All posts by Trianto Thomas

GELIAT AKHIR HADAPI PENILAIAN GSF 2017

Minggu, 5 November 2017 beberapa kategori Green School Festival menuntaskan persiapan akhir untuk menyambut juri yang akan menilai kesembilan kategori yang dilombakan, yakni Yakni, mengenai pengelolaan sampah, penggunaan energi, pengelolaan air dan limbah cair, lahan untuk tanaman, risiko yang ada dilingkungan, kantin sehat, inovasi teknologi, serta literasi lingkungan.

Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Green School Festival (GSF) menghasilkan sekolah-sekolah yang mampu berprestasi pada GSF menjadi sekolah adiwiyata yang juga akan digelar tahun ini. Sesuai harapan Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Zubaidah paling tidak akan memberikan pengalaman nyata bagaimana sekolah dan para siswa membiasakan mencintai lingkungan

Selain memperebutkan predikat juara umum, nantinya juga ada 9 sekolah yang menjadi pemenang pada masing-masing kategori. Pada Senin, 6 November 2017 SMPK Santa Maria II mendapatkan giliran perdana dimulainnya penilaian visitasi dari juri untuk mencocokan antara data yang sudah diterima dengan fakta yang ada dilapangan.

Sebelumya pada hari Sabtu para siswa sudah melakukan simulasi pelaksanaan kunjungan dewan juri GSF mulai dari penyambutan sampai saatnya para siswa yang ditunjuk untuk mempresentasikan masing-masing kategori. “Semoga para siswa mampu memberikan penjelasan yang membuat para juri semakin mendapatkan gambaran yang sesuai antara data yang sudah dikirim dengan fakta yang ada di lapangan”, demikian harapan Pak Trianto, disela-sela mempersiapkan madding 3 dimensi sore itu.

Sr. Dorothea, SPM selaku kepala sekolah juga dengan setia ikut mendampingi beberapa bagian yang masih menginginkan persiapan pada hari Minggu itu. Beliau juga berharap semoga yang terbaik bisa dijalani oleh para siswa pada saat penilaian lapangan besok Senin. Semoga yang menjadi harapan panitia GSF yakni bertambahnya sekolah-sekolah di kota Malang yang memiliki predikat sekolah Adiwiyata termasuk sekolah kita, sambil melihat-lihat persiapan bagian literasi dan publikasi yang juga melakukan persiapan terakhirnya.



MENGENAL GREEN SCHOOL FESTIVAL 2017

Green School Festival ini adalah program yang digagas oleh Dinas Pendidikan Kota Malang bekerjasama dengan Radar Malang yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup Kota Malang dimulai dari sekolah. Program ini berupa rangkaian kegiatan workshop dan lomba yang menilai proses penataan lingkungan hidup sekolah dengan melibatkan berbagai komponen sekolah, untuk mempetakan kondisi permasalahan dan potensi lingkungan hidup yang ada, sebagai metode yang memudahkan komponen sekolah dalam merencanakan pengelolaan dan peningkatan kualitas lingkungan hidup di sekolah, dengan tujuan akhir sekolah yang makin hijau, lestari dan ramah lingkungan. Metode ini bernama Green School Mapping. Selain workshop dan lomba tersebut, dalam rangkaian kegiatan Green School Festival terdapat pula kegiatan lomba Majalah Dinding 3 Dimensi bertema lingkungan hidup dan Pentas Seni Hijau.

Green School Festival ini diharapkan diikuti oleh semua sekolah di Kota Malang, tingkat SD, SMP, SMA dan SMK negeri maupun swasta. Diadakannya program Green School Festival ini, diharapkan dapat mencetak generasi-generasi muda yang peduli terhadap lingkungan.

Agar pelaksanaan Green School Mapping mudah dipahami dan diterapkan oleh sekolah-sekolah, tim panitia menyusun modul tutorial sebagai panduan dalam menyusun pemetaan lingkungan di sekolah. Untuk itu dilibatkanlah lembaga Move Indonesia sebagai tim lapang yang akan memandu dan menjaga konten lingkungan hidup yang ada. Move Indonesia adalah lembaga independen yang bergerak di bidang pendidikan dan pelestarian lingkungan hidup, yang mendapatkan mandat untuk membuat konsep, merancang workshop, dan sebagai pelaksana kegiatan di lapang, hingga menentukan metode penjurian bersama tim Radar Malang dan Dinas Pendidikan. Seluruh rangkaian
kegiatan ini akan dilaksanakan dengan metode yang menyenangkan sehingga diharapkan guru, siswa dan semua yang terlibat dapat menikmati dengan sukacita.

