All posts by Trianto Thomas

Wacana 5 Hari Belajar

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengusulkan hari Sabtu akan dijadikan hari libur sekolah. Pertimbangannya, agar anak lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga. Salah satu alas an beliau adalah jika para siswa memiliki dua hari libur, anak ada kesempatan rekreasi, wisata dan otomatis akan meningkatkan pergerakan wisatawan domestik serta waktu bersama keluarga menjadi bertambah

Terkait wacana itu, Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PB Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi mengatakan, PGRI mendukung wacana sekolah lima hari. Namun semuanya diserahkan kepada pihak sekolah yang memiliki otonomi. Pasalnya, ada sekolah yang merasa waktu lima hari tidak cukup. Untuk itu, Unifah mengharapkan, pemerintah tidak memaksakan. “Sekolah harus diberi kebebasan,” kata dia.

Unifah mengatakan, dampak Sabtu libur akan terjadi perpanjangan waktu sekolah atau yang dikenal dengan full day school (FDS). Namun penerapan FDS harus memiliki formula yang tepat seperti ditekankan pada pendidikan karakter. “Lamanya waktu sekolah siswa harus untuk pengembangan bakat dan minat. Saya melihat di Korea bisa digunakan untuk remedial. Namun tidak langsung dijalankan setelah jam sekolah. Anak diberi jeda setelah itu remedial. Maka anak sampai rumah tidak dibebankan lagi dengan tugas-tugas sekolah,” jelas dia.

Sampai saat ini sebagian sekolah masih memberlakukan hari efektif sekolah selama 6 hari, dimulai hari Senin sampai dengan hari Sabtu. Bagaimana jika hari efektif sekolah diakhiri pada hari Jum’at? Dengan demikian hari efektif kegiatan belajar di sekolah adalah lima hari saja. Apakah para pendidik menyabutnya dengan gembira? Bagaimana reaksi peserta didik jika hal tersebut benar-benar dilaksanakan?

Kebijakan 5 hari belajar itu tidak harus dipaksakan untuk semua sekolah. Sekolah yang sudah siap silahkan melaksanakan tetapi yang belum siap jangan dipaksakan karena kondisi anak berbeda-beda. Anak-anak di kota yang waktu pertemuan dengan kedua orang tuanya terbatas akan memiliki kesempatan bertemu lebih banyak jika lima hari belajar di sekolah dan sabtu minggu bersama kedua orang tuanya. Dalam pembentukan sikap, kepribadian dan karakter anak, kedekatan hubungan, kasih sayang, bimbingan dan pendidikan yang baik dari orang tua tidak kalah pentingnya dengan pendidikan anak di sekolah. Tetapi apakah semua orang tua memiliki kepedulian yang baik terhadap kebutuhan pendidikan anak.

Harus kita akui, banyak orang tua yang hanya menyerahkan pendidikan anak kepada sekolah, setelah itu di rumah anak-anak bebas, tidak memperoleh bimbingan dan pengawasan yang dibutuhkan dalam pendidikan. Karena itu gagasan adanya Direktorat Orang tua agar dapat memberikan pendidikan lebih baik kepada anak-anak. Ia meyakini bahwa peran orang tua, keluarga dan masyarakat terhadap suksesnya pendidikan anak sangat besar.

Pro dan Kontra                                         

Ada pendapat pemberlakuan 5 hari belajar tidaklah hal yang berlebihan dan juga tidak melanggar aturan, karena Permendiknas nomor 22 tahun 2006 sebagai rujukan penyusunan kurikulum se­kolah, tidak ada disebutkan bahwa sekolah dalam se­minggu harus berlangsung 6 hari. Dengan demikian sekolah boleh saja mengatur jam pelajaran menjadi 5 hari seminggu asal beban belajar yang telah ditetapkan dalam aturan tersebut bisa terpenuhi. Memang ada aturan tentang minggu efektif per tahun ajaran, yaitu 34 – 38 minggu, tapi, sekali lagi, tidak ada aturan yang menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan seminggu itu harus 6 hari belajar.

