Mewujudkan Kasih Sayang yang Sejati Pada Masa Pandemi Covid-19

Terlepas dari adanya pro dan kontra dalam masyarakat kita terkait 14 Februari atau yang sering kita dengan sebagai hari Kasih Sayang, kita akan mengarahkan bagaimana mewujudkan peristiwa/perayaan itu dengan situasi masa pandemi Covid-19 saat ini. Ungkapan kasih sayang yang universal akan menggiring kita pada wujud kasih sayang yang bisa dilakukan oleh siapapun tanpa pandang perbedaan agama, rasa, golongan dan yang lainya.

Secara khusus bagaimana wujud nyata ungkapan kasih sayang pada hari Valentine ini kita tigkatkan maknanya dengan peranan kita pada masa pandemi ini. Momen yang sangat bagus untuk mewujudkan cinta kasih itu tentunya dengan disiplin dalam menjalankan 3M yakni dengan tetap menjaga jarak, selalu menggunakan masker dan menghindari kerumunan. Hal itu sudah menjadi wujud konkret bagaimana pada hari Valentine ini kita sudah berperan aktif khususnya dalam menjaga kesehatan orang-orang di sekeliling kita. Dengan demikian kita telah mencegah dan menghindarkan sesame kita dari bahaya Covid-19.

Sebagai pelajar kita juga diajak dengan semangat kasih sayang itu, pertanyaan refleksinya adalah apakah kita sudah memposisikan diri untuk selalu menjadi sumber kebahagiaan bagi orang-orang disekitar kita? Baik itui orang tua, bapak ibu guru atau siapapun yang sudah dengan luar biasan selalu mencintai kita. Semua itu bisa kita jawab dengan apakah tanggung jawab yang melekat dalam diri kalian sebagai seorang anak atau pe;lajar sudah kalian penuhi dan lakukan?

Semoga dihari Valentine tahun ini kita semakin mengerti dan memahami arti cinta kasih secara benar sesuai keyakinan kita. Sehingga kita semakin menjadi pribadi yang mengerti bahwa kita adalah mahkluk sosial yang tidak bisa hidup hanya sendirian. Kita masih butuh dan memerlukan orang lain, dan hanya dengan cinta kasih itu kita akan bisa hidup berdampingan dengan damai. Masih banyak aksi nyata yang bisa kita lakukan untuk semakin meningkatkan kualitas kehidupan kita dalam mewujudkannya.

Makna Perayaan Tahun Baru Imlek 2572

Pada tahun ini tepatnya Jumat, 12 Februari 2021 khususnya saudara-saudara kita merayakan tahun baru Imlek  2572. Saat itu mereka saling mengucapkan Gong Xi Fat Cai yang berarti selamat banyak rejeki, semoga sejahtera harapan dan  keinginan terucap pada pergantian tahun baru tersebut juga dimanfaatkan untuk menunjukkan bakti kita kepada orang tua. Ada pepatah Cina kuno terkenal, “Sewaktu kita minum air, ingatlah sumbernya.”  Hal ini menggambarkan adanya  perhatian yang lebih khusus pada orang tua dan leluhur mereka yang menjadi tradisi bagi banyak orang. Karena orang tua memberi mereka kehidupan, maka wajarlah bila mereka anak-anak memperlihatkan respek demikian, yang berperan penting dalam perayaan tahun baru Imlek.

Demikian juga pergantian tahun baru China tersebut dirayakan dengan penuh syukur karena pada momen ini keluarga bisa berkumpul. Di sanalah terjadi pertemuan yang saling membaharui dan mengakrabkan satu dengan yang lain terlebih jika mereka menjalani kehidupan di luar daerah yang tidak sama.  Memelihara budaya adalah baik dan jangan sampai orang Tionghoa kehilangan identitasnya. Bagi Saudara yang tidak merayakan Imlek, bisa mengucapkan selamat bagi yang merayakan.

