Blog

STUDY OUTDOOR KELAS VIII

Selasa, 7 Februari 2017 siswa kelas VIII SMPK Santa Maria II Malang melaksanakan kegiatan Study Wisata ke Museum Panji, Tumpang. Kegiatan itu dilaksanakan berdasarkan program kesiswaan dengan bekerjasama komite orangtua yakni P4 (Paguyuban Peduli Pendidikan Panderman). Setelah melakukan berbagai persiapan di antaranya survey tempat kegiatan panitia mengajak perwkilan P4 untuk berkoordinasi bagaimana kegiatan tersebut bisa dilaksanakan dan pada akhirnya mencapai tujuan yang diharapkan.

Menurut Bapak  Nugroho, selaku koordinator P4 setelah mengikuti survey beliau menegaskan bahwa tempat tersebut sngat menarik bahkan berkeyakinan bahwa nak-anak kan happy dengan fasilitas yang dimiliki oelh Museum Panji tersebut. Bapak Hendrik pun berkeyakinan bahwa anak-anak juga bisa memanfaatkan selain belajar sebagai sarana rekreasi.

Museum panji di kota Tumpang – Malang, yang notabene baru diresmikan dan menjadi wadah sasana budaya serta rekreasi menjadi pemikiran kami untuk tujuan studi wisata kali ini. Berbekal lahan yang luas dan alami, artefak dan benda seni yang unik, edukasi tentang pembuatan seni topeng panji khas Malang, ilmu arkeologi dan geografi serta kekayaan sejarah yang dibalut nuansa Jawa kuno, menjadi paket utuh yang akan diajarkan kepada siswa

Menurut Bapak Hendrik selaku koordinator kegiatan mengatakan bahwa tujuan study wiasata kali ini adalah mengajak siswa mengenal dan mengapresiasi sejarah panji khas malang, mengenal, mengapresiasi, dan berkreasi membuat topeng malangan, dan mengetahui proses arkeologi penemuan artefak dan perawatannya, mengenal kontur tanah dan ilmu geografi.

Kami berangkat ke lokasi sekitar pukul 7.30 WIB dengan menggunakan 6 truk tentara yang kami sewa dari pihak Rindam V Brawijaya Malang di bawah komando Bapak Rudi sekaligus sebagai orangtua siswa. Sebelum berangkat Sr. M. Dorothea mengajak para siswa untuk bisa memanfaatkan kegiatan ini sebagai sarana belajar meningkatkan dan menambah pengetahuan terkait dengan semua sarana dan fasilitas yang dimiliki oleh Museum Panji, beliau juga berpesan jadilah tamu yang baik dan santu, bisa membawa diri karena para siswa membawa nama SMPK Santa maria II.

Perjalanan menuju ke Museum Panji Tumpang membutuhkan waktu sekitar 45 menit. Sesampai di Museum kami disambut oleh para pegawai dan owner yakni Bapak Dwi Cahyono dengan memberikan informasi mengenai Museum Panji Tumpang tersebut, sekaligus menjelaskan teknik pembelajaran yang akan dilakukan oleh para siswa.

Sesuai dengan rencana kegiatan para siswa selain diperkenalkan, juga diajak mempraktikan secara langsung berbagai keterampilan, mulai dari mewarnai topeng malangan, membuat gerabah, penggalian situs benda-benda purba, dan yang terakhir menanam padi di sawah. “Wah…sangat mengasyikan pak,” ungkap Zanitha siswa kelas 8C selesai melaksanakan semua kegiatan tersebut. Menurut siswa berkacamata itu,”Tempatnya selain menyenangkan kegiatan yang ada semakin menyadarkan para siswa bagaimana kita sebagai generasi muda harus menengenal budaya sekaligus mampu merasakan bagaimana mengalami semua itu,” tuturnya sambil menuju kolam renang untuk mengisi acara free time yang disediakan panitia

Pukul 12.00 WIB kegiatan para siswa berhenti sejenak untuk makan siang. Setelah makan siang dilanjutkan keterampilan terakhir yakni menanam padi disawah. Semua aktivitas yang sifatnya mengikat selesai pukul 13.30 WIB dilanjutkan dengan acara free time yakni siswa dipersilakan menggunakan fasilitas kolam renang yang dimiliki oleh Museum Panji.

