RAPAT MARATHON DENGAN SEMANGAT KARTINI

Bertepatan hari Kartini, 21 April 2017 mulai pukul 10.30 WIB tepatnya setelah selesai US mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas IX di Ruang Agama Sr, bapak/ibu guru dan karyawan melaksanakan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) pemaparan hasil audit internal yang telah dilaksanakan sepekan ini. Selain RTM, juga akan diisi dengan membahas atau mereview agenda kegiatan sekolah selama bulan Mei, Juni, dan Juli dilanjutkan dengan rapat nilai siswa kelas IX (khusus bagi para bapak/ibu guru) dan yang terakhir mendiskusikan persiapan kegiatan rekreasi ke Bali (bagi parawali kelas IX da beberapa bapak/ibu guru yang ikut mendampingi acara tersebut)

Pada pemaparan hasil audit internal disampaikan perihal kekurangan dan perbaikan yang harus dilakukan oleh masing-masing tim kerja pada waktu yang telah disepakati dengan para auditor. Kesimpulan dari pemaparan hasil audit masih diperlukan kedisiplinan para tim kerja dalam menjalankan program serta adanya kesesuaian dengan masing-masing quality procedure yang dimiliki oleh tim kerja tersebut. Pada audit internal semester genapl tahun 2016-2017 ini dilakukan kepada semua bagian yang terdiri dari 12 tim kerja termasuk Top Manajemen/Kepala sekolah dan Manajenen Representative/Wakil kepala sekolah bersama Document Controller/Pengendali Dokumen

Setelah pemaparan hasil audit internal, Sr. Dorothea selaku Top Manajemen/Kepala Sekolah memberikan penegasan terkait dengan hasil audit. Beliau mengangkat tema Guru yang Efektif. Pada kesempatan itu kepala sekolah yang berasal dari Flores itu mengajak para guru dan karyawan untuk mampu bekerja secara efekti dengan memiliki pola pikir pro aktif, memiliki visi dan misi yang jelas, pandai dalam menentukan prioritas, selalu berpikir win-win solution, senang bekerja sama, selalu memerhatikan orang lain, serta selalu belajar sepanjang waktu.

Sebelum mantan kepala SMPK Mater Dei, Pamulang mengakhiri pembicaraanya, beliau menyampaikan spirit R.A. Kartini yakni, Terkadang kesulitan harus kamu rasakan terlebih dahulu, sebelum kebahagiaan yang sempurna datang padamu. Dengan penuh senyum beliau sangat percaya jika para pelaku pendidikan di SMPK Santa Maria II ini mampu melaksanakan apa yang menjadi tuntutan kewajiban yang telah melekat baik bagi guru maupun karyawan.

Setelah waktu menunjukkan pukul 13.10 WIB dilanjutkan dengan makan siang bersama dengan menu soto ayam dengan minuman degan yang disajikan di depan Ruang Kertakes dan Ruang Kegiatan. Suasana kekeluargaan nampak begitu mendominasi bagaimana para guru dan karyawan menikamati makan siang tersebut. Kami mendapatkan waktu untuk istirahat sampai pukul 14.00 WIB

Bel tanda waktu istirahatpun mulai terdengar sebagai tanda kami segera berkumpul kembali di Ruang Agama untuk melanjutkan rapat dengan materi revieuw agenda kegiatan bulan Mei, Juni dan Juli yang dipimpin langsung oleh Ibu El Kris Yuliana selaku MR. Penekanan review dilakukan untuk menyesuaikan berbagai program sekolah dengan perkembangan waktu yang ada. Semua itu bertujuan untuk mempersiapkan semua agenda sekolah agar dapat dilaksanakan tanpa mengganggu berbagai agenda yang lain. Begitu rapat review agenda kegiatan selesai dilanjutkan dengan rapat nilai siswa kelas IX khususnya nilai semester 1 sampai semester 6.