Beban Kerja Guru

Lalu, bagaimana dengan beban kerja guru? Undang-undang nomor 14 tahun 2005 pasal 35 ayat (2) tentang guru dan dosen serta Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008 pasal 52 ayat (2) tentang guru, bahwa beban kerja guru tidak ditetapkan menurut hari, melainkan menurut jumlah jam mengajar tatap muka, yaitu sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka dan se­banyak-banyaknya 40 jam tatap muka dalam seminggu. Karena itu, sepanjang guru bisa memenuhi beban kerjanya, maka sekolah 5 hari se­minggu tidak melanggar atu­ran beban kerja guru.

Bagimana Sekolah Menyiasati?

Jika hari sabtu untuk kegiatan weekend anak-anak bersama orang tua atau keluarga, perlu dipertimbangkan, kondisi dan kebutuhan anak dalam lingkungan masyarakat berbeda-beda. Bagi sebagian orang tua mungkin merasa bahagia karena banyak waktu bisa dimanfaatkan untuk weekend bersama anak-anak. Tetapi bagi sebagian yang lain muncul kekhawatiran jika hari sabtu diliburkan atau tidak ada kegiatan anak-anak di sekolah. Kekhawatiran itu, misalnya sebagian peserta didik justru mengisi kegiatan dengan berkeluyuran ke pasar, ke pusat perbelanjaan atau pusat keramaian, ke warnet, ke tempat permainan, ke tempat rekreasi dan lain sebagainya. Untuk mengantisipasi berbagai tindakan negative yang tidak diinginkan, sebaiknya hari Sabtu digunakan untuk kegiatan ektrakurikuler, Pembekalan Vocational dan tambahan pelajaran khususnya untuk kelas paling tinggi (kelas VI, IX, dan VII)

 (disarikan dari beberap sumber)

Peringatan Hari Pahlawan dan pelantikan pengurus OSIS 2016-2017

Pada hari Kamis, 10 November 2016, dilaksanakan upacara bendera hari Pahlawan sekaligus pelantikan pengurus OSIS SMPK Santa Maria II Malang masa baktti 2016-2017. Upacara dilaksanakan pada pukul 07.00 pagi dan diikuti oleh seluruh siswa SMPK Santa Maria II mulai dari kelas VII sampai kelas IX. Petugas upacara adalah pengurus OSIS masa bakti 2015-2016 dan pembina upacara adalah kepala sekolah S.Dorothea D. Doren, SPM

Prosesi pelantikan dimulai dengan perarakan bendera OSIS oleh petugas upacara. Selanjutnya Pembina  OSIS ibu Margaretha membacakan Surat Keputusan Kepala SMPK Santa Maria II mengenai susunan pengurus OSIS. Sebelumnya membaca janji pengurus OSIS kepala sekolah menanykana kesanggupan memikul tanggung jawab sebagai pengurus OSIS. Para pengurus OSIS kemudian maju kedepan menghadap seluruh peserta upacara dan membacakan janji pengurus OSIS dengan dipimpin oleh Ketua OSIS terpilih yaitu  Michael Stalion. Dilanjutkan dengan prosesi serah terima jabatan dari pengurus OSIS masa bakti 2015-2016 oleh ketua OSIS lama Monica Inoi ke pengurus OSIS masa bakti 2016-2017 yang diwakili oleh Ketua OSIS terpilih,

Serah terima jabatan dilambangkan dengan penyerahan bendera OSIS. Prosesi pelantikan dilanjutkan dengan sambutan ketua OSIS periode 2015-2016 yang mengharapkan agar pengurus OSIS baru mampu lebih baik dalam melayani dan bekerja untuk mewarnai kegiatan sekolah. Setelah itu dilanjut dengan sambutan ketua OSIS terpilih. Pada sambutannya siswa berkacamata itu mengharapkan kerjasama dan dukungan semua pihak untuk membantu merealisasikan program-program yang telah dirancang dengan demikian ia berharap estafet kepengurusan OSIS ini semakin memberikan tindak lanjut yang semakin menyempurnakan

Pada amanatnya, kepala sekolah berharap agar para pengurus OSIS baru mampu memberikan waktu dan tenagannya untuk kemajuan kegiatan kesiswaan khususnya dalam menyampaikan ide-ide kreatifnya. Beliau juga mengharapkan para pengurus lama selalu membantu dan mendukung setiap aktivitas kesiswaan yang  akan dilaksanakan oleh pengurus baru.”Semoga kalian semakin mampu mengembangkan diri dalam dunia keorganisasian yang untuk pertama kalinya kalian alami,” demikian kalimat terahkir dalam sambutannya.

