula beliau juga mengingatkan bahwa dasa dharma pramuka merupakan pedoman untuk harus selalu diperjuangkan sebagai rel dalam menjalani kegiatan kepramukaan sekaligus nanti akan berpengaruh pada kehidupan yang sesungguhnya.

Kemah Raya tanun 2017 ini diikuti oleh 198 siswa dengan didukung 12 Pembina dan 8 Pendamping. “Ini pengalaman yang tak terlupakan Kak”, ungkap Antony selesai mengikuti apel pembukaan. Ia pun berharap acara yang akan dijalaninya selama 3 hari ini benar-benar menjadi sebah pengalaman yang membangun karakter sesuai dengan harapan kamabigus saat membuka acara Kemah raya ini.

Kegiatan dalam kemah raya tahun 2017 diisi dengan materi pembinaan mental, praktik memasak menu makan malam yakni nasi goreng, lomba yel-yel regu, jalan-jalan malam, penjelajahan, fun games, api unggun, dan lomba-lomba antar regu. “Puji Tuhan semua rencana yang sudah kami rancang bisa dilaksanakan selama tiga hari ini,” demikian ungkap Kak Yosi selaku koordinator kemah raya tahun ini.

Pada apel penutupan, Sr. Dorothea, SPM masih menegaskan bagaimana pengalaman kemah raya ini harus memberikan sesuatu yang membuat masing-masing pribadi semakin memilki kesempatan untuk meningkatkan kualaitas diri yang didapatkan dari berbagai kegiatan yang dijalani baik secara pribadi maupun beregu. Pada akhir kegiatan kemah raya tahun ini terpilih F.X. Antony sebagai raja kemah raya dan Refita sebagai ratu kemah raya.

Sekitar pukul 13.15 WIB akhirnya adik-adik pengalang meninggalkan tempat kemah raya untuk kembali ke sekolah dengan menggunakan kendaraan truk yang sudah sejak pukul 12.00 telah siap menjemput adik-adik penggalang. “Semoga kemah raya ini mampu mencapai tujuan yang diharapkan salah satunya para adik pengalang mengalami sesuatu yang membuka hati dan pikirnya untuk lebih bisa mandiri dan dewasa baik bertindak, berbuat serta bertutur kata,” demikian harapan kak Hadi sambil mengawal rombongan dengan sepeda motor supra fitnya.

AYO MENGENAL SEJARAH BULAN ROSARIO

Banyak umat Katolik tidak mengetahui bahwa gereja Katolik menetapkan bulan Mei sebagai bulan Maria dan bulan Oktober sebagai bulan Rosario. Itulah dasar mengapa umat banyak melakukan kegiatan ziarah pada bulan-bulan tersebut. Karena rosario adalah bentuk devosi yang paling umum dilakukan untuk menghormati bunda Maria maka tidak ada salahnya kita lalui bulan yang penuh rahmat ini dengan ikut mendaraskan doa rosario sepanjang waktu.

Kita memperingati bulan Maria setiap bulan Mei (31 Mei). Tujuannya adalah untuk memperingati bunda Maria mengunjungi Elizabeth saudarinya. Peristiwa ini perlu dimaknai oleh gereja bahwa Maria karena imannya dipilih Tuhan sebagai jalan keselamatan. Dia mengandung oleh Roh Kudus dan melahirkan Tuhan Yesus, Sang Juru Selamat. Kunjungannya kepada Elizabeth merupakan pewartaan kabar gembira sekaligus perjumpaan iman karena Elisabeth menyambutnya dengan salam khusus dan bayi yang dikandungnya melonjak kegirangan. Sedangkan bulan Rosario (7 Oktober) adalah untuk memperingati Bunda Maria yang diangkat oleh Gereja sebagai ratu rosari.

Sejarah devosi rosario
Pada abad pertengahan ada banyak biarawan monastic yang tidak mampu berbahasa Latin sehingga mereka kesulitan mengikuti doa ofisi (mendaraskan mazmur). Mereka lalu mengganti doa tsb dengan mendaraskan 150 kali doa Bapa Kami. Jumlah doa Bapa Kami itu dihitung dengan seuntai tali manik-manik atau tali berikat-ikat yang disebut Pater Noster (Bapa Kami).