Study Wisata berakhir pukul 16.30 diisi dengan foto kelas dan foto bersama. Pada akhir kegiatan Sr. Dorothea, SPM mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada para siswa SMPK Santa Maria II untuk menimba pengetahuan di Museum Panji, demikian juga Bapak Dwi Cahyono minta maaf jika pada penyelenggaraan kegiatan tersebut dirasa masih belum sesuai dengan harapan dari pihak sekolah. Setelah ditutup dengan doa para siswa langsung menuju ke truk masing-masing, sesuai dengan kelasnya untuk kembali ke sekolah. (T. Th)

MENGENAL PROGRAM KESEHATAN SMPK SANTA MARIA II MALANG

Para anggota Alsanmar (Alumni Santa Maria)  sudah memikirkan bagaimana adik-adik angkatannya selalu dalam keadaan sehat terutama terkait dengan semangat preventif. Akhirnya mereka memprogamkan kegiatan visit dokter, dimana para dokter yang telibat adalah para alumni SMPK Santa Maria II. Program itu mulai dilaksanakan sejak tahun pelajaran 2015-2016 sampai sekarang.

Menurut Ketum Alsanmar Bapak Jayadi program ini merupakan salah satu bakti para alumni untuk adik-adik angkatan almamater mereka. “Semoga tindakan preventif ini jauh lebih bermakna dalam memantau kesehatan adik-adik yang masih aktif belajar di sekolah tercinta ini,” ungkap beliau penuh kebanggaan terhadap kesedian para anggota Alsanmar untuk memberikan profesi mereka khususnya sebagai dokter.

Menurut salah satu dokter yang berkesempatan berbakti tersebut, dokter Erik, keadaan fisik dan psikis para siswa harus diperhatikan. Jika kesehatan fisik sedang tidak baik, maka kesehatan psikis pasti akan terganggu pula. Beliau dengan cukup telaten selalu memberikan pengarahan kepada para siswa yang secara bergantian mendapatkan kesempatan untuk diperiksa kesehatannya.

Pemeriksaan kesehatan agenda rutin yang dilakukan setiap bulan sekali secara bergiliran dari kelas VII, VIII, dan IX. Program kesehatan siswa ini bertujuan memantau kesehatan fisik dan psikis peserta didik di SMPK Santa Maria II. Pemeriksaan fisik yang dilakukan seperti kesehatan gigi, mulut, mata, berat dan tinggi badan. Masih menurut dokter  yang ramah dan murah senyum tersebut bertutur, dirinya bersama tim monotoring kesehatan akan selalu memantau kesehatan peserta didik

Lebih lanjut, dokter muda ini menjelaskan pemantauan kesehatan fisik dan psikis sangat penting dilakukan, mengingat usia mereka yang masih sangat labil dan dalam masa pertumbuhan dan perkembangan hormon di dalam tubuh yang memungkinkan adanya gangguan yang perlu dicermati dan bahkan mungkin saja ada kesehatan dari peserta didik yang mesti ditindak lanjuti penanganannya. Baik itu kesehatan fisik maupun kesehatan psikisnya. Apabila kesehatan fisik sedang tidak baik, pasti kesehatan psikis mereka akan terganggu pula.

