Semangat Hari Pahlawan 10 November

Spirit  jiwa kepahlawanan, Bung Karno mengatakan “Negara yang besar adalah yang tidak melupakan jas merah,” artinya tidak akan melupakan sejarah suatu bangsa tersebutlah  . Sebab bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai pahlawannya sebab mereka telah mengorbankan hidupnya demi menjaga dan mempertahankan negara Indonesia.

Para pelajar sebagai generasi muda  jadilah pahlawan dengan meniru semangat juang para pahlawan kita yang telah gugur dengan berkontribusi terhadap perkembangan bangsa Indonesia sesuai dengan zamanya. Bangsa ini membutuhkan banyak pahlawan untuk mewujudkan Indonesia yang damai. Jadilah pahlawan dalam segala bidang kehidupan yang paling sederhana jadilah pahlawan setiap harinya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi diri sendiri dan keluarga dengan mencetak prestasi hingga akhirnya menjadi pahlawan bagi negeri ini.

Sebagai generasi muda, jangan menjadi seseorang yang justru melakukan tindakan yang merugikan negara tersebut. Jadilah bangsa yang pemberani dan tegas melawan segala ketidakjujuran demi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Jangalah kita menjadi generasi muda yang bersikap apatis, bersikap acuh yang tingkat kepedulian terhadap sesama dan masalah dalam negeri sangat tipis. Padahal, tugas generasi muda memiliki tugas lainnya, memang bukan lagi melawan para penjajah, tetapi bertempur dengan segala ketertinggalan seperti kebodohan dan kemiskinan dalam negeri.

Di era dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat ini, semakin membuat peran generasi muda sebagai agen perubahan kurang menonjol. Banyak yang menyalahgunakan teknologi digital ini dengan melakukan perbuatan yang sebetulnya tidak perlu. Perilaku konsumtif, aktivitas di dunia maya semakin membuat mereka terlena di dunia yang serba instan saat ini. Mari kita aberjuang untuk memiliki jiwa kepemimpinan yang harus selalu maju karena masa depan bangsa ada ditangan anak-anak muda. Penting untuk memiliki sikap kepemimpinan dengan kepekaan terhadap masalah sosial, lingkungan, dan politik sebagai representasi wajah baru bangsa Indonesia.

Peringatan Arwah Orang Beriman

Setiap tanggal 2 November, Gereja Katolik merayakan Hari Arwah untuk mengenang dan mempersembahkan doa bagi semua orang beriman yang telah meninggal. Gereja merayakan peringatan ini tepat sesudah Hari Raya Semua Orang Kudus (1 November). Dengan mempersembahkan Kurban Ekaristi pada Hari Arwah, imam bersama umat mengharapkan agar semua orang beriman yang telah wafat disucikan dan dapat memandang Allah dalam kebahagiaan. Secara singkat, kita akan membahas latar belakang Gereja merayakan Hari Arwah

Bulan November kita kenal sebagai bulan untuk memperingati arwah orang-orang beriman. Kita mungkin pernah mendengar pertanyaan: “Mengapa sih kita mendoakan arwah saudara-saudari kita? Apakah ada dasarnya dalam Kitab Suci?” Gereja Katolik berusaha menjelaskan dengan dasar kitab suci tentang kebiasaan berdoa bagi mereka yang telah meninggal. Dasar kitab suci adalah : Kitab 2 Makabe 12:43-46, yang menyebutkan : “Kita yang percaya kebangkitan orang mati, maka perlu mendoakan mereka yang telah mati”. Kemudian dari 2 Kor 15:29 -“Kalau orang mati tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis demi orang-orang yang telah meninggal?”

Kita mendoakan mereka yang telah meninggal agar Allah memberi kerahiman kepada mereka. Paham bahwa orang mati dosa-dosanya masih mungkin diampuni berasal dari Sabda Yesus: “Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak”. Kalau ada dosa yang tidak dapat diampuni di dunia ini atau di dunia yang akan datang, maka ada dosa yang masih dapat diampuni baik di dunia ini maupun di dunia yang akan datang. Masalahnya: di mana dan bagaimana dosa itu diampuni? Gereja Katolik berpandangan bahwa ada kemungkinan selain orang masuk surga atau neraka; yakni: “Api Penyucian”.