Sebagai agenda rapat terakhir membicarakan persiapan baik yang bersifat teknis maupun non teknis kegiatan rekreasi ke Bali. Pada rapat tersebut hanya diikuti oleh para wali kelas IX ditambah kepala sekolah serta beberapa guru untuk membantu mendamping para siswa saat rekreasi ke Bali. Bapak Budi Daryono selaku koordinator rekreasi ke Bali berharap koordinasi sore itu semakin memantapkan persiapan kegiatan, dengan demikian tujuan yang diharapkan dari kegiatan itu dapat dicapai.

MEMERIAHKAN HARI KARTINI 2017

Perayaan Hari Kartini di SMPK Santa Maria II pada hari Jumat, 21 April 2017 mewarnai pelaksanaan US dan USBN. Kondisi seperti itu tidak menyurutkan kami, khususnya para guru dan karyawan untuk tetap memberikan pesan dan nilai semangat memperingati hari Kartini kepada para siswa khususnya kelas IX yang sedang melaksanakan US dan USBN dengan menyepakati untuk mengenakan baju daerah pada hari itu. “Semoga dengan melihat para guru dan karyawan mengenakan pakaian daerah para siswa juga teringat akan semangat pembaharuan dari perjuangan ibu R.AKartini,” ungkap Ibu Anna di sela-sela saat foto bersama di ruang sekretariat US dan USBN.

Marilah kita refresh pemahaman kita terkait peringatan hari Kartini. Hari Kartini adalah hari yang diperingati bertepatan dengan hari kelahiran Pahlawan Kemerdekaan Nasional Raden Ayu Kartini (RA Kartini) pada tanggal 21 April setiap tahun sejak tahun 1964 oleh seluruh bangsa Indonesia. Tujuan peringatan Hari kartini adalah untuk memperingati dan menghormati perjuangan R.A. Kartini untuk mewujudkan kesetaraan kesempatan antara laki-laki dan perempuan di era modern yang secara khusus terutama dalam bidang pendidikan dan secara umum kesetaraan gender di semua bidang.

Perayaan ini selayaknya mengandung makna mendalam mengenai emansipasi perempuan dan mengingatkan seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus konsisten memperjuangkan keadilan gender. Peringatan Hari Kartini ditetapkan secara resmi melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964 yang ditandatangani pada tanggal 2 Mei 1964 yang didalamnya juga memuat penetapan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional

Semoga dengan Semangat Kartini Memperkuat Daya Cipta dan Kreativitas Perempuan Kekinian benar-benar mampu menginspirasi bagaimana khususnya generasi muda memiliki daya juang untuk semakin mampu menjadi Kartini-Kartini yang memiliki kompetensi sebagai pribadi yang mampu berjuang dan mandiri ditengah dinamika perkembangan zaman seperti saat ini, demikian harapan Pak Totok yang pada saat itu menggunakan pakaian adat jawatimuran (T.Th)

PELAKSANAAN US dan USBN SMPK SANTA MARIA II

Tahun pelajaran 2016/2017 khususnya bagi siswa kelas IX sudah memasuki akhir semester genap. Itu artinya Ujian Akhir Sekolah (UAS) untuk kelas kelas 9 SMP/MTs dimulai. SMPK Santa Maria II mulai hari Senin, 17 April sampai hari Sabtu, 22 April 2017 melaksanakan US dan USBN. Menurut kordinator Kurikulum sekaligus Ketua Pelaksana US dan USBN, Theresia K.D. persiapan US dan USBN berpedoman POS yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Sebagai bentuk monitoring pelaksanaan US dan USBN pengawas sekolah SMPK Santa Maria II yakni Ibu Esty Handayani pada hari Senin, 17 April 2017 mulai pukul 10.30 sampai 11.30 memonitor pelaksanaan US dan USBN apakah sudah sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada pada Permendikbud dan Prosedur Operasional Standar yang selanjutnya disebut sebagai POS adalah acuan untuk mengatur penyelenggaraan dan teknis pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) pada jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah. POS USBN 2017 ini dikeluarkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 8/D/HK/2017 tentang Prosedur Operasional Standar Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pada Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun Pelajaran 2016/2017

