Rabu 16 Agustus2017 sekitar pukul 07.00 WIB semua siswa SMPK Santa Maria II berbaris rapi dilapangan dengan agenda latihan aubade dilanjutkan dengan aneka lomba dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan ke-72 negara tercinta Republik Indonesia. Latihan aubade dipimpin secara bergantian oleh Bapak Darwin, Ibu Maria, dan Bapak Frans. Pada latihan aubade tersebut juga dimamfaatkan sebagai gladi bersih kegiatan upacara yang akan dirayakan pada tanggal 17 Agustus 2017.
Sekitar pukul 09.00 WIB kegiatan latihan aubade dan gladi bersih upacara berakhir dengan memberikan waktu kepada para siswa untuk istirahat. “Pada upacara 17 Agustus nanti suasana yang diciptakan semoga lebih khitmat dan ilegan karena pada upacara nanti akan diwarnai dengan penampilan marchingband yang masih ditahun ini mulai dihidupkan kembali setelah sekian puluh tahun tidak pernah eksis lagi,” demikian ungkap Ko. Kesiswaaan Ibu Anna di sela-sela mempersiapkan lomba yang segera akan dimulai pada siang itu.
Setelah istirahat para siswa mulai menempati tempat-tempat pelaksanaan berbagai perlombaan yang terdiri dari lomba Karaoke, Stand up Comedy, Makan krupuk, Kipas balon, Memasukan paku dalam botol, Joget bola, Hias Kelas dan Sepeda lambat sedangkan untuk lomba fashion kemerdekaan akan dilaksanakan setelah upacara 17 Agustus. Kemeriahan pada hari itu semakin semarak dengan nuansa dresscode warna merah dan putih.
Menurut Bapak Mesak selaku koordinator HUT ke-72 RI, mengharapkan melalui aneka lomba ini minimal siswa memiliki waktu untuk merenungkan begitu pentingnya arti kemerdekaan sebuah bangsa. Masih lanjut beliau ia berpesan agar roh atau spirit kemerdekaan bisa diwejawantahkan dalam setiap pikiran, perbuatan terutama ketika siswa memahami dengan benar apa yang menjadi tanggung jawab mereka sebagai pelajar.
Pada kemeriahan tersebut hampir semua siswa terlibat aktif baik sebagai perwakilan kelas ataupun sekedar sebagai supporter yang memberikan dukungannya agar teman-temannya yang berlomba memiliki semangat untuk memberikan yang terbaik dalam setiap mengikuti mata lomba yang diikuti. “Wah heboh lomba yang saya ikuti Pak,” ungkap salah satu perwakilan kelas yang sempat melaporkan kepada wali kelasnya setelah ia mengikuti salah satu lomba.
Kehebohan yang paling mendominasi, nampak pada lomba jogged bola. Pada lomba ini semua peserta telah berupaya memberikan yang terbaik dengan jogged yang dilakukan sambil mengamankan bola voli yang berada diantara kepala dengan kepala pasangannya. “Capek pak!” teriak Audrey salah satu peserta lomba joged bola.
Peringatan Hari Pramuka
Pada upacara hari Pramuka, 14 Agustus 2017, Kak Galang Bagus Afrianto selaku Pembina upacara mengatakan, adik-adik pramuka harus bisa memaknai praja muda karana dengan berbagai aktivitas yang membangun. Kak Galang juga mengajak, gerakan Pramuka harus menanamkan rasa bangga dan cinta tanah air di dalam diri setiap anggota pramuka. Terlebih jika kita melihat perkembangan zaman yang sudah seperti ini.
“Kita harus meninggalkan pola-pola kegiatan dan aktivitas lama yang tidak pas digunakan untuk generasi saat ini. Sentuhlah rasa cinta, bangkitkan rasa bangga generasi muda pada tanah airnya sehingga benar-benar tertanam di dalam diri setiap anggota gerakan pramuka,” katanya selesai upacara tersebut.
Selesai upacara peringatan Hari Pramuka dilanjutkan dengan atraksi yang dipersembahkan oleh anggota Pramuka inti dengan menampilkan yel-yel serta formasi baris berbaris. “Kita juga berharap dengan menampilkan salah satu aktivitas kepramukaan itu banyak adik kelas yang tertarik untuk bergabung dengan Pramuka Inti sekolah,” demikian harapan Antony selaku anggota dewan Galang selesai melaksanakan atrksi tersebut.
