Blog

MENGENAL SEKOLAH ADIWIYATA

Kata ADIWIYATA berasal dari 2 (dua) Kata “ADI” dan “WIYATA”. Adi memiliki makna: besar, agung, baik, ideal dan sempurna. Wiyata memiliki makna: tempat dimana seorang mendapat ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam berkehidupan sosial. Jika secara keseluruhan ADIWIYATA mempunyai pengertian atau makna: tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh secara ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita menuju keada cita-cita pembangunan berkelanjutan.

Program Adiwiyata adalah : salah satu program Kementrian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapakan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negatif.
Tujuan Program Adiwiyata adalah : menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggungjawab dalam upaya penyelamatan lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia. Program Adiwiyata harus berdasarkan norma-norma Kebersamaan, Keterbukaan, Kejujuran, Keadilan, dan Kelestarian Fungsi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam.

Prinsi Program Adiwiyata:
Partisipatif: Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung Jawab.
Berkelanjutan: Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif.
Keuntungan yang di peroleh sekolah mengikuti program Adiwiyata:
• Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional sekolah dan penggunaan berbagai sumber daya
• Meningkatkan penghematan sumber daya dan energy
• Meningkatkan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi semua warga sekolah.
• Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah
• Meningkatkan upaya menghindari berbagai resiko dampak lingkungan negatif dimasa yang akan datang.
• Menjadi tepat pemebelajaran bagi generasi muda tentang nilai-nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar.
• Mendapatkan program Adiwiyata.

Untuk menjadikan sekolah yang Peduli dan berbudaya Lingkungan maka diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang mendukung dilaksanakan kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah sesuai dengan prinsip dasar program Adiwiyata yaitu partisipatif dan berkelanjutan. Pengembangan kebijakan sekolah yang diperlukan untuk mewujutkan Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan tersebut adalah:
• Visi dan Misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan
• Kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup
• Kebijakan peningkatan SDM (tenaga pendidikan dan non pendidikan) dibidang pendidikan lingkungan hidup.
• Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan sumber daya alam
• Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.
• Kebijakan sekolah untuk mengalokasikan dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan masalah lingkungan hidup.
Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif.

Komponen Adiwiyata
Untuk mencapai tujuan Adiwiyata ada empat komponen program yang merupakan satu kesatuan yang utuh.
1. Kebijakan Berwawasan
2. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan
3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipasif
4. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan
Konsep 5 R dalam Lingkungan
Cara Menerapkan
Konsep 5 R sendiri berasal dari 5 kata dalam bahasa Inggris yaitu Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan kembali), Recycle (Mendaur Ulang), Replace (Menggunakan kembali) dan Replant (Menanam Kembali).
Berikut ini dijelaskan tentang konsep 5 R:
1. Recycle
Recycle atau mendaul ulang adalah kegiatan mengolah kembali atau mendaur ulang. Pada perinsipnya, kegitan ini memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk dapat digunakan lebih lanjut. Contohnya adalah memanfaatkan dan mengolah sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos.
2. Reuse
Reuse atau penggunaan kembali adalah kegiatan menggunakan kembali material atau bahan yang masih layak pakai. Sebagai contoh, kantong plastik atau kantng kertas yang umumnya didapa dari hasil kita berbelanja, sebaiknya tidak dibuang tetapi dikumpulkan untuk digunakan kembali saat dibutuhkan. Contoh lain ialah menggunakan baterai isi ulang.
3. Reduce
Reduce atau Pengurangan adalah kegiatan mengurangi pemakaian atau pola perilaku yang dapat mengurangi produksi sampah serta tidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan. Contoh menggunakan alat-alat makan atau dapur yang tahan lama dan berkualitas sehingga memperpanjang masa pakai produk atau mengisi ulang atau refill produk yang dipakai seperti aqua galon, tinta printer serta bahan rumah tangga seperti deterjen, sabun, minyak goreng dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi potensi bertumpuknay sampah wadah produk di rumah Anda.
4. Replace
Replace atau Penggantian adalah kegiatan untuk mengganti pemakaian suatu barang atau memakai barang alernatif yang sifatnya lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali. Upaya ini dinilai dapat mengubah kebiasaan seseorang yang mempercepat produksi sampah. Contohnya mengubah menggunakan kontong plastik atau kertas belanjaan dengan membawa tas belanja sendiri yang terbuat dari kain.
5. Replant
Replant atau penamanan kembali adalah kegiatan melakukan penanaman kembali. Contohna melakukan kegiatan kreatif seperti membuat pupuk kompos dan berkebun di pekarangan rumah. Dengan menanam beberapa pohon, lingkungan akanmenjadi indah dan asri, membantu pengauran suhu pada tingkat lingkungan mikro (atau sekitar rumah anda sendiri), dan mengurnagi kontribusi atas pemanasan global.