SOSIALISASI PPDB 2016-2017 DI SDK FRANSISCUS LAWANG DAN SDK ST MARIA II MALANG

Sebagai tindak lanjut Panitia PPDB yang sudah terbentuk, SMPK Santa Maria II Malang tahun pelajaran 2017-2018 menggelar acara sosialisasi di SDK Fransiscus Lawang dan SDK St.Maria II Malang. Tujuan kegiatan itu adalah untuk mengenalkan profil SMPK Santa Maria II Malang,. menarik perhatian calon siswa SMPK St. Maria II tahum pelajaran 2017-2018 serta kerjasama antar unit kerja yang dikelola oleh Perkumpulan Dharmaputri

Sekolah yang pertama dituju adalah SDK Fransiscus Lawang yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 5 November 2016. Robongan dengan dua kendaraan yang mengangkut 32 anak dan 4 pembina tiba di SDK Fransiscus Lawang sekitar pukul 08.15 WIB. Rombongan disambut dengan penuh kekeluargaan dan langsung mempersiapkan kegiatan sosialisasi di aula.

Sosialisasi tersebut diisi dengan ,menayangkan profil SMPK Santa Maria II, penampilan akustik bang dengan menampilkan Monica dan Michele yang pernah berpengalaman mengikuti event kelas nasional, demonstrasi bidang IPA, serta penampilan kompetensi bidang kepramukan. Acara itu cukup menghibur dengan bukti para siswa SDK Fransiscus Lawang terlibat aktif dalam kegiatan tersebut. Demikian pula saat sosialisasi bersama dengan siswa SDK Santa Maria II yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 12 November 2016. Nuansa kekeluargaan dan kerakraban juga mampu dirasakan dengan keterlibatan para siswa SMP dengan siswa SD baik dalam aktivitas satu arah maupun multi arah.

Materi sosialisasi dengan siswa SDK Santa Maria II hampir sama dengan sosialisasi di SDK Fransiscus Lawang, bedanya hanya pada jumlah pengisi acar dan tambahan satu acara dance. Sosialisasi diawali dengan sambutan Sr. Dorothea, selaku kepala sekolah yang mengajak siswa SDK Santa Maria II untuk melanjutkan pendidikan lanjutan di SMPK Santa Maria II, selain itu beliau juga menekankan bahwa semangat eduksai yang dimiliki para siswa SDK Santa Maria II sudah sejalan dengan semangat yang ada di SMPK Santa Maria II hal ini dikarenakan bahwa para bapak ibu guru dan karyawan semiliki visi dan misi yang sama.

Ibu Anna selaku koordinator PPDB 2017-2018 mengharapkan semoga kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan baik di SDK Fransiscus Lawang maupun SDK Santa Maria II mendapatkan hasil yang positif dengan indikator banyak siswa yang melanjutkan pendidikannya di SMPK Santa Maria II Malang, dan yang tak kalah penting adanya relasi kekeluargaan dan kerjasama yang semakin mengkonkritkan misi persaudaraan diantara unit kerja yang bersangkutan.

MISA ARWAH 2016

Pada hari Rabu, 2 November 2016 kalender liturgi umat Katolik mendoalan para orang yang sudah meninggal dunia, sebagai sekolah Katolik sudah saatnya untuk terus melibatkan diri dalam berbagai kegiatan liturgi. Salah satu visi SMPK Santa Maria II adalah ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tentunya langkah tepat perjuangan sekolah dalam mewujudkan cirri khas Katolik. Menurut bapak Fidelis Suhadi kekatolikan yang diusahakan sekolah tentu tidak sebatas simbul simbul sosial , namun diusahakan dalam seluruh aspek aktivitas sekolah.