Kak Trianto selaku koordinator pramuka SMPK Santa Maria II pada kesempatan itu memberikan motivasi sekitar semangat adik-adik pramuka dalam mengikuti aktivitas kepramukaan disekolah dengan memamerkan berbagai lomba yang telah diikuti serta memberikan pemahaman terkait dengan peranan adik-adik pramuka sebagai masa depan bangsa pada kesempatan itu ia berkeyakinan kita semua bisa menjadi generasi yang unggul, generasi yang kreatif, generasi yang berkualitas.
Mengakhiri motivasinya beliau meminta para anggota pramuka terus berkreasi, berkarya pada wadah gerakan pramuka. Seorang Pramuka itu harus berani termasuk berani melakukan inovasi. Seorang pramuka itu harus terampil, termasuk terampil dalam menggunakan teknologi secara positif
Sejarah Hari Pramuka
Tanggal 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka Indonesia. Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) memiliki sejarah yang turut berkontribusi dalam perjalanan bangsa. Lahirnya Pramuka di Indonesia turut menyulut berdirinya pergerakan nasional.
Dikutip detikcom dari laman resmi Pramuka, sebelum menggema di Indonesia, pramuka telah berkembang terlebih dahulu di Inggris lewat pembinaan remaja yang dilakukan oleh Lord Robert Baden Powell of Gilwell.
Powell diketahui memiliki banyak pengalaman yang berpengaruh pada kegiatan di dalam Pramuka seperti pengalaman mengalahkan kerajaan Zulu di Afrika, keterampulan berlayar, berenang, berkemah dan masih banyak lainnya. Pengalaman itu ditulis Powell dalam sebuah buku berjudul ‘Aids to Scouting’.
Buku itu yang menjadi panduan bagi tentara muda Inggris untuk melakukan tugasnya. Kemudian pimpinan Boys Brigade di Inggris meminta Powell untuk melatih anggotanya berdasarkan pengalamannya.
Pada 1908, Powell kembali menulis buku yang berisi pengalamannya tentang latihan kepramukaan. Buku ini berjudul ‘Scouting for Boy’ dan kemudian menyebar dengan cepat di Inggris dan negara lain, termasuk Indonesia.
Pelopor gerakan kepanduan di Indonesia diawali dengan berdirinya Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) yang kemudian berubah menjadi Nederlands Indische Padvinders. Pada 1916, S.P Mangkunegara VII membuat organisasi kepanduan sendiri di tanah air, tanpa campur tangan dari Belanda.
Organisasi itu diberi nama Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) dan merupakan organisasi kepanduan yang pertama di tanah nusantara. Lahirnya JPO menjadi penyemangat berdirinya organisasi kepanduan lain di Indonesia pada saat itu.
Pada masa penjajahan Jepang, organisasi kepanduan dan partai dilarang untuk beraktivitas. Barulah pada September 1945 sejumlah tokoh dari gerakan kepanduan Indonesia berkumpul untuk melakukan pertemuan di Yogyakarta. Dari hasil kongres pada 27-29 September 1945 terbentuk Pandu Rakyat Indonesia.
Kehadiran Gerakan Pramuka di Indonesia mendapat tempat penting di Indonesia bertolak pada ketetapan MPRS No. II/ MPRS/ 1960. Presiden Sukarno memberikan amanat kepada pimpinan pandu di Istana merdeka pada 9 Maret 1961. Amanat itu untuk lebih mengefektifkan kepanduan sebagai komponen penting dalam pembangunan bangsa.
Lambang Pramuka berupa Tunas Kelapa yang kita ketahui saat ini disahkan dalam Keppres Nomor 238 Tahun 1961. Kemudian pada 14 Agustus 1961, secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada masyarakat setelah Presiden Sukarno menganugerahkan Panji Gerakan Pramuka dengan Keppres Nomor 448 Tahun 1961.
(news.detik.com)
Perayaan Ulang Tahun sekolah yang ke-65
Tepatnya 1 Agustus 2017 SMPK Santa Maria hadir di dunia pendidikan khususnya di Kota Malang masuk ke usia ke-65 tahun. Kemeriahan HUT sekolah diawali dengan gerak jalan yang melibatkan semua siswa, bapak ibu orang tua/wali siswa/ guru dan karyawan, serta dukungan dari TKK dan SDK Santa Maria II. Gerak jalan dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 Juli 2017 mulai pukul 06.00 sampai 11.00 yang juga diisi dengan panggung hiburan yang menyajikan berbagai aktivitas ekstrakurikuler mulai dari band, tari tradisional/modern, wushu, dan jogged bersama.
