Literasi IT SMPK Santa Maria II

Literasi IT adalah literasi menggunakan komputer serta internet, Literasi IT dapat melatih kemampuan berpikir kritis dan juga melakukan evaluasi pada media digital serta bisa merancang konten komunikasi. Literasi IT menjadi hal yang sangat penting un­tuk mendukung kegiatan pen­didikan. Teknologi Informasi diterapkan guna meningkatkan pengelolaan informasi karena meningkatnya kompleksitas dari tugas manajemen, karena pengaruh informasi internasi­onal (global), dan karena per­lunya waktu tanggap (respons time) yang lebih cepat dalam menyelesaikan masalah atau ke­butuhan administratif.

Dengan Literasi IT  maka pengetahuan siswa akan meningkat pesat . Karena Siswa tidak lagi mencari sum­ber belajar hanya dari guru saja tetapi juga dari internet, bahkan bukan tidak mungkin referensi siswa lebih banyak dari guru­nya. Oleh karena itu pendidik harus dapat berperan sebagai fasilitator yang handal dalam membimbing siswanya. Untuk itu dibutuhkan Literasi IT yang mapan bagi pendidik, dengan terus menempa diri dalam men­guasai teknologi informasi.

Ketika guru menampilkan Presentasi menggunakan powerpoint itu sudah dianggap Literasi IT karena siswa membaca isi presentasi melewati perangkat LCD .Program Literasi IT yang telah diterapkan di SMPK Santa Maria 2 adalah Redaton (Reading Marathon) yaitu membaca sebuah buku atau artikel dari komputrer atau internet secara cepat kemudian siswa harus menuliskan Analisis intisari dari artikel yang dibaca.

Mungkin kita pernah men­dengar “Sekolah tanpa Ker­tas” atau biasa disebut dengan “School with Paperless” Sekolah Tanpa Kertas adalah wujud klimaks dari literasi IT. Pendidik dan siswa cukup hanya mem­bawa tablet atau laptop dalam pembelajaran di kelas. Tidak perlu lagi LKS atau buku pela­jaran yang bertumpuk, namun cukup menggunakan e-book dan pengerjaan soal-soal dilaku­kan secara digital atau bentuk telecomperent.

(artikel dibuat dari berbagai sumber)

TOGA

Pada hari Rabu tanggal 12 September 2018 tim hijau SMPK Santa Maria 2 Malang saling bekerja sama mencari informasi tentang manfaat tanaman Toga. Mereka mencari informasi ini di ruang IT bersama teman-teman. Tanaman TOGA ini juga dibudidayakan di SMPK Santa Maria 2 Malang antara lain Temulawak, Jahe, Kunyit, Kencur, dan masih ada yang lain. Rencana tanaman TOGA ini akan dijadikan minuman. Kita tunggu berita selanjutnya tentang pembuatan minuman

Persiapan Penyambutan Panitia Juri

Beberapa siswa dari Papua mempersiapkan penyambutan kedatangan panitia juri. Dimulai dari latihan menari ala Papua dan merencanakan serta membuat aksesoris sebagai perlengkapan pakaian adat papua yang akan digunakan saat penyambutan. Suster dan pendamping ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

 

Panen Lagi..

Pada tanggal 6 september 2018 hidroponik SMPK Santa Maria 2 Malang kembali memetik hasil jerih payah selama 40 hari yaitu memanen sayuran hidroponik. Para siswa bersama-sama memanen dengan sukacita dan hasilnya dibeli para siswa sendiri. Siswa siswi Santa Maria 2 bahwa sayuran hidroponik jauh lebih sehat dibanding sayuran biasa karena sayuran hidroponik bebas dari pestisida.

Tim Sampah dan Polusi

Pada hari Kamis 30/08/2018 diadakan pelatihan dan kerja dari para isu untuk membenahi poster. Poster tersebut digunakan untuk diperlihatkan kepada para juri bagaimana program di sekolah ini. Para guru juga ikut mendampingi kegiatan ini sehingga kegiatan berjalan dengan baik. Sebenarnya ini bukanlah hal yang wajib dilaksanakan, mereka hanya meminta pada guru pendamping agar diberi ijin untuk melakukan kegiatan ini. Kami mengulas salah satu tim di sekolah ini, yaitu adalah tim sampah dan polusi.

Kami juga mewawancarai tim tersebut begni hasil wawancaranya. Tim sampah dan polusi bertujuan tuntuk lebih meningkatkan kebersihan sekolah yang bebas dari tumoukan sampah dan polusi. Mereka menginginkan semua warga sekolah terlibat aktif dalam menjaga dan merawat lingkungan sekolah. di sekolah kami terdapat 9 isu yang terlibat dalam GSF 2018. mereka semua bertanggung jawab terhadap keadaan sekolah. Mereka juga wajib menjelaskan kepada para juri tentang program GSF 2018 yang mereka buat.

Sosialisasi Peta Masalah GSF

Siapa yang ingat tahun lalu kita kedatangan tamu seorang penyosialisai GSF? Nah mungkin banyak yang tidak terlalu peduli tentang itu atau tidak mendengarkan karena dianggap membosankan dan hanya bikin ngantuk. Tapi karena mereka lah generasi muda bisa tahu cara menjaga lingkungan dengan baik dan efficient mereka jugalah yang berjasa menjadikan lingkungan di indonesia mulai asri kembali, berilah mereka apresiasi yang besar bayangkan saja mereka keliling ke semua sekolah di jawa timur atau mungkin se indonesia mereka mengorbankan banyak hal seperti uang,waktu,dan dan tenaga atau mungkin karena perjalanan yang sangat panjang mereka sampai sakit tapi tidak memperlihatkannya dihadapan para murid agar sosialisasi tetap berjalan lancar mereka juga dituntut untuk kreatif dengan cara untuk menyosialisasikan GSF dengan bahasa yang mudah dipahami murid-murid mereka pasti sering mengalami stress berat,kecapekan,dan lain-lain. Karena itu jangan biarkan kerja keras mereka yang tidak terbayangkan menjadi sia-sia hanya karena sikap cuek,malas,dan tidak mendengarkan.

Ps:TERIMA KASIH SOSIALITOR GSF SEMANGAT TERUS!!BAGI LINGKUNGAN INDONESIA!!