Tanggal 15 – 17 Mei 2017 Penggalang Gudep SMPK Santa Maria II menggelar Kemah Raya sebagai puncak kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan. Kemah Raya tersebut masih menggunakan fasilitas bumi perkemahan Betlehem-Jedong-Wagir. Pada hari Senin sekitar pukul 12.30 WIB rombongan adik-adik penggalang berangkat dari sekolah dengan menggunakan 6 truk dari Angkatan Udara, yang dipandu langsung oleh Kak Budi Daryono. Sebelumnya para adik pengalang mendapatkan pengarahan bagaimana ditengah perjalanan dan begitu tiba di tempat perkemahan.
Rombongan tiba di tempat perkemahan sekitar pukul 13.15 WIB dan langsung dipandu oleh Kakak Maria untuk segera menempatkan diri dimasing-masing tenda yang telah disediakan, setelah itu adik-adik penggalang diminta mengambil barang-barang baik pribadi atau regu untuk dibawa ke tenda-masing-masing. Para penggalang diberikan kesempatan untuk istirahat sebelum kegiatan ael pembukaan dimulai.
Sekitar pukul 15.30 WIB Apel pembukaan Kemah Raya dimulai dengan dipimpin langsung oleh Sr. Dorothea, SPM selaku kamabigus gudep SMPK Santa Maria II dengan mengajak para adik penggalang menggunakan kesempatan Kemah Raya ini sebagai sarana membangun karakter terlebih ketika berkempatan hidup jauh dari orangtua dan lingkungan rumah tempat tinggal adik-adik penggalang. Pada kesempatan itu pula beliau juga mengingatkan bahwa dasa dharma pramuka merupakan pedoman untuk harus selalu diperjuangkan sebagai rel dalam menjalani kegiatan kepramukaan sekaligus nanti akan berpengaruh pada kehidupan yang sesungguhnya.
Kemah Raya tanun 2017 ini diikuti oleh 198 siswa dengan didukung 12 Pembina dan 8 Pendamping. “Ini pengalaman yang tak terlupakan Kak”, ungkap Antony selesai mengikuti apel pembukaan. Ia pun berharap acara yang akan dijalaninya selama 3 hari ini benar-benar menjadi sebah pengalaman yang membangun karakter sesuai dengan harapan kamabigus saat membuka acara Kemah raya ini.
Kegiatan dalam kemah raya tahun 2017 diisi dengan materi pembinaan mental, praktik memasak menu makan malam yakni nasi goreng, lomba yel-yel regu, jalan-jalan malam, penjelajahan, fun games, api unggun, dan lomba-lomba antar regu. “Puji Tuhan semua rencana yang sudah kami rancang bisa dilaksanakan selama tiga hari ini,” demikian ungkap Kak Yosi selaku koordinator kemah raya tahun ini.
Pada apel penutupan, Sr. Dorothea, SPM masih menegaskan bagaimana pengalaman kemah raya ini harus memberikan sesuatu yang membuat masing-masing pribadi semakin memilki kesempatan untuk meningkatkan kualaitas diri yang didapatkan dari berbagai kegiatan yang dijalani baik secara pribadi maupun beregu. Pada akhir kegiatan kemah raya tahun ini terpilih F.X. Antony sebagai raja kemah raya dan Refita sebagai ratu kemah raya.
Sekitar pukul 13.15 WIB akhirnya adik-adik pengalang meninggalkan tempat kemah raya untuk kembali ke sekolah dengan menggunakan kendaraan truk yang sudah sejak pukul 12.00 telah siap menjemput adik-adik penggalang. “Semoga kemah raya ini mampu mencapai tujuan yang diharapkan salah satunya para adik pengalang mengalami sesuatu yang membuka hati dan pikirnya untuk lebih bisa mandiri dan dewasa baik bertindak, berbuat serta bertutur kata,” demikian harapan kak Hadi sambil mengawal rombongan dengan sepeda motor supra fitnya.