Dengan menerapkan konsep 5 R yang telah dibahas, kita dapat ikut serta dalam melestarikan dan memelihara lingkungan agar tidak rusak atau tercemar.
(diambil dari berbagai sumber)



Hari Nusantara

Hari Nusantara merupakan perwujudan dari Deklarasi Djuanda yang dianggap sebagai Deklarasi Kemerdekaan Indonesia kedua. Melalui deklarasi tersebut, Indonesia merajut dan mempersatukan kembali wilayah dan lautannya yang luas, menyatu menjadi kesatuan yang utuh dan berdaulat. Melalui Keppres No.126/2001 dikukuhkan sebagai Hari Nusantara, artinya setiap tanggal 13 Desember mulai diperingati sebagai salah satu Hari Nasional.

Hari Nusantara yang diperingati setiap tanggal 13 Desember merupakan penegasan dan pengingatan bahwa Indonesia adalah Negara Kepulauan terbesar di dunia. Sayangnya, potensi sumberdaya kelautan Indonesia sebesar kurang lebih 3000 triliun rupiah/tahun belum tergarap secara maksimal. Laut belum dilihat sebagai sumber pertumbuhan, penciptaan lapangan kerja, dan pemecah masalah kemiskinan.

Merajut Kebhinekaan Lewat Peringatan Hari Nusantara 2017

Sesuai Keputusan Presiden RI Nomer 126/2001, tanggal 13 Desember ditetapkan sebagai Hari Raya nasional atau dikenal dengan Hari Nusantara. Momentum ini digunakan untuk memperingati keberhasilan diplomasi Indonesia agar prinsip negara kepulauan diakui secara internasional melalui instrumen Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNCLOS) 1982. Pengakuan ini sebelumnya didahului oleh diumumkannya “Deklarasi Djoeanda” tanggal 13 Desember 1957. Deklarasi tersebut merupakan sebuah keputusan untuk menyatukan Indonesia sebagai negara kepulauan berbeda dengan apa yang termaktub dalam Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie 1939 , yang menetapkan batas teritorial Indonesia secara terpisah-pisah.

Peringatan Hari Nusantara tahun ini akan dilaksanakan di Dermaga Muara Jati, Cirebon, Jawa Barat. Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo dijadwalkan hadir mewakili Presiden Joko Widodo untuk membuka acara. Beberapa menteri dari kabinet Kerja, antara lain Menkominfo Rudiantara juga dijadwalkan akan hadir dalam acara puncak peringatan Hari Nusantara tersebut. Berbagai atraksi dan kegiatan telah disiapkan untuk menyemarakkan hari bersejarah itu, antara lain atraksi terjun bebas oleh TNI Angkatan Laut, demo Search and Rescue (SAR) Laut, sail pass kapal-kapal nelayan Indonesia serta pelepasan ekspor produk tekstil dan meubel/rotan Kota Cirebon. Namun, tidak hanya kegiatan seremonial, peringatan Hari Nusantara tahun ini dimanfaatkan untuk melakukan berbagai kegiatan sosial seperti donor darah yang dilakukan oleh Danlanal Cirebon, Dirpolairud Polda Jabar, Kadiskes Armabar serta jajarannya.