Menurut Sr. Dorothe, SPM selaku kepala sekolah, prokesi ini diharapkan juga ada kerjasama dengan para orangtua yang setidaknya bisa menindaklanjuti temuan sementara dari para dokter tersebut sehingga kesehatan fisik maupun psikis dari peserta didik kami terus terpantau. “Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini sehingga anak-anak kita sehat jasmani dan rohani kemudian yang tak kalah pentingnya adalah ilmu kesehatan juga dimiliki peserta didik kita

Program kesehatan siswa ini dikelola oleh tim UKS yang terdiri dari Bapak Yumartanta dan Ibu Ninuk, mereka selalu berkomunikasi dengan pihak pelaksana Prokesi jika agenda pelaksanaanya mengalami perubahan karena dinamika pembelajaran sekolah. Oleh karena itu program yang sangat baik ini dari tahun ketahun akan kami tingkatkan semoga semua warga sekolah termasuk bapak/ibu guru dan karyawan merasa terbantu dengan bantuan pemantauan awal kesehatan mereka, demikian ungkap Bapak P. Yumartanta saat mempersiapkan pelaksanaan prokesi bulan Februari ini di ruang kegiatan dan UKS.(T.Th)

SARPRAS: BERBENAH SUKSESKAN UNBK

Semenjak Dinas Pendidikan Kota Malang menentukan kebijakan sekolah di kota Malang akan mengikuti UN via teknologi internet atau sering kita sebut dengan UNBK (ujian nasional berbasisi computer) SMPK Santa Maria II bergerak cepat dengan mengajukan 30 unit komputer ke Perkumpulan Dharmaputri Surabaya untuk bisa memenuhi kebutuhan perangkat UNBK yang masih kurang tersebut.

Pihak PDp dari Surabaya pun bergerak dengan cepat dengan mendatangkan teknisi supervisor untuk melihat permasalahan sarpras yang diperlukan. Setelah melihat dan mempelajari cukup dalam maka pihak pengelola sekolah-sekolah Perkumpulan Dharmaputri pun menyetujui pengadaan penambahan perangkat komputer yang di usulakan yakni 30 unit.

Sr. Dorothea,SPM. Bersama koordinator Sarpras, Bapak Pamungkas serta teknisi, Bapak Joseph Andiek segera melakukan koordinasi untuk menentukan langkah selanjutnya terkait dengan persiapan teknis, pembelian perangkat komputer serta sarana pendukung baik itu tempat maupun sumber kelistrikan. Selain itu sekolah juga minta bantuan bapak Darsono, guru TIK dari SMPN 5 yang sudah berpengalaman melaksanakan UNBK khususnya terkait dengan persiapan-persiapan teknis serta perangkat lainnya.

Ruang Multimedia akhirnya disepakati untuk dijadikan ruangan untuk menempatkan 30 unit komputer dengan segera merekondisikan ruangan tersebut untuk siap menjadi ruang pelaksanaan UNBK di sekitar bulan Mei nanti. Selain persiapan ruang serta penataannya, maslah kelistrikan pun segera melakukan persiapan teknis dengan melakukan penataan instalasi listrik  dari sumber tenaga cadangan  (genset) yang sudah dimiliki oleh sekolah.

Hampir seminggu waktu yang dibutuhkan oleh SMPK Santa Maria II untuk melengkapi sarpras yang harus dimiliki untuk menyambut USBN seperti yang sudah menjadi tuntutan Dinas Pendidikan Kota Malang. Semoga semua tenaga dan biaya yang telah dikeluarkan itu paling tidak peranan SMPK Santa Maria II untuk mendukung harapan Dinas Kota Malang sebagai kota yang semua sekolah-sekolah yang ada siap melaksanakan USBN akan berbuah sesuatu yang membanggakan khususnya sekolah sendiri dan secar umum dunia pendidikan di Bhumi Arema ini.