Api Penyucian ialah suatu keadaan sementara di mana orang mati tidak masuk neraka, tapi mereka belum siap masuk surga karena masih punya banyak cacat-cela akibat dosa-dosanya. Ini artinya: meskipun dosa-dosanya sudah diampuni, tidak berarti semuanya beres. Masih ada akibat dosa atau hukuman yang masih perlu ditanggung si pendosa. Api Penyucian sifatnya sementara saja. Orang disiapkan di Api Penyucian, agar pantas bertemu dengan Tuhan di Surga. Orang dibebaskan dari dosa-dosa kecil yang belum diampuni, dan orang menjalani hukuman akibat dosa-dosanya di Api Penyucian. Proses di Api Penyucian menyakitkan, maka dilambangkan dengan “api”. Di sini orang dimurnikan seperti emas yang dimurnikan dalam api.

Salah satu jalan agar orang dapat terhindar dari Api Penyucian adalah dengan mendapatkan indulgensi. Indulgensi dapat diterapkan bagi orang-orang yang masih hidup di dunia ini dan juga yang masih berada di Api penyucian. Dengan indulgensi, orang-orang yang masih hidup di dunia ini dapat menghindari siksa dosa sementara (di Api Penyucian).

Menggali Semangat Sumpah Pemuda 2020

Pada tahun 2020 ini tepatnya hari Rabu, 28 Oktober kita akan memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-92, tema yang diusung kali ini berkaitan pula dengan kondisi bangsa menghadapi pandemi virus corona (Covid-19) yakni Bersatu dan Bangkit. Sejarah bangsa telah mencatat dengan penuh kebanggaan bahwa para pemuda sebagai generasi muda pada tahun 1928 telah membulatkan tekad untuk mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia. berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Sekarang ini yang menjadi titik tekan bukan hanya kita tahu isi sumpah pemuda tetapi bagaimana isi sumpah pemuda itu harus dapat meningkatkan peran pemuda sebagai generasi penerus yang mampu mewujudkan kemajuan bangsa, meskipun berbeda, kita harus tetap satu, semangat persatuan harus kita pelihara dengan baik. Tanpa persatuan, kita tidak akan bisa, makanya harus bersatu lalu kita bangkit. Sebab semangat persatuan sudah mutlak dan tidak bisa ditawar lagi. Seberat apapun masalah, lanjutnya, jika bersatu akan bisa diselesaikan dengan baik.

Semangat bergotong royong harus juga dikedepankan dalam menghadapi masalah. Termasuk dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19 yang masih melanda negeri. “Semangat persatuan tidak bisa ditawar lagi, harus bersatu dan bergotong royong. Saya kira kita harus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan para pemuda kita, bagaimana kita harus bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Para pemuda/generasi muda harus mampu turut serta dalam memberikan edukasi atau sosialisasi bagaimana kita semua menyikapi untuk segera alepas dari pandemi Covid-19 ini.

Para siswa yang masih fokus pada tugas utamanya yakni belajar, moment ini adalah kesempatan terbaik untuk semakin menyadari apa yang menjadi tanggung jawab kita khususnya dalam menaknai dan memperjuangkan cita-cita peristiwa ikrar Sumpah Pemuda tahun 1928 itu. Kita jangan hanya berkutat pada pemahaman sejarah saja karya nyata dan peranan nyata yang jarus kita perjuangkan dengan semangat untuk memberikan diri pada bangsa tercinta ini.

Sumpah Pemuda membuktikan, perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia ternyata dapat disatukan sebagai perwujudan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu”. Saat ini perwujudan kebhinnekaan terlihat semakin banyak yang mengingkarinya. Banyak berbagai peristiwa yang sudah nyata memperlihatkan kerapuhan dalam menjaga semangat persatuan itu.

Sumpah Pemuda juga memuat banyak nilai positif yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, di sana terkandung dengan jelas nilai-nilai Sumpah Pemuda antara lain: Nilai patriotisme, gotong-royong, musyawarah untuk mufakat, cinta tanah air, kekeluargaan, persatuan dan kesatuan, kerukunan, kerja sama, cinta damai, serta tanggung jawab. Maka, Sumpah Pemuda hendaknya bisa dijadikan sebagai inspirasi bagi generasi muda Indonesia sekarang untuk membawa negara ini ke arah perubahan yang lebih baik, bukan justru terpecah-belah dalam pusaran konflik antar sesama anak bangsa sendiri.