Beberapa tenda Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap) Marinir juga didirikan untuk kegiatan bakti sosial kesehatan di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Cirebon. Menko Maritim Luhut Pandjaitan sebagai ketua dewan pengarah Hari Nusantara 2017 mengingatkan perlunya masyarakat Indonesia mengingat kembali posisi strategis Indonesia di kawasan. “Saya sebut ini sebagai posisi silang diantara dua samudera dan diantara dua benua besar, jadi Indonesia ini berada pada posisi yang strategis,”ujarnya disela-sela kunjungan kerjanya ke Qatar, Senin (11-12-2017).

Menurutnya, saat ini banyak masyarakat Indonesia yang tidak sadar betapa strategisnya posisi Indonesia dalam dunia internasional. Dengan posisi diantara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik serta diantara Benua Asia dan Australia, tambah Luhut, bangsa Indonesia perlu mengedepankan persatuan diantara perbedaan yang ada. “Bangsa Indonesia harus kompak, harus mengurangi sebanyak mungkin perbedaan-perbedaan. Ya perbedaan itu adalah rahmat sekaligus juga bisa menjadi malapeteka kalau kita tidak mampu mengelolanya dengan baik,” ujarnya tegas. Sesuai dengan tema Hari Nusantara tahun ini, yakni ”Gotong Royong dalam Kebhinekaan di Nusantara Guna Mewujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia” , Menko Luhut berharap masyarakat Indonesia lebih mengedepankan kerja bersama dan mulai fokus pada pembangunan kelautan. “Selama ini kita memunggungi laut sekarang sudah waktunya kita melihat laut sebagai poros dunia,” tukasnya. Lebih jauh, sebagai negara besar yang berada pada posisi silang strategis, Luhut mengatakan, perlunya Indonesia mengontrol lalu lintas udara dan lalu lintas kapal. Namun hal itu perlu diimbangi dengan penguasaan teknologi dan peningkatan kemampuan SDM yang ada

https://maritim.go.id/merajut-kebhinekaan-lewat-peringatan-hari-nusantara-2017/



PESTA PERAK 25 TAHUN PENGABDIAN

Sabtu, 9 Desember 2017, di aula terbentang banner bertuliskan Pesta Perak 25 tahun Bapak Drs. Budi Daryono dan Ibu Anonetta Kuntodiati, S.Pd menjadi guru tetap Perkumpulan Dharmaputri. Hari itu sebuah peristiwa yang semakin istimewa karena dua orang warga SMPK Santa Maria II dirayakan sebagai kesetiaan pengabdian mereka sebagai pendidik. Meskipun terlihat sederhana, namun tidak mengurangi makna perayaan tersebut bagi semua guru dan pegawai di SMPK Santa Maria II. Pada peristiwa ini tidak hanya diserahkan penghargaan kesetiaan kerja pada dua guru tersebut tetapi juga Misa bersama sebagai ungkapan syukur atas kebersamaan yang telah dialami bersama selama ini dalam komunitas sekolah.

Perayaan pesta perak 25 tahun Pengabdian sebagai guru tetap Perkumpulan Dharmaputri diawali dengan Misa Syukur yang dipersembahkan oleh Romo Agung, O.Carm dengan menekankan bagaimana sebuah pengabdian selalu diawali dengan kesetiaan akan tanggung jawab serta mampu menjalaninya dengan peniuh suka cita. Pada kesempatan itu juga semua undangan yang hadir pada Misa Syukur itu diajak untuk semakin memiliki keberanian dalam menumbuhkan dan mengembangkan sebuah kesetiaan terhadap tanggung jawab serta kewajiban-kewajiban yang melekat pada tugas yang kita emban.