Pada kalender China memiliki simbol binatang yang berjalan dalam siklus 12 tahun, pada tahun 2021 ini  adalah Tahun Kerbau. Menurut ahli feng shui dari Hong Kong, Thierry Chow, unsur logam mewakili segala sesuatu yang gemerlap, dari perhiasan hingga jarum suntik. Jadi, kita bisa melihat penekanan yang lebih besar pada industri yang terkait dengan logam pada tahun 2021. “Kerbau dalam budaya Tionghoa adalah tanda shio pekerja keras. Ini biasanya menandakan gerakan, sehingga mudah-mudahan dunia akan menjadi lebih tidak statis dibandingkan tahun lalu dan bisa bergerak lagi di paruh kedua tahun ini,” ungkapnya. Tahun Baru Imlek pada tahun ini akan dirayakan dalam situasi pandemi Covid-19 dimana semua sendi kehidupan berubah total tidak seperti pada tahun-tahun sebelumnya, dimana spirit  tahun baru Imlek menuntut kita untuk teris dan tetap menjaga hubungan dengan keluarga dan kerabat tentunya masih bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informatika, dengan suasana kesederhanaan sebagai buki keikutsertaak kita dalam situasi keprihatinan global ini. Semoga hidup kita semua ditempa untuk semakin tegar dalam memaknai tahun bari Imlek  2572 untuk semakin meningkat kualitas kehidupan yang akan kita jalani di satu tahun ke depan..Selamat merayakan Imlek semoga spirt dan makna Imlek mampu mewarnai hidup kita. amin

Makna Natal 2018

Geliat Natal semakin terasa sejak dimulainya masa Advent, Sebagai orang yang beriman tentunya moment advet sebagai awal dalam menyambut peristiwa besar tersebut.Sekarang sudah dekat masa natal dan tiap orang mempunyai makna natal yang berbeda-beda. Apakah sebenarnya makna natal bagi kita orang yang percaya?
Setiap orang memaknai arti cinta dalam makna yang berbeda-beda tapi ada satu kata yang selalu kita ingat ketika menyebutkan kata cinta, yaitu pengorbanan. Lalu apa yang dimaksud dengan pengorbanan ? Pengorbanan adalah suatu tindakan yang kita lakukan dengan atau tanpa diketahui orang tersebut untuk membuat mereka merasa bahagia tanpa mengharapkan timbal balik. Sehingga sangat wajar jika perasaan tanpa memiliki hati yang rela berkorban tidak bisa kita sebut sebagai cinta.
Di atas adalah sepintas tentang pengorbanan yang Tuhan lakukan untuk kita dan pada tanggal 25 Desember ini ada momen spesial yang sudah kita tunggu-tunggu. Kita akan memperingati hari kelahiran Tuhan Yesus ke dalam dunia atau yang lebih dikenal dengan sebutan Natal. Apa yang terlintas dalam benak kalian jika mendengar kata “Natal” ? Berkumpul dengan keluarga, bertukar hadiah, big sale chistmast di mal-mall, liburan akhir tahun atau kalian membayangkan bonus akhir tahun ?
Terlepas dari itu semua kita harus benar-benar memaknai arti natal sesungguhnya, karena di momen ini kita mengetahui seberapa besar pengorbanan yang sudah Tuhan berikan kepada kita. Namun permasalahannya banyak dari kita yang menganggap Natal sebagai perayaan tahunan yang biasa saja, disinilah kita harus merubah pola pikir kita. Natal bukan hanya sekedar perayaan dengan datang ke gereja karena Natal adalah hari peringatan atas kelahiran Raja diatas segala Raja, yaitu Tuhan Yesus.
Setelah kita memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan, alangkah baiknya jika kita membuat target-target baru untuk meningkatkan kualitas kehidupan rohani kita. Sebagai contoh: Menemukan panggilan hidup, sangat penting bagi kita menemukan panggilan hidup kita karena dari sana kita bisa menjadi berkat bagi orang-orang disekitar kita dan terus bertumbuh hingga menjadi anak-anak Tuhan yang dewasa.
Menemukan talenta yang kita miliki, talenta adalah anugrah yang Tuhan berikan kepada kita, berkembang atau tidak berkembang talenta adalah pilihan kita masing-masing. Melalui talenta yang kita miliki inilah Tuhan ingin berkarya di dalam-Nya untuk memberkati orang lain maupun memberkati diri kita.
Semua itu akan menjadikan kita semakin lebih manusiawi khususnya dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas diri. Harapan-harapan yang kita jadikan target dalam memaknai Natal sekaligus sebagai persiapan dalam membuka lembaran baru khususnya dalam mengarungi tahun baru yang secara bersamaan menjadi sebuah paket rekonsiliasi diri sekalgus dengan lingkungan serta orang-orang yang ada di sekitar kita. Semoga semua itu akan selalu menjadi buah-buah kehidupan yang semakin membuat perziarahan kita ini semakin bermakna