“Kita juga berharap dengan tambahan fasilitas perangkat computer tersebut, bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan evaluasi yang berbasis komputer di sekolah ini,” harapan Bapak Pamungkas di sela-sela mempersiapkan sarpras tersebut. “Disdik akan  menyalurkan laptop dan server untuk  sekolah-sekolah, khususnya swasta untuk mendukung sarana utama persiapan pelaksanaan UNBK. Kita masih menunggu dukungan tersebut,” kata Pak Andiek selaku teknisi komputer. (T.Th)

SEMINAR METODOLOGI PENGAJARAN DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Mengingat perkembangan dan teknologi pendidikan selalu mengalami perkembangan maka pada hari Jumat, 27 Januari 2017, PSD mengadakan seminar metodologi pengajaran dan teknologi pendidikan dengan mendatangkan narasumber yakni Nunuk Hariyati, M.Pd dosen Fakultas Ilmu Pendidikan  Universitas Negeri Surabaya. Kegiatan dilaksanakan di ruang kegiatan SMPK Santa Maria II dengan peserta semua guru dan beberapa guru dari SMAK Santa Maria.

Program kegiatan milik tim kerja PSDM tersebut bertujuan untuk merefresh, meningkatkan pemanfaatan metode pengajaran dan teknologi pendidikan serta meningkatkan kualitas proses pembelajaran khususnya bagi bapak/ibu guru SMPK Santa Maria II Malang. Masih menurut Bapak Abertus M Depa selaku koordinator kegiatan, acara ini merupakan bukti bagaimana para guru harus memiliki wawasan yang selalu baru dalan mengikuti perkembangan khususnya teknik pembelajaran.

Acara dimulai sekitar pukul 11.30 diawali pengantar dari PSDM, doa pembukaaan dan Sambutan yang disampaikan oleh Sr. Dorothea SPM, beliau berharap agar kegiatan ini menjadi salah satu bentuk penyegaran, beliau berkeyakinan bahwa pengalaman bapak/ibu guru tidak perlu diragukan lagi tetapi untuk terus mendalami itu masih diperlukan penyegaran dengan harapan bapak/ibu guru akan selalu mampu untuk berinovasi khususnya bagaimana ketika berhadapan dengan para peserta didik.

Menurut narasumber metodologi dan teknologi pendidikan akan selalu berkembang seiring dengan majunya semua pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan ini. Masih menurut dosen yang berasal dari Malang tersebut semua bapak/ibu guru harus mampu menentpatkan diri bahkan berjuang untuk bisa berada pada kuadran yang terbaik yakni bagaimana dengan keinginan hebat dan potensi yang luar biasa juga. Semua itu perlu waktu dan semangat yang harus terus dikembangkan seiring dengan pengalaman mengajar yang dimiliki oleh semua guru.

Pada prinsipnya pertanyaan yang harus dimunculkan untuk memperoleh metode dan mampu berinovasi terkait dengan teknologi pendidikan adalah bagaimana sebagai pelaku di lapangan harus mampu untuk mereview apakah yang telah kita lakukan benar-benar bermanfaat bagi kita dan peserta didik?  Bagaimana sebagai guru harus tampil yang memesona di hadapan para siswa? Keberanian untuk selalu mengevaluasi itulah yang menjadi dasar bagaimana kita memiliki kesempatan untuk terus berbenah dan memiliki rumusan yang tepat saat harus menyampaiakn materi pelajaran di depan para siswa.

Pada seminar itu para guru diajak untuk menentukan bagaimana metode pembelajaran itu dipergunakan sesuai dengan bidang studi yang bapak/ibu guru ampu serta diajak juga untuk mendesain bagaimana pembelajaran itu dipersiapkan. Menurut dosen Unesa ini CTL adalah salah satu prose pendidikan yang  mampu memunculkan interaksi, motivasi, pemahaman, dunia nyata, kontekstual dan berkesempatan untuk selalu berpikir kritis. Sangat berbeda jika dibandingkan dengan metode yang tradisional.

Pada akhir seminar beliau menekankan bahwa pembelajaran PBL (Problem based Learning) perlu dijadikan sebagai roh sebuah pembelajaran karena disana akan muncul pemecaha masalah, proyek, diskusi, pembuatan hipotesa, kegiatan mencari data atau informasi, memiliki waktu yang cukup serta akan terjadi komunikasi yang multi arah baik saat melaporkan atau menemukan solusi dari sebuah permasalahan. Inilah yang akan membuat sebuah pembelajaran akan semakin menarik baik bagi siswa maupun guru sendiri.