Ujian Sekolah Berstandar Nasional yang selanjurnya disebut USBN adalah kegiatan pengukuran capaian kompetensi siswa yang dilakukan sekolah untuk mata pelajaran tertentu dengan mengacu pada standar kompetensi lulusan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar. Paket Naskah soal USBN adalah variasi perangkat tes yang paralel, terdiri atas sejumlah butir soal yang dirakit sesuai dengan kisi-kisi USBN. Bahan USBN adalah bahan yang digunakan dalam penyelenggaraan USBN yang mencakup naskah soal, lembar jawaban, berita acara, daftar hadir, amplopo, tata tertib, dan pakta integritas pengawas.

Pada monitoring tersebut Ibu Esty memberikan sebuah catatan terhadap persiapan dan pelaksanaan US dan USBN SMPK Santa maria II diantaranya pada pembuatan kisi-kisi soal US khususnya supaya dilengkapi dengan skor untuk pembobotan nilai karena ditemukan ada kisi-kisi soal yang belum diberikan skor pembobotan penilaian. Setelah memonitoring semua perangkat US dan USBN mulai dari persiapan sampai pelaksanaan pengawas memberikan penilaian 97 dengan predikat sangat baik. “Semoga dengan monitoring tersebut pelaksanaan US dan USBN pada tahun-tahun mendatang semakin lebih baik lagi,” demikian ungkapan Bapak Joseph Andiek sebagai Koordinator Pelaksana US dan USBN tahun 2016-2017 sambil terus tersenyum saat menerima kunjungan pengawas pada siang itu.