(refleksi dari berbagai sumber)

Belajar dari GSF 2017 untuk Raih Prestasi Terbaik

SMPK Santa Maria II sebagai salah satu sekolah pengimbasan sekolah Adiwiyata dari SMP Negeri 18 berkesempatan merasakan sebuah kompetisi lingkungan yang memiliki kemiripan dengan persyaratan apa yang harius dipenuhi ketika sekolah yang berada di Jalan Panderman itu memiliki predikat sekolah Adiwiyata. Moment itu adalah digelarnya GSF 2017 yang diselemggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Malang bekerjasama dengan Radar Malang.

Semua proses dalam mempersiapkan GSF 2017 melibatkan semua guru dan karyawan serta peran sentral yakni para siswa. Berpatokan pada 9 bidang/isu yang menjadi penilaian GSF maka setiap pihak harus menuntaskan apa yang menjadi target serta persyaratan minimal yang harus dipersiapkan untuk dijadikan sebagai data pendukung dari 9 bagian/isu GSFtersebut.

Jujur persiapan yang dilakukan sebenarnya termasuk singkat hanya dua minggu dengan konsekuensi mengganti kegiatan ekstrakurikuler dengan persiapan penilaian GSF tersebut. Kata kunci yang menjadi penyemangat para guru, karyawan dan siswa adalah GSF merupakan pintu gerbang untuk membangun lingkungan sekolah yang lebih ramah lingkungan sekaligus sebagai sumber belajar bagaimana siswa mulai memilki habitus hidup dengan memperjuangkan suasa lingkungan yang hijau dan sehat.

Waktupun terus berlalu dengan agenda penilaian yang dilakukan oleh juri GSF di sekolah, tepatnya pada hari Senin, 6 November 2017 sebagai penilaian perdana yang dilakukan oleh tim juri GSF 2017. Sekolah yang berada di bawah pengelolaah Perkumpulan Dharmaputri mencoba memberikan yang terbaik saat penilaian tersebut dijalani.
Tuntas sudah gelaran Green School Festival (GSF) yang sudah berjalan sejak tahapan sosialisasi pada 30 Agustus lalu. Berakhirnya ajang yang dihelat Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Malang itu ditandai dengan penyerahan penghargaan di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang (UM), Sabtu lalu (25/11).

GSF menghasilkan 30 pemenang dari 12 kategori. Di antaranya, SMPN 8 (juara 1 non-Adiwiyata SMP) SMPK Santa Maria II masuk sebagai nominator predikat tersebut, SMPN 14 (juara 1 Adiwiyata SMP), SDN Sawojajar 5 (juara 1 Adiwiyata SD), dan SDN Kauman I (juara 1 Adiwiyata SD). Patut dibanggakan juga Mading 3D SMPK Santa Maria berhasil menyabet juara I tingkat SMP

Semoga dengan pengalaman serta prestasi yang telah diraih, SMPK Santa Maria semakin memahami serta mampu mempersiapkan diri hususnya dalam membenahi kualitas infrastruktur, juga sumber daya manusianya setelah mengikuti GSF. Sekaligus GSF memberikan dampak pada penguatan pendidikan karakter siswa. Salah satu poinnya adalah siswa menjadi lebih peduli terhadap lingkungan.