Sr. Dorothea, SPM pada sambutannya mengajak semua keluarga besar SMPK Santa Maria II untuk mensyukuri atas usia ke-65 tahun yang telah dijalani dengan berbagai torehan prestasi serta pengembangan karakter khususnya bagi para siswa. Selesai memberikan sambutan dilanjutkan dengan melepaskan 65 buah balon sebagai simbol usia serta persembahan lagu selamat ulang tahun yang dibawakan oleh ekstra marchingband.
Rute yang ditempuh pada jalan sehat tersebut adalah jalan Kawi, jalan Ijen, Jalan Jakarta, belakang Dempo, jalan Wilis, dan berakhir jalan Telomoyo finish gerbang sekolah. “Semoga dengan jalan sehat ini segenap keluarga besar SMPK Santa Maria II semakin merasa memiliki bahkan tergerak untuk mengembangkan dengan berbagai aktivitas yang konstruktif, “ demikian ungkap Bapak Budi Daryono disela-sela memantau pergerakan peserta jalan sehat.
Setelah semua peserta jalan sehat masuk ke garis finish acara bazzar dan panggung hiburan dimulai. “Semoga para peserta bazzar yang meramaikan acara ini yang dijual mendapatkan tanggapan positif dari para peserta jalan sehat,” harapan Ibu Netta selaku penanggung jawab sie. bazzar. Acara panggung gembira diawali dengan penampilan band yang dipersembahkan oleh peserta ekstrakurikuler band yang dilatih oleh bapak Didik Setiawan.
Acara pengundian doorprize pun dilakukan ditengah-tengah susunan acara panggung gembira yang memperebutkan puluhan hadiah hiburan. Sebagai hadiah utama pada doorprize tersebut adalah sepeda gunung. Freya adalah siswa kelas 9 yang beruntung mendapatkan hadiah utama tersebut. Cara panggung gembira dan rangkaian acara jalan sehat berakhir dengan didapatkannya pemenang hadiah utama tersebut.
MPLS SMPK Santa Maria II diwarnai dengan Outbond
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah tahun pelajaran 2017-2018 mengangkat tema “Prestasi Kumiliki, Karakter Kuperoleh” dengan bertujuan khusus memberikan kesempatan untuk mengenal secara kontekstual lingkungan baru siswa kelas VII di SMPK Santa Maria II Malang. MPLS tahun ini memiliki kegiatan tambahan berupa outbond yang diselenggarakan di Biara Pasionis (CP), Lo Andeng
Tujuan umum Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah adalah menyajikan suasana yang menyenangkan, berkesan, nyaman, dan merasa ditrima serta membentuk kekompakan dan kebersamaan serta persaudaraan sesuai dengan misi dan misi sekolah. Materi yang diberkan kepada siswa kelas VII antara lain Pengenalan Visi Misi serta Mars sekolah, Kurikulum, Etika dan Budi Pekerti,Cara Belajar, tata Tertib Sekolah, Perpustakaan Sarana Prasarana.
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Kelas VII SMPK Santa Maria II diawali dengan Pra MPLS tepatnya pada hari Sabtu, 15 Juli 2017 dengan pengarahan dan pengenalan kegiatan MPLS, berkenalan lebih dekat dengan para wali kelas dengan materi Mengembangkan Potensi Diri, pembagian seragam.
Selaku koordinator MPLS tahun pelajaran 2016-2017 Bapak Trianto Th., S.Pd menegaskan bahwa MPLS kali benar-benar menekankan pengenalan lingkungan sekolah dengan segala fasilitas dan kegiatan, ditambah dengan kegiatan outbond yang secara keseluruhan jenis kegiatannya bermakna membangun kebersamaan serta mau menjadi pemimpin dan mau dipimpin. Beliau juga selalu mengingatkan khususnya para engurus OSIS yang juga diberi kesempatan mendampingi dalam setiap kegiatan harus zero bullying.