Semoga amanah untuk berjuang bagi lingkungan hidup ini selalu bisa dijaga dan menjadi nafas bagi sekolah-sekolah dan warga di Kota Malang. Semoga kota Malang semakin hijau dan lestari.



Persiapan Green School Festival 2017

Sabtu, 14 Oktober 2017 pukul 09.00 WIB bapak/ibu guru SMPK Santa Maria II mendapatkan penjelasan terkait dengan agenda GSF 2017 dari perwakilan SMP Negeri 18, megikuti workshop GSF. Semua bentuk kegiatan persiapan dilaksanakan dari berbagai lini.Tahun 2017, Green School Festival (GSF) diikuti MPK Santa Maria II untuk kali kedua
Ibu Anna Maria, selaku Ketua Umum kegiatan GSF di SMPK Santa Maria II Malang tahun ini mempersiapkan komponen-komponen yang menjadi penilaian GSF sejak sekolah mengulurkan tangan yang ditawarkan pihak SMPN 18 untuk dijadikan sebagai sekolah pengimbasan Adiwiyata, selain mengikuti beberapa agenda awal panitia GSF sebagai langkah awal. Dengan melibatkan semua siswa dalam mempersiapkan GSF dengan membentuk tim disetiap issu yang terdiri dari 9 issu.
Sebelumnya Koordinator Kesiswaan tersebut bersama Nathania selaku ketua OSIS mengikuti workshop sebagai bekal awal pelaksanaan GSF. Stelah itu mengadakan sosialisasi bersama para guru dan karyawan serta perwakilan sekaligus merancang konsep peta sekolah serta potensi dan masalah berdasarkan 9 isu. Hari selanjutnya, siswa-siswi dilibatkan membuat poster 9 isu, menggarap mading 9 isu, dan membenahi kelengkapan lingkungan di sekolah seperti saluran IPAL, BIOPORI dan lain-lainnya.
Setelah tim kesembilan issu terbentuk sebagai Pembina para guru bersama perwakilan kelas langsung merancang program kerja sesuai dengan tanggung jawab setiap issu. Selama itu juga melibatkan seluruh siswa berdasarkan kelasnya yang dibagi tiap tempatnya. Seluruh siswa bersemangat dan aktif. Hal ini juga efektif untuk menyadarkan siswa dalam hal kebersihan, karena seluruh siswa turut terlibat membersihkan lingkungan sekolah.
Peta umum sekolah, sampah dan polusi, energi, air dan limbah cair, tanaman hijau, resiko, kantin sehat, inovasi teknologi, publikasi dan literasi sebagai sembilan isue utama GSF dikomunikasikan secara gamblang dan mendetail juga pada semua warga sekolah. Harapannya dengan adanya sosialisasi ini terbangun komunikasi yang pada akhirnya mampu mewujudkan partisipasi semua warga sekolaj guna memenuhi sembilan isue GSF.
Selain mempersiapkan kesembilan issu GSF, Pak Trianto juga membantui panitia GSF mempersiapkan yel-yel yang pada penilaian GSF juga akan menjadi bagian yang akan dinilai oleh para juri. Sebagai langkah terakhir pada hari Jumat, 2 November dilaksanakan simulasi pelaksanaan penilaian juri yang melibatkan semua siswa serta para perwakilan siswa yang akan mempertanggungjawabkan proses kerja yang telah dilaksanakan di setiap 9 issu. Sesua dengan jadwal penilaian yang telah diumumkan oleh panita GSF, SMPK Santa Maria II akan dikunjungi juri pada hari Senin, 6 November 2017.
“Semoga semua persiapan yang telah kita lakukan menghasilkan sesuatu yang terbaik”, demikian harapan Pak Albert sebagai koordinator issu peta umum sekolah setelah mengamati simulasi pada siang itu sambil meninggalkan lapangan.