Selaku kepala MPK Santa Maria II pada sambutannya, Sr. M. Dorothea SPM menyampaikan rasa syukur dan harapan yang mendalam atas peran dan partisipasi Bapak Budi Daryono dan Ibu Antonetta selama ini dalam karyanya sesuai dengan karakter serta kompetensi yang dimiliki demi kemajuan sekolah ini. Suster yang pernah menjadi kepala sekolah di Pamulang tersebut juga mengharapkan agar kerja sama yang baik selama ini terus dilanjutkan serta semakin sinergis khususnya bagi teman-teman guru yang masih baru dalam berkarya di SMPK Santa Maria II ini, agar kualitas layanan pendidikan di sekolah ini pun semakin maksimal.

Bapak Budi Daryono adalah seorang guru olahraga dengan latar belakang lahir di Blitar ketika mendapatkan kesempatan menyampaikan testimoninya mengungkapkan rasa bangga dan bersyukur karena bisa mengambil bagian dalam karya pendidikan selama 25 tahun. Rasa syukurpun diungkapkan tidak hanya kepada Perkumpulan Dharmaputri, tetapi juga kepada seluruh rekan kerja khususnya di SMPK Santa Maria II, bahkan keluarga yang menopang mereka dalam berkarya di sekolah. “Kami merasa bangga dan berterimakasih atas perhatian dan dukungan bagi kami baik dari Perkumpulan Dharmaputri, rekan-rekan guru dan karyawan serta keluarga yang telah membuat kami bertahan bekerja di lingkungan sekolah”, ungkap Ibu Antonetta disaat bersamaan.

Perayaan 25 tahun kesetiaan kerja ini juga dihadiri oleh para kepala sekolah dari unit TK, SD, SMP Santa Maria I, TK, SD Santa Maria II, TK dan SD Santa Maria III serta SMAK Santa Maria sertabeberapa guru dari masing-masing unitkerja tersebut. Keluarga dari Bapak Budi Daryono dan Ibu Antonetta. Secara istimewa Sr. Angelita SPM selaku ketua Perkumpulan Dharmaputri berkesempatan hadir untuk mengikuti misa, memberikan sambutan serta menyerahkan tanda kesetiaan berupa cincin serta piagam untuk Bapak Budi Daryono dan Ibu Antonetta

Pada sambutannya, Sr Angelika SPM berpesan agar moment 25 tahun pengabdian ini semakin memiliki kesadaran untuk tetap mempertahankan komitmen dan kesetiaan dalam memberikan diri melalui pengabdian. Lebih lanjut, Seusai penyerahan cinderamata dan piagam, perayaan syukur dilanjutkan dengan menampilkan hiburan berupa parodi mengenai perjalanan karya Bapak Budi Daryono serta Ibu Antonetta yang disutradarai oleh Ibu Anna Maria.

Pada parodi tersebut juga ditampilan penampilan lagu-lagu nostalgia serta gerak dan lagu yang dimainkan oleh para guru. “Wah…luar biasa bagus, ini juga sebagai bentuk refleksi bagi kami,” ungkap suami ibu Antonetta yakni Bapak Supardono yang juga pernah berkarya di SMPK Santa Maria II. Semoga semua bentuk hiburan yang dipersembahkan oleh teman-teman guru dan karyawan ini bisa menjadi hiburan sekaligus menjadi media untuk bernostalgia harapan Pak Daryono yang pada saat itu hanya ditemani istrinya Ibu Enny, anaknya tidak bisa mengikuti acara itu karena sedang menjalani Penilaian Akhir Semester Ganjil di Blitar.

Sekitar pukul 12.45 WIB serangkaian acara ditutup dengan doa penutup dan makan siang yang dipimpin oleh Bapak Fransiscus, guru agama Katolik. Setelah itu pemandu acara memmeprsilakan para undangan untuk menikmati sajian makan siang yang telah disiapkan. Sambil menikmati makan siang para undangan masih dihibur dengan penampilan lagu-lagu nostalgia. Suasana semakin semarak dengan berbagai cerita masa lalu khususnya bagi bapak Budi Daryono serta Ibu Antonetta.