REKOLEKSI PRA PASKAH DAN BUDI PEKERTI BAGI SISWA

Jumat, 07 April 2017 sekitar pukul 08.45 WIB semua siswa berkumpul di lapangan basket untuk mengawali kegiatan rekoleksi Paskah bagi para siswa beragama Katolik dan pembinaan Budi Pekerti bagi siswa yang beragama Non-Katolik. Sebelumnya Sr. Dorothea, SPM memberikan sambutan denan mengajak para siswa untuk memanfatkan kegiatan tersebut untuk meningkatkan kualitas diri baik dalam kegiatan rekoleksi maupun pembinaan Budi Pekerti.
Acara dimulai dengan ice breaking yang dipandu oleh Bapak Frans dan Bu Danty. Pada acara pembukaan tersebut para siswa diajak untuk memiliki persiapan khususnya bagaimana hati kita bisa enjoy saat nanti menerima materi rekoleksi yang mengangkat tema Bertobat Menuju Kebangkitan. Setelah ice breaking selesai para siswa diberikan kesempatan untuk istirahat dengan makan bersama di lapangan basket.
Sekitar pukul 10.00 WIB acara rekoleksi dan Budi Pekerti dimulai dengan membagi kelompok ke kelas masing-masing. Terkait dengan tema di atas apa maksudnya? Orang yang butuh pertobatan karena ia sadar akan kedosaannya. Dengan bertobat, harapannya salah dan dosanya ditanggalkan untuk menuju ‘kehidupan baru’ yang memberi pengharapan.
Hidup kita manusia ini berjalan secara rutin dan terus-menerus, maka ada kemungkinan muncul rasa jenuh atau bosan. Oleh karena itu kita selalu berusaha setiap saat agar kehidupan kita dijalani dengan sadar dan diisi dengan kegiatan positif agar bermakna, tidak sekedar bergulir secara sia-sia.
Dalam perjalanan hidup, suatu ketika manusia bisa jatuh dalam keadaan sakit. Sakit bukanlah hal yang asing bagi manusia, semua orang bisa mengalaminya. Lalu, apakah yang akan dilakukan manusia saat ia berada dalam situasi sakit? Tentu akan berusaha BEROBAT. Dengan berobat harapannya kesehatan dapat pulih kembali. Pasien menuju tempat kesehatan, lalu berproses dengan pihak yang berkompeten: para medis, dokter dst.
Dalam kehidupan beragama dan beriman, manusia memahami bahwa suatu saat dapat jatuh dalam kesalahan dan menjadikan dosa. Sadar akan kedosaannya, maka manusia berusaha untuk menyelesaikannya dengan BERTOBAT. Usaha pertobatan umat Katolik menuju pada ‘dokter’ yang berwenang, yakni Imam melalui Sakramen Tobat.
Berobat dan Bertobat itu tujuannya dapat diartikan sama, yakni menuju pada keadaan sehat; yaitu jasmani dan rohani. Kesehatan yang baik dalam dua aspek tersebut membutuhkan keseimbangan. Keduanya perlu diupayakan dengan baik pula. Menuju kesehatan rohani antara lain kita tempuh melalui rekoleksi hari ini, semoga!
Pada materi rekoleksi tersebut juga ditayangkan sebuah film pendek mengenai perbuatan dosa khususnya kepada orang tua Apabila kita ditanya, apakah dosa itu? Sering jawaban yang diberikan tidak salah tetapi terlampau teoritis. Misalnya: dosa itu pelanggaran perintah Tuhan. Perintahnya apa dan yang mana tidak tahu. Dosa itu situasi dimana hubungan manusia dengan Tuhan tidak harmonis (rusak). Akibatnya relasi dengan sesama juga tidak harmonis. Relasi tidak harmonis itu tidak hanya antara manusia dengan Tuhan dan dengan sesama, tetapi juga bisa merambah hubungan dengan semesta juga rusak.
Dalam iman kristiani dosa itu dapat terjadi dalam: pikiran, perkataan dan perbuatan. Pada doa Tobat (doa saya mengaku….) Kalau dosa masih dalam pikiran sulit terpantau karena belum terungkap, pada saat dikatakan mulai jelas, dan bila dilakukan menjadi ‘sempurna’ sudah. Kita akan fokus pada tindakan, kapan perbuatan manusia itu dapat dikatakan/dikategorikan sebagai tindakan dosa.
Kisah dosa dan pertobatan diambil dari Lukas 15:11-32. Ada tiga hal yang dapat dipakai untuk mengukur dosa. Pertama: kesadaran (sadar). Pada saat melakukan tindakan, orang berada dalam kesadaran yang penuh, tidak sedang mabuk atau lupa ingatan. Kedua: Pengetahuan (tahu) seseorang telah memiliki pengetahuan yang cukup memadai dan bisa membedakan hal baik dan buruk. Ketiga: Kemauan (mau) dtindakan yang dilakukan atas kemauan bebas/kehendak diri sendiri, orang tidak ditekan ataupun dalam ancaman. Jadi tindakan keliru/salah yang dilakukan dengan kesadaran baik, pengetahuan yang cukup dan dengan kebebasannya penuh, maka dapat dikategorikan tindakan dosa.
Pertobatan adalah suatu tindakan aktif yang dilakukan oleh orang yang menyadari diri akan kelemahan dan keterbatasannya. Ada beberapa hal penting dalam proses pertobatan. Pertama: Untuk sampai pada pertobatan diperlukan kesadaran diri yang baik. Kita manusia adalah mahkluk yang rapuh dan mudah jatuh dalam salah. Kedua: Kesadaran diri saja tidaklah cukup untuk bertobat, tetapi butuh sikap rendah hati. Orang yang sombong dan congkak akan sulit untuk bertobat. Ketiga: keberanian diperlukan manakala manusia akan bertobat, karena dengan bertobat manusia mengaku diri ‘salah dan kalah – menyerah’ disitulah keberanian ditantang. Keempat: buah pertobatan merupakan bagian untuk membantu proses pertobatan yang dilakukan. Seberapa jauh pertobatan dilakukan dan apakah ada hasilnya?
“Semoga dengan rekoleksi ini paling tidak siswa dikondisikan untuk semakin memahami bagaimana mereka sebagai remaja harus berpikir, bertindak, dan berbuat,” demikian harapan Bapak Fidelis Suhadi selaku coordinator tim kerja Spiritualitas Moralitas selesai memantau masing-masing kelas yang digunakan untuk menyampaikan materi rekoleksi tersebut. Sedangkan para siswa non-Katolik mendapatkan materi pembinaan budi pekerti yakni bagaimana membangun relasi yang konstruktif di antara mereka khususnya dalam aktivitas pembelajaran. Penyampaian materi budi pekertipun di laksanakan di beberapa ruang kelas sedangkan kelompok besar berkegiatan di aula