LKTD I Calon Pengurus OSIS

Sabtu, 26 Agustus 2017 sekitar pukul 07.00 WIB sebanyak 45 calon pengurus OSIS 2017-2018 siap berangkat menuju Campingground Hotel Purnama Batu untuk mengikuti LKTD tahap I yang akan berlangsung sampai hari Minggu, 27 Agustus 2017. Sebelum berangkat menuju tempat pelaksanaan LKTD tahap I, Bapak Beni selaku koordinator kegiatan sekaligus Pembina OSIS memberikan pengarahan di lapangan terkait dengan aturan dan tata tertib selama melaksanakan kegiatan LKTD tahap I.
Rombongan peserta LKTD I tiba di Hotel Purnama sekitar pukul 07.45 WIB langsung mempersiapkan apel pembukaan LKTD I yang dibina oleh Ibu Kris Yuliana mewakili Sr. Dorothea, SPM yang terpaksa hadir agak siang karena ada kegiatan dinas yang tidak bisa ditinggalkan. Pada amanat apel Bu Kris Yul mengharapkan agara pada LKTD I ini para calon pengurus OSIS benar-benar memaksimalkan kegiatan dengan berperan aktif selama melaksanakan kegiatan, sehingga selama proses tersebut para pendamping yakni bapak ibu guru langsung bisa melakukan penilaian terkait kecakapan yang dimiliki sebagai modal dasar sebagai pengurus OSIS.
Selesai apel para siswa diberikan kesempatan untuk istirahat. Setelah ditu dilanjutkan dengan pemasanan berupa icebreaking yang dipandu oleh Bapak Trianto di lapangan parkir utara Hotel Purnama. Pada sesi tersebut Pak Trianto mengajak berlatih yel-yel LKTD I dan membentuk kelompok-kelompok kecil. Selesai ice breaking disambung dengan pemaparan materi Kepemimpinan Kristiani yang disampaikan oleh Bapak Albert di ruang Wing Aula .Pada kesempatan itu Bapak Albert menegaskan bahwa sebagai calon pengurus OSIS harus menyadari peran leadership yakni melayani dengan penuh tanggung jawab.
Materi Mengenal Potensi Diri disampaikan oleh Ibu Retha setelah Bapak Albert mengakhiri materi Kepemimpinan Kristiani. Pada materi Mengenal Potensi Diri mantan koordinator OSIS tahun 2016-2017 itu mengajak bagaimana para calon pengurus OSIS mampu mengenali potensi diri sekaligus mampu mengembangkan. Materi tersebut diselingi dengan permainan yang mengajak para peserta LKTD mampu menggali potensi diri melalui permainan kartu.
Sekitar pukul 13.30 WIB pemaparan Mengenal Potensi Diri berakhir dilanjutkan dengan makan siang dan istirahat sejenak sambil berpindah tempat menuju ke tenda yang akan dipakai untuk bermalam. Semua peserta LKTD membawa masing-masing tas serta perbekalan untuk menuju camping ground Hotel Purnama.
Selesai istirahat dilanjutkan materi Kedisipilan yang disampaikan oleh Ibu El. Kris Yuliana disambung dengan acara bersih diri/mandi sekitar pukul 17.15 WIB disambung dengan pemaparan materi Etika yang dibawakan oleh Ibu Anna. Materi Etika berakhir sekitar pukul 19.15 WIB dilajutkan dengan makan malam. Sekitar pukul 20.15 Bapak Budi Daryono mulai memandu pemaparan materi Komunikasi di tenda pertemuan dengan menggunakan teknik penerapan aktivitas komunikasi dengan mengeksplorasi Koran sebagai sumber komunikasi.
Pukul 21.15 WIB para peserta LKTD I diajak untuk menggali pembinaan mental yang dikoordinasi oleh Bapak Trianto dengan membagi semua peserta LKTD I menjadi 5 kelompok sesuai dengan 5 pos yang akan menggali mental religius, nasionalis, kemandirian, kerja sama, dan integritas. Para petugas setiap pos telah mempersiapkan berbagai kegiatan maupun study kasus yang bertujuan menggali mental para calon pengurus OSIS.
Pembinaan mental membutuhkan waktu sekitar 2 jam dimana setiap pos diberi waktu 20 menit untuk beraktivitas, Selesai pembinaan mental dilanjutkan dengan refleksi dan doa malam yang dipimpin langsung oleh Sr. Dorothea, SPM. Setelah itu para peserta LKTD I dipersilakan untuk menikmati malam yang dingin dengan beristirahat.
Pada hari Minggu, 27 Agustus 2017 sekitar pukul 06.00 WIB para siswa diajak senam pagi disambung dengan makan pagi. Para peserta diminta tidak mandi terlebih dahulu karena akan dilanjutkan dengan outbondfun yang pimpin oleh Bapak Beni selaku Pembina OSIS. Selesai outbondfun disambung dengan acara trekking yang jaraknya memerlukan waktu sekitar 2 jam.
Trekking memanfaatkan jalan sekitar Hotel Purnama dimana kiri-kanan jalan banyak dijumpai berbagai aneka bunga yang ditanam dan dikembangkan oleh petani bunga sekitar rute trakking. Selesai trekking para peserta LKTD I diberi kesempatan untuk bersih diri sekaligus berkemas. Kegiatan evalusi dilaksanakan di tenda pertemuan yang dipimpin langsung oleh Bapak Beni dan Ibu Deka Nanda.
Sekitar pukul 11.45 WIB acara LKTD I ditutup dengan apel penutupan yang dipimpin oleh Ibu El. Kris Yuliana mewakili Sr. Dorothea, SPM yang berhalangan karena ada urusan keluarga yang tidak bisa ditinggalkan. Pada penutupan LKTD I Ibu Kris Yul berpesan semoga para calon pengurus OSIS mengalami peningkatan terhadap konsep leadership yang dicita-citakan dalam kegiatan tersebut.
Setelah makan siang pukul 12.30 WIB semua peserta bersiap pulang dengan berjalan tempat bus penjemput siap mengantar rombongan kembali ke Malang. “Acara LKTD I ternyata mengasyikan, banyak pengalaman dan pembelajaran dapat kami peroleh,” demikian ungkap salah satu peserta sambil membawa tas dan perbekalannya menuju tempat parker bus di sekitar Hotel Purnama. Perjalanan dari Hotel Purnama Batu menuju sekolah membutuhkan waktu 1,5 jam. “Semoga setelah ini kita akan mendapatkan calon pengurus OSIS yang sesuai dengan tuntutan zaman yakni mereka memiliki semangat melayani serta mampu membangun relasi dengan semua siswa sekolah,” harapan Ibu Anna selaku koordinator kesiswaan.