Ayo Mengenal Penyakit Difteri

Difteri adalah infeksi bakteri yang memiliki efek serius pada selaput lendir hidung dan tenggorokan. Bakteri yang menyebabkan penyakit ini dapat menghasilkan racun yang merusak jaringan pada manusia, terutama pada hidung dan tenggorokan.

Penyakit ini ditandai dengan terbentuknya lapisan yang khas pada selaput lendir saluran napas, dan adanya kerusakan otot otot jantung dan jaringan saraf. Penularan difteri biasanya terjadi akibat kontak langsung dengan penderita atau carrier(pembawa kuman) karena kuman Cotyneoectetium diphteriae keluar bersama dengan air ludah penderita pada saat batuk, bersin, dan berbicara.

Gejala awal penyakit yang masa inkubasinya umumnya antara 2-5 hari ini adalah sakit tenggorokan yang ringan dan demam (antara 37,838,9°C). Pada anak-anak biasanya disertai rasa mual, muntah, menggigil, dan sakit kepala. Lalu, terdapat lapisan tipis yang khas, biasanya di daerah tonsil, berwarna putih keabuabuan kotor, kasar dan melekat erat, sehmgga apabila diambil secara paksa menimbulkan perdarahan.

Penyakit ini bisa tetap ringan-ringan saja, tetapi sering bertambah parah dengan keluhan sakit saat menelan dan tubuh melemah. Faring (kerongkongan) dan laring (saluran napas) juga membengkak sehingga menyumbat jalan pernapasan dan biasanya terdengar suara serak saat anak menarik napas. Jika anak sudah terkena penyakit ini, untuk membantu pernapasannya biasanya dokter akan melubangi tenggorokan (trakeotomi).

Selain terjadi kelumpuhan pada langit-langit lunak, napas anak akan berbau busuk dan kelenjar limfe pada leher membengkak. Meskipun kuman difteri paling sering menyerang saluran napas baglan atas, seperti hidung, tenggorokan, dan tonsil, namun kuman ini dapat pula menyerang pusar, selaput putih mata, dan vagina. Komplikasi lain yang dapat
terjadi pada penderita difteri adalah kuman difteri menyerang ginjal, atau otot-otot jantung (myocarditis). Karena kuman difteri dapat mengeluarkan zat racun (eksotoksin), maka penyakit ini juga dapat menimbulkan kematian mendadak dan kelumpuhan saraf-saraf tepi.

Difteri disebabkan oleh Corynebacterium, yaitu bakteri yang menyebarkan penyakit melalui partikel di udara, benda pribadi, serta peralatan rumah tangga yang terkontaminasi. Jika anak menghirup partikel udara dari batuk atau bersin orang yang terinfeksi, maka ia dapat terkena difteri. Cara ini sangat efektif untuk menyebarkan penyakit, terutama pada tempat yang ramai. Penyebab lainnya adalah kontak dengan benda-benda pribadi yang terkontaminasi. Anak dapat terkena difteri dengan memegang tisu bekas orang yang terinfeksi, minum dari gelas yang belum dicuci, atau kontak sejenisnya dengan benda-benda yang membawa bakteri. Pada kasus yang langka, difteri menyebar pada peralatan rumah tangga yang digunakan bersama, seperti handuk atau mainan. Menyentuh luka yang terinfeksi juga dapat membuat bakteri terekspos yang menyebabkan difteri.