Semoga tahun mendatang semua pihak selaku warga sekolah mampu untuk mempersiapkan diri untuk lebih mampu berbicara serta menunjukkan eksistensi diri sebagai sekolah yang patut mendapatkan penghargaan, khususnya dalam hal membangun lingkungan yang ramah lingkungan serta menjadikan sekolah sebagai sumber belajar para siswa khususnya dalam memahami arti pentingnya lingkungan yang ramah serta bermartabat.

(Foto: Radar Malang)



HARI GURU 2017

Dasar hukum memperingati Hari Guru adalah Kepres yang dimantapkan di UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yang menetapkan tanggal 25 November setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Guru Nasional, yang kerap diperingati bersamaan dengan ulang tahun PGRI. Hal ini juga sejalan dengan Peraturan Pemerintah RI No.74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 35, yang menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional

Peringatan hari guru yang jatuh pada tanggal 25 November bisa dijadikan memontum untuk merefleksi apa yang telah dilakukan para guru selama ini. Guru yang dalam bahasa Jawa bisa difilosofiskan sebagai seorang yang bisa digugu dan ditiru yang maksudnya dipercaya, dianut dan diteladani.Ki Hajar Dewantara Bapak Pendidikan Indonesia. Kalimat tersebut memang seharusnya menjiwai semangat mengajar dan mendidik para guru pada era globalisasi ini.Ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani yang artinya di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan

Guru yang biasa-biasa saja (cenderung) mengajarkan, guru yang baik memberikan penjelasan, guru yang di atas rata-rata (cenderung) memperagakan dan guru yang hebat adalah yang menginspirasi.Guru dikatakan sebagai sumber inspirasi tatkala pikiran, ucapan, dan tindak tanduknya menjadi anutan bagi anak didik dalam memaknai peristiwa-peristiwa yang ada di sekitarnya dan mampu menggerakkan siswa untuk melakukan perubahan positif dalam kehidupannya di masyarakat.

Pendidikan tanpa Guru, ibarat kebun tanpa pemiliknya. Guru, memiliki peran yang sangat strategis bagi dunia pendidikan. Karena dari semua komponen pendidikan yang ada seperti kurikulum, sarana prasarana, metode pengajaran, guru, siswa, orangtua dan lingkungan, yang paling menentukan adalah Guru. Guru memiliki kedudukan yang sangat mulia, dari merekalah tercipta generasi emas dengan peradaban manusia yang gemilang. Terlebih ia mengemban amanat untuk mewujudkan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Tantangan pendidikan di era informasi saat ini, mengharuskan Guru untuk lebih kreatif, inovatif, dan inspiratif dalam mendesain kegiatan pembelajaran yang bermutu untuk menyongsong generasi emas Indonesia Tahun 2045. Dengan jumlah penduduk lebih dari 240 juta jiwa, Guru menjadi kunci utama keberhasilan sumber daya manusia yang tidak hanya produktif tetapi juga unggul dan religius. Ini juga tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk bersinergi mencerdaskan anak bangsa.

Momen Hari Guru Nasional ini tidak sekadar untuk merefleksikan jati diri profesi seorang guru, lebih dari itu kita kembali mengingat substansi peran guru dalam upaya peningkatan mutu pendidikan nasional bagi kehidupan bangsa dan negara. Memberikan teladan kepada para siswanya merupakan salah satu hal yang paling penting dalam pendidikan karakter. Sosok guru di manapun akan menjadi contoh bagi peserta didik, karenanya mereka memandang bahwa ia adalah model pribadi dalam menjali kehidupan ini.