Bina Lingkungan kompleks Panderman

Hasil pengamatan dan curah pendapat dari para guru dan karyawan kompleks Panderman dirasa nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan masih perlu dikonkritkan bahkan dikembangkan, maka setiap bulan akan diadakan kegiatan kebersamaan berupa senam bersama. Secara bergantian ketiga unit kerja akan menjadi koordinator kegiatan tersebut secara bergantian. Sedangkan untuk tempat pelaksanaan yang represesntatif disepakati ada di lingkungan SD dan SMP Katolik Santa Maria II.
Diawali dengan diskusi informal ketiga kepala sekolah di lingkungan Panderman yang kebetulan tinggal dalam satu rumah tepatnya di susteran SPM jalan Telomoyo menggagas acara rutin untuk membangun keakraban dan meningkatkan semangat kebersamaan yakni bina lingkungan dengan senam bersama setiap bulan sekali. Semangat sebagai satu saudara dilingkungan kompleks Panderman tersebut pada hari Sabtu, 19 Agustus 2017 dikonkritkan sebagiai aktivitas bersama yuntuk yang pertama kalinya dengan kegiatan senam bersama, lomba-lomba bernuasa gembira serta makan siang bersama.
Acara dimulai pukul 07.00 WIB dengan sambutan koordinator bina lingkungan kompleks Panderman yakni Sr. Veronique, SPM. Beliau berharap keakraban dan kebersamaan ini dijadikan modal untulk membangun relasi yang saling menyapa dan meneguhkan khususnya bagaimana unit kerja TK, SD, dan SMP Santa Maria II untuk bisa saling mendukung khususnya dalam mempertahaunkan eksisitensi dalam memberikan jasa khususnya bagi para orangtua, siswa dan stakeholder. Setelah sambutan semua guru dan karyawan ketiga unit kerja kompelks Panderman diajak untuk senam bersama yang dipandu oleh Ibu Anna Maria dan Bapak Mesak.
Sekitar pukul 08.00 senam bersama selesai dilanjutkan dengan menikmati the, kopi dan makanan polo pendem yang telah disiapkan di ruang tunggu SDK Santa Maria II. Sambil menunggu istirahat Pak Trianto dan teman-teman mempersiapkan beberapa fun games diantaranya mencari harta karun, balon estafet, melukis buta, sumpit kacang ijo, dan joget bersama. Menurut Sr. Dorothea, SPM kepala SMPK Santa Maria II acara yang dikemas bisa dinikmati serta membantu para guru dan karyawan untuk bisa mengenal bahkan membangun keakraban di anatara mereka, beliau juga berharap acara ini akan terus bisa berkesinambungan bahkan pada akhirnya nanti akan menghasilkan nilai-nilai kebersamaan yang konstruktif.
Acara demi acara bisa berjalan sesuai dengan rancangan bahkan menurut Bapak Albert pada akhir kegiatan ia berharap kegiatan ini bisa terus dilaksanakan dengan alasan mampu membangun keakraban antar guru dan karyawan tiga unit kerja di kompleks. Demikian juga menurut Bapak Mesak “Acara ini semakin membuka mata hati saya untuk bisa mengenal bahkan kegiatan ini bisa menjadi awal nilai-nilai kebersamaan yang akan dikembangkan khususnya bagaimana ketiga unit kerja ini bisa memberikan kontribusi antara unit satu dengan unit kerja lainnya.
Sebagai bentuk apresiasi kepada para peserta fun games panitia menyediakan hadiah bagi para jawara dan hadiah bagi semua peserta fun games. Menurut Ibu Retha selaku sie. hadiah mengatakan bahwa hadiah itu disiapkan sebagai ungkapan jalinan batin agar semua warga unit kerja di kompleks Panderman semakin tergerak untuk terus meningkatkan relasi baik antar personal maupun antar unit kerja, sambil membagikan hadiah bagi para jawara setiap jenis fun games. Dan membagikan nomor doorprice bagi peserta yang belum berkesempatan memenangi jenis fun games.
Sebagai puncak kegiatan bina lingkungan dari pagi hinga siang itu adalah makan siang bersama yang diawali dengan doa penutup sekaligus doa makan yang dipimpin oleh Bapak Yohanes, guru agama SDK Santa Maria II. Keakraban nampak begitu kelihatan saat mereka secara bergantian antri untuk mengambil makan siang. “Semoga dari waktu ke waktu kita semakin memiliki jalinan batin,” harapan Pak Andiek sambil menikmati makan disekitar galerai utara unit SDK Santa Maria II.