Apa yang meningkatkan risiko terkena difteri?
Ada banyak faktor risiko untuk difteri, yaitu:
• Lokasi yang ditinggali
• Tidak mendapat vaksinasi terbaru
• Berpergian ke negara yang tidak menyediakan imunisasi
• Memiliki gangguan sistem imun, seperti AIDS
• Tinggal di kondisi yang tidak bersih atau ramai.
Lalu bagaimana pencegahannya?
Cara paling efektif untuk mencegah penyakit ini adalah dengan melakukan imunisasi sesuai jadwal agar vaksin yang diberikan dapat bekerja secara optimal. Mengapa imunisasi merupakan cara paling efektif? Karena imunisasi merupakan bentuk pencegahan sehingga kemungkinan terkena penyakit tersebut sangat kecil.

http://infoimunisasi.com/penyakit/difteri/mengenal-penyakit-difteri/



Belajar dari GSF 2017 untuk Raih Prestasi Terbaik

SMPK Santa Maria II sebagai salah satu sekolah pengimbasan sekolah Adiwiyata dari SMP Negeri 18 berkesempatan merasakan sebuah kompetisi lingkungan yang memiliki kemiripan dengan persyaratan apa yang harius dipenuhi ketika sekolah yang berada di Jalan Panderman itu memiliki predikat sekolah Adiwiyata. Moment itu adalah digelarnya GSF 2017 yang diselemggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Malang bekerjasama dengan Radar Malang.

Semua proses dalam mempersiapkan GSF 2017 melibatkan semua guru dan karyawan serta peran sentral yakni para siswa. Berpatokan pada 9 bidang/isu yang menjadi penilaian GSF maka setiap pihak harus menuntaskan apa yang menjadi target serta persyaratan minimal yang harus dipersiapkan untuk dijadikan sebagai data pendukung dari 9 bagian/isu GSFtersebut.

Jujur persiapan yang dilakukan sebenarnya termasuk singkat hanya dua minggu dengan konsekuensi mengganti kegiatan ekstrakurikuler dengan persiapan penilaian GSF tersebut. Kata kunci yang menjadi penyemangat para guru, karyawan dan siswa adalah GSF merupakan pintu gerbang untuk membangun lingkungan sekolah yang lebih ramah lingkungan sekaligus sebagai sumber belajar bagaimana siswa mulai memilki habitus hidup dengan memperjuangkan suasa lingkungan yang hijau dan sehat.

Waktupun terus berlalu dengan agenda penilaian yang dilakukan oleh juri GSF di sekolah, tepatnya pada hari Senin, 6 November 2017 sebagai penilaian perdana yang dilakukan oleh tim juri GSF 2017. Sekolah yang berada di bawah pengelolaah Perkumpulan Dharmaputri mencoba memberikan yang terbaik saat penilaian tersebut dijalani.
Tuntas sudah gelaran Green School Festival (GSF) yang sudah berjalan sejak tahapan sosialisasi pada 30 Agustus lalu. Berakhirnya ajang yang dihelat Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Malang itu ditandai dengan penyerahan penghargaan di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang (UM), Sabtu lalu (25/11).

GSF menghasilkan 30 pemenang dari 12 kategori. Di antaranya, SMPN 8 (juara 1 non-Adiwiyata SMP) SMPK Santa Maria II masuk sebagai nominator predikat tersebut, SMPN 14 (juara 1 Adiwiyata SMP), SDN Sawojajar 5 (juara 1 Adiwiyata SD), dan SDN Kauman I (juara 1 Adiwiyata SD). Patut dibanggakan juga Mading 3D SMPK Santa Maria berhasil menyabet juara I tingkat SMP

Semoga dengan pengalaman serta prestasi yang telah diraih, SMPK Santa Maria semakin memahami serta mampu mempersiapkan diri hususnya dalam membenahi kualitas infrastruktur, juga sumber daya manusianya setelah mengikuti GSF. Sekaligus GSF memberikan dampak pada penguatan pendidikan karakter siswa. Salah satu poinnya adalah siswa menjadi lebih peduli terhadap lingkungan.

Semoga tahun mendatang semua pihak selaku warga sekolah mampu untuk mempersiapkan diri untuk lebih mampu berbicara serta menunjukkan eksistensi diri sebagai sekolah yang patut mendapatkan penghargaan, khususnya dalam hal membangun lingkungan yang ramah lingkungan serta menjadikan sekolah sebagai sumber belajar para siswa khususnya dalam memahami arti pentingnya lingkungan yang ramah serta bermartabat.