Rekoleksi PraPaskah bagi Guru dan Karyawan

Sebagai pembimbing rekoleksi Pra Paskah 2017 bagi para guru dan karyawan SMPK Santa Maria II, Bruder Agung, O.Carm mampu menggiring para peserta rekoleksi dengan penuh perhatian mendengarkan dan merespon apa yang di sampaikan materi [ertobatan di Ruang Agama. Kegiatan itu dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 April 2017 mulai pukul 09.30 sampai pukul 12.10 WIB
Pada sambutan kegiatan rekoleksi tersebut Sr. Dorothea, SPM berharap agar kegiatan rekoleksi pra Paskah ini minimal membantu para guru dan karyawan dalam mempersiapkan perayaan Paskah, dengan mengangkat tema Pertobatan diharapkan semua peserta semakin menyadari akan sebuah rekonsiliasi dalam setiap perjalanan hidup ini disadari secara penuh. Beliapun juga berpesan semoga apa yang akan disampaikan Bruder Agung benar-benar membuka mata hati bagaimana sebagai umat beriman terus selalu berupaya untuk melakukan pertobatan yang nyata.
Dengan gaya khas yang dimiliki Bruder Agung, O.Carm beliau menegaskan juga bahwa orang beragama bukan sekedar formalitas, konkritkan semua ajaran agama dalam perbuatan dan pikiran kehidupan ini. Sebab agama bersumber pada Allah yang hakikatnya adalah segala-galanya. Khususnya pada masa pra paskah ini puasa dan bermatiraga bisa digunakan untuk mengukur seberapa nyata anatar perbuatan dan ajaran agama bisa kita wejawantahkan, kita ketahui bersama bahwa akar segala kejahatan di dunia ini adalah cinta diri dan uang.
Pada kesempatan itu Bruder Agung, O.Carm juga mengangkat perikop kesalehan palsu dan yang sejati dari Yesaya. Pertobatan yang sejati merupakan hasil dari pergumulan antara akal budi dengan segala perbuatan kita dalam menjalani kehidupan ini. Untuk itu pada rekoleksi tersebut bapak ibu guru dan karyawan SMPK Santa Maria II diajak untuk bekerja dengan hati, bekerja sebagai sebuah palayanan akan semua karunia yang telah diberikan Allah pada setiap kehidupan kita. Mendapatkan materi darihasil kerja adalah sebuah fakta yang tak terbantahkan tetapi janganlah setiap kerja kita selalu berakhir dengan ukuran materi karena setiap kebutuhan materi manusia tiada yang bisa membatasi.
Pada akhir rekoleksi Bruder yang berkatya di Batu memberikan kesempatan kepada para gurudan karyawan untuk menerima sakramen tobat. “Marilah dengan penyegaran arti pertobatan di masa pra paskah ini, kita segenap guru dan karyawan berupaya untuk mengalami pertobatan yang menjanjikan sebuah nilai kehidupan baru yang menggiring kita semua untuk semakin bisa memaknai bekerja dan berkarya adalah sebuah bentuk layanan syukur kita akan apa yang sudah kita alami selama ini”, demikian Sr. Dorothea memberikan kata penurupan pada rekoleksi siang itu (T.Th)