Ayo generasi muda Indonesia, busungkan dadamu wahai pemuda, pandanglah ke depan! Ikrarkan Sumpah Pemuda dengan sepenuh hati, dan raihlah sebuah kemerdekaan, kemerdekaan Indonesia yang Sejati. Selamat Hari Sumpah Pemuda!

Melihat Kesaktian Pancasila

Tema hari Kesaktian Pancasila tahun 2020 adalah “Indonesia Maju Berlandaskan Pancasila”. Semua warga Negara berharap melalui tema tersebut kita sebagai bangsa Indonesia  semakin maju dan berkembang sturut dengan nilai-nilai Pancasila yang menjadi spirit kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita mendarai bahwa nilai-nilai luhur Pancasila akan menjadi dasar dalam mengejar cita-cita bangsa yang tertera dengan jelas dalam pembukaan UUD 1945.

Seperti yang kita ketahui bahwa Pancasila itu sendiri dilahirkan pada tanggal 1 Juni 1945 oleh Presiden Soekarno yang merupakan sebagai penggagas dengan dinamika yang mengiringi semakin kokoh dan diterimanya Pancasila dalam khasanah berbangsa dan bernegara. Kita juga sependapat bahwa peringatan hari kesaktian Pancasila juga bermakna sebagai usaha untuk membentengi peranan Pancasila sebagai dasar negara serta juga sebagai ideologi bangsa.

Pancasila mempunyai peran yang sangat penting sebagai dasar utama Negara Indonesia. Untuk mengatur dalam penyelenggaraan ketatanegaraan yang mencangkup politik, ekonomi, sosial budaya, dan keamanan, terlebih kita sebagai generasi muda sebagai pemilik masa depan bangsa Indonesia sudah selayaknya untuk terus menghidupi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Hari kesaktian Pancasila juga memiliki makna yang luhur untuk meningkatkan rasa patriotisme dan nasionalisme dan mengembalikan dasar negara yang berasaskan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Berikut adalah makna yang terkandung dalam peringatan Hari Kesaktian pancasila.

Hari Kesaktian Pancasila dimaknai sebagai semangat untuk membangun kembali jati diri bangsa dan mengembalikan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar Negara dan menjadi sumber hukum yang mengatur masyarakat Indonesia dalam sendi-sendi berbangsa dan bernegara. Maka sudah sepantasnya dalam diri kita harus kita munculkan sebagai panduan atau rel dalam menjalani kehidupan

Kesaktian Pancasila memiliki makna penting bagi seluruh warga Negara Indonesia sebagai momentum untuk menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia tumbuh dan besar sebagai bangsa yang multikultural dan Berbhineka Tunggal Ika. Sekaligus dimaknai sebagai bentuk untuk meningkatkan rasa cinta dan patriotisme dan nasionalisme dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Kita harus menyadari akan kebhinekaan tersebut dengan selalu berpikir positif terhadap siapapun yang berbeda dengan kita karena itu adalah citraan dari bangsa yang memang berbhineka tunggal ika ini.

Semoga dalam setiap peringatan hari Pancasila sakti ini khususnya kita sebagai generasi muda lambat laun akan menunjukkan dan melahirkan angkatan generasi Indobesia uang sesungguhnya, generasi yang sudah tidak memikirkan perbedaan-perbedaan yang menjadi kodrat kita sebagai insan yang diciptakanNya. Jayalah Indonesia jayalah generasi muda bangsa…NKRI harga mati!          

HANI 2020: Hari Anti Narkotika Internasional

Peringatan HANI tahun 2020 yang jatuh pada hari Jumat, tanggal 26 juni 2020.  Tema Hari Anti Narkoba Sedunia 2020 adalah “Pengetahuan yang Lebih Baik untuk Perawatan yang Lebih Baik.” Kali ini diselenggarakan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dikarenakan adanya pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia dan seluruh dunia. Dengan adanya situasi saat ini kita harus tetap mempunyai tekad dan semangat untuk pantang menyerah, bergotong royong, dan mempunyai empati dalam menghadapi situasi pandemi ini. Sehingga tahun ini peringatan HANI tahun 2020 diselenggarakan dengan menggunakan teknologi secara virtual, namun tidak mengurangi kekhidmatan dan tujuan mulia dalam memberantas narkoba di Indonesia.