(Foto: Radar Malang)



HARI GURU 2017

Dasar hukum memperingati Hari Guru adalah Kepres yang dimantapkan di UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yang menetapkan tanggal 25 November setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Guru Nasional, yang kerap diperingati bersamaan dengan ulang tahun PGRI. Hal ini juga sejalan dengan Peraturan Pemerintah RI No.74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 35, yang menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional

Peringatan hari guru yang jatuh pada tanggal 25 November bisa dijadikan memontum untuk merefleksi apa yang telah dilakukan para guru selama ini. Guru yang dalam bahasa Jawa bisa difilosofiskan sebagai seorang yang bisa digugu dan ditiru yang maksudnya dipercaya, dianut dan diteladani.Ki Hajar Dewantara Bapak Pendidikan Indonesia. Kalimat tersebut memang seharusnya menjiwai semangat mengajar dan mendidik para guru pada era globalisasi ini.Ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani yang artinya di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan

Guru yang biasa-biasa saja (cenderung) mengajarkan, guru yang baik memberikan penjelasan, guru yang di atas rata-rata (cenderung) memperagakan dan guru yang hebat adalah yang menginspirasi.Guru dikatakan sebagai sumber inspirasi tatkala pikiran, ucapan, dan tindak tanduknya menjadi anutan bagi anak didik dalam memaknai peristiwa-peristiwa yang ada di sekitarnya dan mampu menggerakkan siswa untuk melakukan perubahan positif dalam kehidupannya di masyarakat.

Pendidikan tanpa Guru, ibarat kebun tanpa pemiliknya. Guru, memiliki peran yang sangat strategis bagi dunia pendidikan. Karena dari semua komponen pendidikan yang ada seperti kurikulum, sarana prasarana, metode pengajaran, guru, siswa, orangtua dan lingkungan, yang paling menentukan adalah Guru. Guru memiliki kedudukan yang sangat mulia, dari merekalah tercipta generasi emas dengan peradaban manusia yang gemilang. Terlebih ia mengemban amanat untuk mewujudkan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Tantangan pendidikan di era informasi saat ini, mengharuskan Guru untuk lebih kreatif, inovatif, dan inspiratif dalam mendesain kegiatan pembelajaran yang bermutu untuk menyongsong generasi emas Indonesia Tahun 2045. Dengan jumlah penduduk lebih dari 240 juta jiwa, Guru menjadi kunci utama keberhasilan sumber daya manusia yang tidak hanya produktif tetapi juga unggul dan religius. Ini juga tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk bersinergi mencerdaskan anak bangsa.

Momen Hari Guru Nasional ini tidak sekadar untuk merefleksikan jati diri profesi seorang guru, lebih dari itu kita kembali mengingat substansi peran guru dalam upaya peningkatan mutu pendidikan nasional bagi kehidupan bangsa dan negara. Memberikan teladan kepada para siswanya merupakan salah satu hal yang paling penting dalam pendidikan karakter. Sosok guru di manapun akan menjadi contoh bagi peserta didik, karenanya mereka memandang bahwa ia adalah model pribadi dalam menjali kehidupan ini.

Seorang guru perlu menanamkan habitus (kebiasaan) yang baik bagi muridnya, hal ini dapat dilakukan secara terus menerus seperti mengucapkam salam, menanamkan nilai-nilai kejujuran, berdoa di setiap memulai dan mengakhiri pekerjaan, membiasakan senyum, pembudayaan sikap santun, bersikap baik di dalam maupun di luar sekolah, bukankah bagaimana proses itu terbiasakan? Terlebih urgensi perubahan kurikulum 2013 lebih menitikberatkan pada pembentukan sikap dan karakter yang baik pada setiap proses pembelajaran dapat kita konkritkan!

(ditulis dari berbagai sumber)