Seorang guru perlu menanamkan habitus (kebiasaan) yang baik bagi muridnya, hal ini dapat dilakukan secara terus menerus seperti mengucapkam salam, menanamkan nilai-nilai kejujuran, berdoa di setiap memulai dan mengakhiri pekerjaan, membiasakan senyum, pembudayaan sikap santun, bersikap baik di dalam maupun di luar sekolah, bukankah bagaimana proses itu terbiasakan? Terlebih urgensi perubahan kurikulum 2013 lebih menitikberatkan pada pembentukan sikap dan karakter yang baik pada setiap proses pembelajaran dapat kita konkritkan!

(ditulis dari berbagai sumber)



SMPK Santa Maria II akan melaksanakan PBM 5 hari

Pelaksanaan program pendidikan lima hari akan dilaksanakan di SMPK Santa Maria II tahun pelajaran 2017-2018. Sesuai yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy memastikan kebijakan lima hari sekolah dalam seminggu akan diterapkan mulai tahun ajaran 2017-2018. Meskipun sebenarnya sudah banyak daerah yang menerapkan program lima hari sekolah. Tetapi dengan adanya kebijakan Menteri Pendidikan maka program lima hari sekolah itu berlaku untuk semua daerah di Indonesia.

Kebijakan ini tidak hanya diberlakukan bagi pendidikan dasar dan menengah, tetapi juga untuk pendidikan agama. Terlepas dari teriakan lantang orang-orang yang berkoar mengenahi kelemahan-kelemahan fatal dari program sekolah 5 hari itu, tetapi sepertinya Menteri Pendidikan sudah tidak lagi menghiraukan suara-suara itu. Pendidikan lima hari tetap dilaksanakan dengan melihat sisi dampak postif yang selama ini diyakini pak Menteri Pendidikan.

Teknis pelaksanaan pendidikan 5 hari akan menyesuaikan situasi dan habitus sekolah, tetapi masih mengacu pada prinsip pada hari sabtu siswa diliburkan. Tujuan utama dari gagasan ini adalah agar siswa memiliki banyak waktu bersama keluarga atau teman terutama di hari sabtu dan minggu. Sehingga turut mendorong pengupayaan pembentukan karakter anak. Tetapi dipihak lain khususnya guru juga mendapat tuntutatn pemadatan jam mengajar dalam seminggu. Artinya beban belajar siswa dan guru semakin padat seharian penuh sehingga tiada waktu bagi siswa dan guru untuk istirahat.

Karena memiliki waktu lebih lama di sekolah harapannya akan menumbuhkan pembinaan karakter positif pada siswa. Kebijakan program sekolah lima hari kita saksikan memang banyak diterapkan dan dibuktikan oleh negara-negara maju seperti Singapura, Amerika, Jerman. Sekolah juga lebih banyak difungsikan sebagai pusat pengembangan kebudayaan dan pembentukan karakter manusia melalui kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler.

Kemendikbud juga telah memberikan rambu-rambu dalam pmelaksanakan kebijakan sekolah 5 hari tersebut. Sebagai eksekutor dilapangan apapun yang akan kita hadapi dari semua akibat dari pemberlakuan sekolah 5 hari tersebut harus kita sambut dengan optimis tinggi dan semua pihak khususnya para orangtua agar bisa menyesuaikan kebijakan ini dengan menyiapkan segala sesuatunya. Kita semua berharap semoga terobosan ini akan mampu memperbaiki dunia pendidikan kita.
Pada awal mulanya mungkin kebijakan ini akan mendapat banyak tantangan dan beban yang berat, semoga dengan berjalannya waktu serta kesiapan mental kita untuk berubah serta selalu memiliki penilaian optimis dan positive thinking akan mendekati tujuan pendidikan untuk meningkatkan kualitas anak bangsa yang notabene sebagai generasi masa depan bangsa ini