Adven diambil dari kata Latin Adventus yang artinya adalah Kedatangan. Dalam masa Adven umat Kristen Katolik Roma maupun Protestan menyiapkan diri untuk menyambut pesta Natal dan memperingati kelahiran dan kedatangan Yesus yang kedua kalinya pada akhir zaman. Masa Adven pada tahun 2020 ini memiliki suasana yang lain daripada tahun-tahun yang lalu khususnya pada masa pandemic covid-19 ini.
Semua pranata kehidupan manusia dengan kehadiran Virus corona tipe baru (covid-19) berhasil meluluhlantahkan kehidupan. Negara yang dianggap sebagai institusi paling sistematis dalam mengurus kehidupan publik kalang kabut dihantam pandemi ini. Bahkan agama yang selalu menyediakan dirinya untuk menjawab segenap pertanyaan eksisteni manusia tak berkutik di hadapannya. Peradaban yang begitu mendewakan mobilitas, ambruk di bawah hukum social distancing sebagai resep primer melawan corona.
Bisa jadi wabah adalah reaksi natural atas kesalahan manusia secara kolektip terhadap alam. Dalam bahasa iman, wabah antara lain disebabkan oleh dosa ekologis. Wabah muncul karena manusia telah merusak tatanan dan harmoni alam. Perusakan alam itu membuat alam tidak seimbang lagi. Dan ini mempunyai akibat yang sangat luas dan beragam. Misalnya pemanasan bumi, perubahan iklim, polusi yang mengotori semua elemen alam di darat, di laut maupun di udara, dan munculnya berbagai penyakit baru. Ketidak seimbangan ala mini membuat tubuh manusia tidak seimbang pula. Imunitas melemah sehingga manusia menjadi rentan terhadap wabah. Seharusnya alam memiliki caranya sendiri untuk meredam wabah. Tetapi ketika nafsu, keserakahan, kesombongan manusia telah merusak alam, wabah tidak terbendung.
Mengenai keserakahan manusia ini Paus Fransiskus mengatakan: “Dengan keserakahannya, manusia mau menggantikan tempat Allah, dan dengan demikian akhirnya membangkitkan pemberontakan alam”. Kita semua terlibat di dalam dosa terhadap harmoni alam yang telah diciptakan Allah sebagai semua baik dan amat baik adanya. Itulah yang disebut sekali lagi: dosa ekologis. Wabah menurut pendapat ini adalah “isyarat alamiah, bahwa manusia telah mengingkari jati dirinya sebagai citra Allah yang bertugas untuk menjaga harmoni alam, bukan merusak alam”. Wabah menyadarkan bahwa manusia adalah ciptaan yang rapuh yang tidak mungkin bertahan jika alam ciptaan lainnya dihancurkan.
Masa advent tahun ini (2020), bersama Yohanes Pembaptis kita diajak “menyiapkan jalan bagi Tuhan”. Dengan menyiapkan diri bagi kehadiran Tuhan dalam natal-Nya, kita diajak untuk mendengarkan suara Tuhan. Menyiapkan jalan bagi Tuhan dalam masa adven ini menjadi wujud konkrit dan komitmen pertobatan ekologis membaharui diri dan lingkungan/alam ciptaan.
Pertobatan bukanlah hal yang mudah. Pertobatan pada dasarnya suatu kesediaan berubah (cara berpikir dan perbuatan) karena menanggapi perubahan demi tujuan yang lebih baik. Di samping itu, pertobatan juga perubahan karena menyadari dan mengakui akan kesalahan atau kekuranganya. Yohanes Pembaptis selalu mengajak orang mengarahkan diri dari cara hidup lama kepada Kerajaan Allah yang sudah mendekat (Mat. 3:5)
Marilah dalam masa Adven ini, kita mempersiapkan jalan bagi Tuhan melalui kegiatan Katekese maupun Ibadat Keluarga, sehingga Natal-Nya menjadi berkat bagi kita, bagi semua yang berkehendak baik dalam menyelamatkan bumi kita.
(https://komkat-kwi.org/2020/11/26/katekese-adven-2020)