Merasakan HEKSGAPO (Heksa Scout Galang Competition) SMAN 6 Malang

Minggu, 25 Maret 2017 sekitar pukul 05.30 WIB adik-adik penggalang SMPK Santa Maria II mulai mempersiapkan diri untuk berangkat menuju SMAN 6 Malang untuk mengukur kompetensi keterampilan kepramukaan. Salah satu program kepramukaan Gudep 04-27 SMP Panderman tahun 2016-2017 adalah mengikuti berbagai lompa kepramukaan khususnya yang diselenggarakan oleh SMA Negeri di Malang sekitar terus direalisasikan.

Event lomba pramuka yang diselenggarakan oleh Ambalan Syailendra Pangkalan SMA Negeri 6 Malang, memiliki kemenarikan untuk diikuti terutama event tersebut baru diikuti di SMA yang berada di jalan Mayjen Sungkono tersebut. Bidang lomba-lomba yang digelar adalah Pionering, Hasta Karya, Cerdas Cermat, Water Rocket, Story Telling, KIM dan FBB & Yel-Yel. Pada perlombaan tersebut SMPK Santa Maria II dengan mempertimbangkan masukan dan pemikiran akhirnya diputuskan untuk mengirimkan 2 regu putri dan 2 regu putra.

Persiapan lomba tersebut dilaksanakan sore hari selama 2 minggu setiap hari senin, rabu, dan kamis. Saat mempersiapakan lomba tersebut semangat dan antusiasme adik-adik penggalang Nampak bersemangat. Selama berlatih masing-masing anggota regu setia dengan tanggung jawab bidang lomba yang diikuti. Setiap regu terbagi atas 3 penggalang ikut pionnering, 2 penggalang hasta karya, 1 penggalang cerdas cermat, 2 penggalang water roket, 1 penggalang story telling, 1 penggalan KIM, dan semua anggota regu ikut FBB dan Yel-yel.

Selama mempersiapkan lomba menurut salah satu peserta yang bernama Putri mengatakan bahwa saat berlatih itulah kita sesame anggota regu harus berjuang untuk selalu mementingkan kebersamaan, serta komunikasi yang baik antara orangtua peserta harus terjalin dengan harmonis. Semua itu akan menentukan apakah selama berlatih para peserta dan ortu bisa saling mendukung. “Kami sangat mengapresiasi apa yang selama ini dukungan para orangtua patut diberi jempol,” ungkap Kak Frans di tengah-tengah kesiibukan mempersiapkan lomba tersebut.

Kami berangkat dari sekolah pada pagi hari sekitar pukul 06.15 WIB dengan menggunakan 4 mobil dukungan para orangtua SMAN 6 sekitar pukul 07.15 WIB registrasi. Pukul 08.15 selain bidang lomba FBB dan Yel-yel, setelah apel pembukan langsung dimulai. “Pada prinsipnya kami para Pembina sudah memberikan kepercayaan kepada adik-adik penggalang untuk secara maksimal melaksanakan bidang lomba sesuai dengan apa yang sudah dipersiapkan selama ini,” demikian ungkap Kak Bertha

Setelah semua bidang lomba dilaksanakan pukul 16.15 WIB dilaksanakan apel penutupan yang diisi hiburan ekstrakurikuler Dance SMA Negeri 6. Pada pengumuman hasil perlombaan akhirnya kontingen SMPK Santa Maria II berhasil meraih juara I story telling putra, juara II water roket putra dan putri juara III story telling putri dan FBB dan Yel putrid dan mampu meraih juara umum ketiga putra, dengan demikian kontingen SMP Panderman membawa pulang 6 trophy kejuaraan pada Heksa Scout Galang Competition 2017. (T.Th)