Perlu kita pahami Misa arwah tentu saja selalu berkaitan dengan kematian orang. Gereja harus juga mempersembahkan kurban ekaristis bagi para arwah yang semasa hidupnya mengimani Kristus. Seringkali fenomena Misa Arwah ini lebih dikenal juga dengan istilah Latin “Missa Requiem” (requies = istirahat), namun istilah resminya “Missa defunctorum” (PUMR 380-381)

Misa itu bertujuan gereja hendak memuji dan bersyukur kepada Allah atas anugerah kehidupan yang kini telah diambil kembali oleh Allah, Sang Empunya. Misa sebagai kenangan akan kematian dan kebangkitan Kristus merupakan perayaan utama dari perayaan kematian kristiani. Melalui perayaan itu pula Gereja memohon cinta dan belas kasih Allah, serta pengampunan dosa bagi yang meninggal. Pada perayaan itu seluruh umat kristiani menegaskan dan mengungkapkan kesatuan Gereja di dunia dengan Gereja di surga yang berhimpun dalam persekutuan para kudus (Tata Perayaan Pemakaman Kristiani, TPPK 5-6)    

Kegiatan itu dilaksanakan di Pemakaman Umum Kristen Katolik Sukun Malang dimulai pukul 15.00 WIB. Kegiatan yang berbau sosial adalah dengan membagikan bingkisan bunga tabur kepada para peziarah yang akan mengikuti Misa Arwah tersebut. Panitia Misa Arwah tahun ini dilaksanakan oleh Paroki Lely. Para siswa juga mulai diajak untuk terlibat langsung dalam mendoakan orang-orang yang sudah berpulang, sekaligus untuk memupuk dan mengembangkan iman.

SOEMPAH PEMOEDA DAN BULAN BAHASA 2016

Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa: Membangun bangsa, mencintai bahasa, menyatukan Indonesia itulah tema yang diangkat untuk menyemarakkan peristiwa Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa tahun 2016. Kemeriahan Sumpah Pemuda dan Bulan bahasa dimulai pada hari Kamis, 27 Oktober 2016 sekitar pukul 14.00WIB dengan beberapa perlombaan, diantaranya membuat poster, story telling, parikan, Mading, dan paduan suara.

Bulan Oktober secara historis memiliki sebuah moment nasional yakni Sumpah Pemuda, di mana salah satu pernyataan yang dilahirkan adalah mengakui bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan. Hal ini merupakan pernyataan yang seharusnya kita sadari sepenuhnya, bahwa sebagai bangsa Indonesia, alat pemersatu dari kebhinnekaan yang ada ini adalah bahasa. Posisi strategis bahasa Indonesia sebagai media dalam melangsungkan kehidupan berbangsa ini harus kita dukung dengan usaha-usaha untuk meningkatkan posisi bahasa Indonesia dalam bahasa pergaulan pada era globalisasi ini.

Sebagai sekolah yang memiliki tanggung jawab terhadap perkembangan kualitas pendidikan sudah menjadi keharusan dalam  memperjuangkan semua itu. Oleh karena itu sesuai dengan program/rencana kegiatan sekolah Bulan Bahasa harus diramaikan dengan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan kompetensi berbahasa, baik itu bahasa Indonesia, Inggris, ataupun bahasa Daerah.

Menurut Bapak Trianto Th., selaku coordinator kegiatan bulan bahasa tahun 2016 ini menegaskan bahwa tujuan digelarnya acara itu adalah Meningkatkan kemampuan berbahasa siswa, Meningkatkan apresiasi berbahasa siswa, Memperkenalkan bahasa asing dalam kehidupan siswa, Meningkatkan rasa nasionalisme siswa, dan Meningkatkan wawasan pengetahuan dan cara pikir. Masih menurut beliau semoga peristiwa ini semakin meningkatkan kesadaran akan bangga dengan bahasa Indonesia.