“Semoga informasi dari seminar ini bisa kita aktualisasikan pada tanggung jawab kita sebagai guru di kelas, yang pada akhirnya metode dan teknologi pendidikan akan memberikan warna pada setiap pembelajaran kita,” harapan Sr. Dorothea SPM menutup acara seminar yang berakhir pukul 15.15 WIB tersebut. Semoga semua usaha kita ini akan berbuah sesuatu yang terbaik dan kita akan mendapatkan kepuasan dalam menalani fungsi dan tugas kita di hari-hari mendatang, tambah Bapak Alber selaku koordinator PSDM sambil foto bersama di depan ruang kegiatan selesai acara seminatr tersebut. (T.Th)

Sebaiknya Kita Tahu: Selamat Tahun Baru Imlek 2017. Gong Xi Fa Cai!

Hari ini (28/1/2017) bertepatan dengan perayaan tahun baru Imlek. Semua masyarakat Tionghoa di dunia pasti merayakan hari pentingnya ini. Sebelumnya, sudah banyak persiapan yang dilakukan menjelang Imlek 2568.Segala tradisi tentunya telah dilaksanakan, tradisi yang harus dilakukan hingga pantangan-pantangannya.

Satu kebiasaan yang sering dilakukan oleh masyarakat Tionghoa menjelang Imlek adalah menyiapkan tebu.Tebu ini dipakai untuk perlengkapan sembahyang dan dipasang di pintu rumah maupun jendela rumah.Kepercayaan masyarakat Tionghoa kepada tebu telah ada sejak ribuan tahun silam.Lantas apa makna dari adanya tebu?Menurut Sumartono Hadinoto, tokoh masyarakat Tionghoa di Kota Solo tebu dapat menggambarkan hubungan keluarga yang semakin harmonis, manis, dan erat karena rasanya tanaman ini yang manis.

“Hampir di semua negara selalu ada simbol-simbol untuk mengaplikasikan sesuatu permintaan atau sebuah harapan salah satunya yaitu tebu,” kata Sumartono.Dilansir dari Breadetbutter, tebu ini adalah bagian dari tradisi untuk mengucap syukur dan dipercaya dapat mencegah marabahaya.Selain di pintu rumah dan jendela, batang tebu biasanya terpasang di samping altar dekat sesaji yang disandarkan di dinding.Itulah makna dari tebu yang selalu identik ketika ada perayaan tahun baru Imlek.Jadi kamu nggak usah bingung lagi kalau saat Imlek melihat banyak sekali penjual tebu dadakan di pasar atau di dekat Klenteng.

Tahun Baru Imlek merupakan saat bagi masyarakat Tionghoa untuk merayakan hasil kerja keras selama setahun lalu. Hari istimewa ini adalah hari untuk beristirahat dan bersantai bersama keluarga. Masyarakat Tionghoa berharap, perayaan ini dapat membawa keberuntungan dan kesejahteraan untuk masa yang akan datang.

Masyarakat Tionghoa juga percaya bahwa keberuntungan akan datang pada awal yang baik di awal tahun. Masyarakat Tionghoa zaman dulu memiliki tradisi tersendiri dalam merayakan Imlek, seperti memulai bercocok tanam pada awal tahun dan berharap hasil panen yang melimpah. Tetapi, seiring berkembangnya zaman, masyarakat Tionghoa saat ini merayakan tahun baru sebagai awal tahun untuk berbisnis dan berharap mendapatkan keuntungan serta kesuksesan di berbagai bidang.

Menurut tradisi perayaan Imlek, perayaan yang paling diutamakan adalah berkumpulnya seluruh keluarga untuk makan malam bersama di tahun baru yang disebut “makan malam reuni”, memberikan ang pao, menyalakan kembang api, dan mendekor rumah dengan pernak-pernik serbamerah.

