Sabtu, 3 September 2016 umat keuskupan Malang berkesempatan mengikuti sebuah peristiwa yang sangat langka yakni pentahbisan uskup baru. Sebagai bentuk apresiasi sekolah Katolik pada peristiwa besar itu, tim kerja spiritualitas dan moralitas mengajak semua siswa Katolik khususnya untuk menghadiri acara tersebut. SMPK Santa Maria II membawa 280-an siswa dan suster, bapak/ibu guru dan karyawan.
Setia mewartakan injil Kristus, demikian kalimat yang mewarnai pentahbisan uskup baru Keuskupan Malang Mrg. Dr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm. Pengukuhan Pidyarto sebagai uskup juga dibuktikan dengan pembacaan surat keputusan dari Tahta Suci Vatikan bertanggal 28 Juni 2016. Surat keputusan Paus Fransiskus itu dibacakan langsung oleh Dubes Vatikan untuk Indonesia Mgr Antonio Guido Filipazzi. Usai membacanya, Antonio mengangkat dan mengarahkan surat itu kepada umat yang hadir.
Mgr. Pidyarto terpilih sebagai uskup di Keuskupan Malang menggantikan Mgr Herman Joseph Sahadat Pandoyoputro O.Carm. Pandoyoputro mengundurkan diri karena usianya sudah memasuki 75 tahun. Pandoyoputro telah memimpin Keuskupan Malang selama 27 tahun sejak 1989 hingga 2016.
Dalam sambutannya, Uskup Pidyarto mengharapkan seluruh umat Keuskupan Malang dapat bersatu dan bekerja sama dengan dirinya, untuk menjadikan keuskupan lebih baik lagi. “Gereja juga semakin mampu menjalankan peran untuk membentuk dan membangun karakter bangsa menjadi lebih baik,” ujarnya.
Selesai pentahbisan dilanjutkan dengan sambutan dari wakil gubernur Jawa Timur, Bapak Saifullah Yusuf sekaligus ucapan selamat dari para pejabat diantaranya walikota Malang, Abah Anton, staf ahli kepresidenan yang juga sempat hadir. Setelah itu disajikan acara hiburan diantaranya tarian missal yang dilakukan oleh perwakilan siswa SMP dan SMA Katolik kota Malang, Paduan suara, Barongsai dan Kendang Taku.
Misa tersebut dihadiri oleh 30 orang uskup dan puluhan pastor, juga 10 ribu umat Katolik di wilayah kerja Keuskupan Malang. Perlu kita ketahui Keuskupan Malang membawahi wilayah Malang Raya, Pasuruan, Probolinggo, Jember, Situbondo, Bondowoso, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.