UPACARA 17 AGUSTUS

Upacara hari kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia pada hari Kamis, 17 Agustus 2017 juga dilaksanakan oleh segenap warga SMPK Santa Maria II. Bahkan juga mengundang pengurus Komite Sekolah yakni P4 serta pengurus Alsanmar, wadah bagi para alumni SMPK Santa Maria II. Upacara dimulai pukul 07.30 WIB.
Upacara bendera dipimpin oleh Bapak Mesak, pada amanatnya beliau menegaskan sekali lagi makna kemerdekaan dikaitkan dengan perkembangan zaman khususnya bagaimana para siswa harus mampu mengendalikan diri dalam menggunakan gadget atau perangkat IT yang lainnya. Menurut beliau dengan perkembangan IT yang begitu cepat ini kata kunci untuk terus mengarahkan pikiran dan kewajiban siswa adalah bagaimana mereka harus mampu menggunakan dan memanfaatkan secara arif dan bijaksana
Pada upacara tersebut para peserta lomba fashion kemerdekaan juga mampu memberikan warna saat upacara, nuansa kebhinnekaan begitu kuat, rasa nasionalisme seakan akan begitu menggetarkan hati, ungkap pak Fidelis Suhadi setelah selesai mengikuti upacara tersebut. Selesai upacara dilanjutkan dengan lomba fashion kemerdekaan serta penampilan finalis lomba stand up comidi yang dipandu oleh bapak Bambang dan Ibu Retha
Sementara para undangan dan sebagian guru dan karyawan berkumpul di ruang kegiatan untuk mensyukuri kemerdekaan dengan santap pagi bersama yang dipimpin oleh Bapak Fidelis Suhadi. Pada kesempatan tersebut Sr. Dorothea selaku kepala sekolah mengajak para guru, pengurus P4 sertapengurus Alsanmar untuk terus memberikan bakti dirinya bagi sekolah dan Negara dengan melaksanakna apa yang sudah menjadi tanggug jawab baik sebagai pengurus P4 atau Alsanmar.
“Upacara 17an ini saya merasa lebih ngeh gitu ya,,,?” ungkap salah satu pengurus P4. Mungkin menurut bapak Albert M Depa yang memberi suasanabeda adalah dengan diikutkanya marchingband dalam mendukung upacara tersebut. Secara khusus upacara 17an tahun ini diwarnai dengan marchingband, menurut Ibu Anna peralatan marchingband yang sudah kita miliki sejak tahun yang lalu, mulai tahun pelajaran 2017-2018 ini akan kita maksimalkan, siapa tahu dengan kegiatan marchingband sekolah semakin memiliki nilai tambah sebagai sekolah yang memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan bakat dan minatnya di sana.
Pada perayaan 17 Agustus pagi itu semua siswa mendapatkan puding dengan warna merah putih. “Wah..enak ya? Setelah upacara sekolah memberikan pudding merah putih, ungkap salah satu siswa kelas VII yang baru pertama merasakan suasana upacara 17 Agustus di sekolah ini dengan bangga sambil menikmati pudding merah putihnya. Sekitar pukul 10.00 kegiatan berakhir dan para siswa pun pulang dengan penuh syukur akan kemerdekaan bangsa ini.