Imlek tahun 2017 ini adalah  tahun Ayam Api ini diprediksi akan sangat baik bagi pemilik shio naga, kerbau, dan ular. Seperti diketahui, orang yang mempunyai shio ayam adalah orang yang giat bekerja dan selalu pasti mengenai keputusan mereka. Mereka tidak takut untuk menyatakan apa yang ada dalam pikiran mereka dan karena itu kadang terlihat seperti orang yang pamer dan sombong

(diambil dari beberapa sumber)

INVISTASI BOLA BASKET TINGKAT SD SE-JAWA TIMUR 2017

Sebagai kegiatan tahunan, pertandingan bola basket tingat SD dilaselenggarakan, tahun 2017 ini diberi nama Panderman Basketball Cup IV Tingkat SD/MI Se-Jawa Timur 2017. Menurut Bapak Budi Daryono selaku ketua pelaksana tujuan kegiatan ini adalah sebagai wadah mengembangkan dan membina  bakat, potensi, dan kemampuan siswa SD dalam cabang olahraga bola kasket serta membangun kekeluargaan dan kerjasama yang konstruktif  antar sekolah dasar dengan SMPK St. Maria II ini.

Pelaksanaan kegiatan tersebut dimulai hari Senin, 16 Januari sampai hari Jumat, 20 Januari 2017 mulai pukul 14.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB. Basketball Cup IV Tingkat SD/MI Se-Jawa Timur 2017 diikuti oleh  9 tim di antaranya dari Blitar, Probolinggo, Malang, dan Surabaya. Sistem yang digunakan pada pertandingan bola basket kali ini adalah setengah kompetisi. Peserta terbagi dalam 3 group yang terdiri dari 3 tim pada babak semifinal pesertanya adalah pemenang group ditambah runner up terbaik.

Pertandingan tersebut juga diliput oleh harian Malang Post selama pertandingan berlangsung mulai babak penyisihan sampai final. Menurut Bapak Robby, pelatih dari tim SDK Santa Maria II pertandingan tahun ini semakin menunjukkan kualitas terbaik, mengapa? Menurut beliau peserta dari luar kota Malang kemampuannya sangat bagus dan merata. Beliau juga berharap semoga agenda rutin ini semakin kompetitif.

Tim yang berhasil menjadi peserta semi final adalah dari SD Santa Maria Blitar sebagai runer up terbaik, SDK Mater Dei Probolinggo juara group A, SD IPH Surabaya sebagai juara group B dan MIN Malang sebagai juara group C. “Ini adalah semiginal yang sangat menarik untuk ditonton,” ungkap Pak Wahyu wartawan dari Malang Post yang setia mengikuti kegiatan dari awal atau babak penyisihan.

Penentuan juara I, II, II, dan IV dilakasnakan pada hari Jumat, 20 Januari 2017 yang pada akhirnya perebutan juara III dimenangkan oleh SDK Santa Maria Blitar yang berhasil mengalahkan tim MIN Malang dan juara I diraih oleh SD IPH Surabaya yang berhasil mengalahkan SDK Mater Dei Probolinggo dengan skor tipis. Sebagai MPV adalah pemain dari SD IPH Surabaya yang bernama Ganevienne. Mendapatkan trophy dan uang pembinaan 200 ribu. Hadiah yang didapatkan oleh para pemenang adalah sebagai juara I trophy dan uang pembinaan sebesar I.5 jt, juara II uang pembinaan sebesar 1 jt, dan juara III uang pembinaan sebesar 500ribu

Mengawali pertandingan final diawali dengan seremonial yang sangat menarik. Pada babak final yang mempertemukan tim SD IPH Surabaya dan SDK Mter Dei Probolinggo tak kalah menariknya juga, point nilai saling susul menyusul. Selama waktu istirahat disuguhkan tari modern yang dibawakan oleh peserta ektrakurikuler dance. Saat penyerahan trophy Sr. Dorothea selaku kepala sekolah mengucapkan terima kasih atas partisipasi yang diberikan sebagai peserta dan berharapkan untuk even mendatang bisa berpartisipasi lagi.