Seiring dengan perkembangan devosi kepada bunda Maria maka kebiasaan mendoakan Bapa Kami dengan manik-manik itu bergeser kepada doa Salam Maria. Doa Salam Maria didaraskan dan dihitung dengan menggunakan tali Pater Noster. Rangkaian doa Salam Maria yang didoakan 150 kali itu disebut Psalterium Marianum yang artinya kitab Mazmur Maria. Seratus lima puluh Salam Maria terbagi atas 15 sepuluhan yang masing-masing didahului doa Bapa Kami sebagai antifon dan ditutup Kemuliaan sebagai doa tanggapan. Rosario kemudian berperan sebagai peniru sekaligus pengganti ofisi kaum biarawan yang tidak bisa membaca.

Nah sejak abad XII doa salam Maria mulai diulang–ulang untuk mengenang 5 sukacita Maria yaitu :
* kabar dari malaikat
* kelahiran Yesus
* kebangkitan Yesus
* kenaikan Yesus dan pengangkatan Maria ke surga.

Pada abad XIII lima suka cita Maria itu ditambah dengan penampakan Tuhan dengan kepada bangsa-bangsa kafir, Pentakosta, kunjungan Maria kepada Elisabeth sehingga menjadi 7 suka cita Maria.

Kemudian pada abad XV daftar presidia yang ditetapkan sebagai landasan doa rosario makin dikenal dimana-mana seiring dengan ditemukannya mesin cetak. Buku kecil yang dicetak di Ulm (Jerman) tahun 1483 menganjurkan tiga rangkaian gambar masing-masing memuat lima lukisan tersendiri, yaitu 5 sukacita Maria, 5 penumpahan darah Yesus dan 5 suka cita Maria setelah kebangkitan Yesus. Jadi Inilah ke-15 peristiwa Rosario yang kita kenal hingga sekarang. Dan daftar ini pun disahkan Paus Pius V ketika menetapkan Rosario sebagai doa yang sah pada tahun 1569.

Berdasarkan enskilik Marialis Cultus dari Paus pendahulunya yang membicarakan tentang Rosario sebagai ringkasan Injil, Paus Yohanes Paulus II dalam Enskilik Rosarium Virginis Mariae merasa perlu melengkapi pola baru pada pola rosario yaitu peristiwa Terang. Paus mengatakan “Agar Rosario menjadi ringkasan Injil yang lebih utuh tepatlah ditambahkan renungan tentang peristiwa-peristiwa amat penting dalam pelayanan Yesus di hadapan umum antara waktu pembaptisan dan sengsaraNya. Peristiwa-peristiwa baru ini ditempatkan sesudah renungan sekitar inkarnasi dan kehidupan Yesus yang tersembunyi (peristiwa gembira) dan sebelum renungan yang berpusat pada sengsaraNya (peristiwa sedih) dan kenangan akan kebangkitanNya (peristiwa mulia). Jadi penambahan peristiwa baru ini dimaksudkan untuk memberi kesegaran dan untuk mengobarkan minat baru terhadap doa rosario dalam spritualitas kristiani sebagai jalan lurus menuju lubuk hati Yesus, samudera sukacita dan terang sengsara dan kemuliaan.”

Sebetulnya ada perbedaan antara bulan rosario dan bulan bunda Maria. Karena pada umumnya umat Katolik banyak yang tidak mengerti antara bulan rosario dan bulan bunda Maria banyak dari mereka yang menganggap bahwa bulan Mei ini adalah bulan rosario. Bulan Maria diperingati setiap bulan Mei (31 Mei), untuk memperingati bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Sedangkan bulan rosario (7 oktober) adalah untuk memperingati Bunda Maria yang diangkat oleh Gereja sebagai ratu rosari. Sekalipun begitu memang tidak ada masalah kan kalau kita juga berdevosi rosario di bulan Mei ini.

Ada beberapa umat yang berdoa rosario tidak menggunakan untaian rosario hal ini tidak masalah. Untaian rosario itu hanyalah sarana yang membantu kita dalam mendaraskan doa Rosario. Apabila tidak ada manik-manik Rosario bahkan kita masih dapat menggunakan jari-jari kita untuk menghitung 10 Salam Maria. Tentunya adalah jauh lebih baik jika kita berdoa rosario tanpa menggunakan untaian rosario daripada sama sekali tidak berdoa Rosario bukan?

Diambil dari: www.facebook.com/notes/iman-katolik/bulan-mei-