Bagaimana sejarahnya hingga 26 Juni ditetapkan sebagai Hari Anti Narkotika Internasional?

Dilansir Kompas.com, penetapan 26 Juni sebagai Hari Anti Narkotika Internasional atau HANI dicanangkan oleh United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) pada 26 Juni 1988. Tanggal ini dipilih dengan mengambil momen pengungkapan kasus perdagangan opium oleh Lin Zexu (1785-1851) di Humen, Guangdong, Tiongkok.

Lin Zexu adalah pejabat yang hidup pada masa Kaisar Daoguang dari Dinasti Qing. Ia terkenal dengan perjuangannya menentang perdagangan opium di Tiongkok oleh bangsa-bangsa asing.  Kala itu, Lin Zexu melihat negaranya semakin terpuruk karena harta negara terus mengalir ke Inggris untuk membeli obat terlarang, dan ada ketergantungan akan opium. Oleh karena itu, Lin bertekad menumpas obat terlarang.

Usahanya ini akhirnya memicu Perang Candu antara Tiongkok dan Inggris. Kemudian, Kaisar Daoguang memanggil Lin Zexu untuk membahas penerapan larangan terhadap pedagangan opium. Di hadapan Kaisar, ia menegaskan bahwa opium harus dilarang karena konsumsinya menghabiskan kekayaan negara.

Melalui peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI)  ini,  mari semua elemen masyarakat semakin memiliki kesadaran, terlebih khusus generasi muda, untuk selalu waspada terhadap penyalahgunaan narkoba. Generasi penerus bangsa harus bergotong royong/bersama-sama menjadikan budaya anti penyalahgunan narkoba sebagai bagian dari gaya hidup sehat kaum muda/terpelajar. Dengan harapan, Bangsa Indonesia akan berkembang menjadi lebih besar dan didukung dengan generasi mudanya yang berkualitas, sehat tanpa penyalahgunaan narkoba.


                                                                                                      (disarikan dari berbagai sumber)

SEMANGAT PERINGATAN 1 JUNI, LAHIRNYA PANCASILA

Setiap tanggal 1 Juni sebagai warga Negara Indonesia, wajib mensyukuri atas  hari kelahiran Pancasila di tengah pandemi Corona, momentum itu bisa kita jadikan sebagai dasar dalam mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Secara khusus sesuai ajakan Presiden Joko Widodo mari di tengah suasana pandemi covid-19 ini untuk meningkatkan kegotongroyongan dan persatuan sebagai bangsa dalam berperan mengatasi pandemi tersebut. Rasa persatuan dan kemanusiaan harus ditekankan pada setiap individu dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Sesuai  tema yang diusung pada peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2020 adalah “Pancasila Dalam Tindakan Melalui Gotong Royong Menuju Indonesia Maju”. Gotong royong di tengah pandemi tidak hanya kita harus membantu memenuhi kebutuhan sesama. Gotong royong juga bisa diaplikasikan dengan perilaku kita agar disiplin. Memudahkan pemerintah dalam menanggulangi covid-19.

Pada dunia pendidikan semangat gotong royong menuju Indonesia baru dengan mewujudkan semangat Merdeka Belajar yakni mendorong hadirnya Sekolah Penggerak yang berkelanjutan dengan melibatkan peran serta organisasi. Fokus utamanya adalah peningkatan kualitas guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Mari pada peringatan lahirnya Pancasila ini kembali kita semua sadari bahwa Pancasila hadir tidak hanya menjadi dasar negara, tapi juga sebagai pemersatu bangsa dalam menghadapi segala tantangan. Untuk itu, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila harus diaktualisasikan dalam keseharian masyarakat.

Selamat Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2020.Mari kita amalkan butir-butir Pancasila di kehidupan sehari-hari.Mari junjung tinggi persatuan dan kesatuan, jangan jadikan perbedaan sebagai penghalang kuatkan simpul-simpul persatuan dalam keragaman, menggalang semangat berbagi.Menebarkan kebajikan Pancasila sebagai wujud implementasi kelima sila dalam laku hidup di berbagai bidang. Salam NKRI….