Pada hari Jumat, 28 Oktober 2016 pukul 07.00 IB dilaksanakan upacara bendera Sumpah Pemuda dengan pemimpin upacara Sr. Dorothea D. Doren, SPM. Pada kesempatan itu suster asli dari Flores itu meminta kepada para siswa untuk  selalu bangga dan mampu menjadi harapan bangsa di kemudian hari dengan segala dinamika kehdupan yang akan dihadapi. Setelah upacara dilanjutkan dengan lomba fashion baju adat nusantara yang dipandu oleh bapak Bambang RS.

Sebagai puncak rangkaian acara pada hari Sabtu, 29 Oktober 2016 di lapangan basket sekolah digear Malam Chairil Anwar dengan menampilkan puisi-puisi karya ChairilAnwar serta penampilan teater yang berjudul “SIN” dimainkan oleh anggota ekstra kurikuler teater serta penampilan bapak/ibu guru dan karyawan dengan mengangkat cerita “EGOIS”. Pada saat pembukaan Sr. Dorothea, SPM  mengajak para siswa untuk mampu merefleksikan puisi-puisi Chairil Anwar. “Semoga keterlibatan para siswa dari tahun ke tahun semakin menunjukkan adanya perhatian untuk mulai menyukai dunia sastra yang notabene memiliki pengaruh perhadap kepribadian dan psikis  anak remaja. (T.Th)

LKTD Tahap II

Setelah LKTD I dan pemilihan ketua OSIS dilaksanakan maka pada hari Sabtu, 22 Oktober sampai Minggu 23 Oktober 2016 para calon pengurus OSIS dibawah pimpinan Michael Stalion bersama para MPK melaksanakan LKTD Tahap II. Acara dimulai pukul 15.00 WIB dengan apel pembukaan yang langsung dipimpin oleh Sr. Dorothea D. Doren, SPM. Pada apel pembukan tersebut kepala sekolah tetap menekankan agar para calon pengurus OSIS tahun periode 2016-2017

Tujuan LKTD Tahap II ini adalah memberikan pemahaman arti dan tugas pengurus OSIS, menyatukan tujuan yang akan dicapai selama kepengurusan OSIS, memberikan pelatihan praktis tugas pengurus OSIS, dan menyusun program kerja pengurus OSIS periode 2016-2017. Peserta yang mengikuti LKTD Tahap II ini diikuti oleh 34 pengurus OSIS, 17 perwakilan kelas yang tergabung pada MPK serta didukung oleh 12 guru pendamping.

Materi yang disampaikan adalah Flasback (melihat kembali proses rekrutmen calon pengurus OSIS),  Pendidikan bela Negara dan kehidupan berbangsa dan bernegara, Organisasi pendidikan politik dan kepeminpinan, Kedisiplinan, Rapat, Kepribadian dan budi pekerti, Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Seni, daya kreasi, keterampilan dan kewirausahaan, serta administrasi

Selain menerima materi-materi tersebut pada LKTD II ini para calon pengurus OSIS diharapkan semakin mampu untuk mengenal dan memperkenalkan diri sebagai bagian dari tim pengurus OSIS, sehimgga harapan yang diinginkan adalah para calon pengurus OSIS mampu menjalankan semua program kerja dengan semangat kebersamaan dan langkah kerja yang makin solid, demikian ungkap Ibu Margaretha selaku Pembina OSIS.

LKTD Tahap II berakhir pada hari Minggu, 23 Oktober sekitar pukul12.30 WIB dengan apel penutupan dilanjutkan dengan foto bersama dan makan siang bersama. “Kita makin PD aja ya sebagai calon pengurus OSIS,” ungkap salah satu peserta kegiatan yang tidak mau disebutkan sambil menikmati makan siang bersama dengan teman-teman di bawah ring basket. Semoga kita semua berharap tujuan pembinaan kesiswaan khususnya pengurus OSIS akan menghasilkan kualitas dan peningkatan kinerja para pengurus OSIS  ketika mereka harus melaksana tugas dan kewajibannya, selamat bekerja anak-anaku!