Pada hari pertama MPLS tepatnya Senin, 17 Juli dibuka dengan upacara bendera sekaligus pembukaan MPLS oleh kepala sekolah dengan simbolis mengalungkan kartu peserta MPLS yang diwakili oleh siswa kelas VII putra dan putri. Pada upacara tersebut Sr. Dorothea berpesan agar selama MPLS para siswa kelas VII dapat memanfaatkan dengan mengikuti setiap kegiatan dengan selalu terlibat aktif, khususnya pada saat kegiatan outbond
Pada hari Selasa, 18 Juli 2017 rombongan siswa kelas VII diberangkatkan dari sekolah menuju tempat outbond dengan menggunakan 20 armada angkutan kota MM yang dikomandoi oleh Bapak Albertus M Depa. Begitu tiba di lokasi tepatnya Biara CP LoAndeng siswa diajak untuk pemanasan dengan jalan kaki menuju lokasi outbond yang berjarak sekitar 300 meter dari halaman depan biara.
Outbond MPLS tahun 2017-2018 dimulai pukul 09.00 sampai pukul 13.00 WIB dengan setiap kelompok menjalani 10 jenis permainan. Hampir semua guru dan karyawan terlibat aktif pada kegaiatan tersebut. “Wah ini pengalaman yang menyenangkan bagi saya, “ ungkap salah satu peserta outbond yang berasal dari Papua. Selesai outbond para wali kelas dibantu pengurus OSIS mengadakan latihan penampilan kelas untuk acara inaugurasi sekitar 2 jam dan pukul 15.30 para siswa dibariskan untuk berjalan menuju halaman depan biara CP untuk naik angkutan kota dan kembali ke sekolah.
Pada akhir MPLS digelar acara Inaugurasi mempertunjukkan berbagai keterampilan bakat dan minat setiap kelas. Pada sambutan akhir kegiatan MPLS, Sr. M. Dorothea D. Doren, SPM, S.Pd setelah menerima secara resmi dari perwakilan orang tua/wali siswa kelas VII menegaskan bahwa siswa, orangtua/wali kelas dan sekolah harus saling bersinergi khususnya dalam memberikan pendampingan kepada para siswa kelas VII selama proses pembelajaran di tahun pelajaran 2017-2018. Masih menurut beliau semua itu bertujuan untuk mendukung siswa dalam mengembangkan potensi baik akademik maupun non akademik khususnya dalam pengembangan karakter. (T.Th)
Penerimaan Laporan Nilai Kenaikan Kelas
Setelah melaksanakan UKK, Misa Syukur serta Classmeeting pada hari Jumat, 16 Juni 2017 pukul 08.00 WIB para orangtua/wali siswa kelas 7 dan 8 hadir ke sekolah untuk mendapatkan laporan pelaksanaan program sekolah 2016-2017, informasi pelaksanaan 5 hari sekolah yang akan dilaksanakan pada tahun pelajaran 2017-2018, informasi kurikulum, dan pembagian laporan nilai kenaikan. Acara dibuka dengan doa pembukaan oleh Bapak Frans Evata Gelion.
Pada kesempatan itu Sr. M. Dorothea, SPM selaku kepala sekolah menyampaikan pertangungjawaban pelaksanaan program sekolah 2016-2017 dengan menekankan pada keberhasilan serta beberapa catatan terkait dengan beberapa program sekolah yang perlu dipahami oleh orangtua/wali siswa. Pada kesempatan itu pula mantan kepala SMPK Mater Dei Pamulang itu menyampaikan rencana pelaksanaan 5 hari sekolah serta memberikan penghargan kepada para siswa yang berprestasi.
Bidang kurikulum yang diwakili oleh Ibu Theresia Damayanti menginformasikan ketercapaian hasil belajar para siswa kelas 7 dan 8 disambung Bapak Andiek Joseph selaku koordinator ketertiban yang menekankan informasi perkembangan pelaksanaan tata tertib sekolah selama tahun pelajaran 2016-2017 serta menegaskan kebijakan pemakaian seragam sepatu yang pada tahun pelajaran 2017-2018 harus menggunakan warna hitam polos tanpa ada warna lain.
Setelah semua informasi selesai disampaikan, pertemuan bersama orangtua/wali siswa diakhiri dengan doa penutup yang dipimpin oleh bapak Fidelis Suhadi.Bapak Trianto selaku pembawa acara pertemuan oragtua/wali siswa tersebut kemudian memandu para orangtua/wali siswa untuk menuju ke kelas para wali kelas putra-putrinya. Secara tertib para orangtua/wali siswa mulai menuju ke kelas sesuai dengan ruangan yang digunakan para wali kelas dalam membagikan laporan nilai tersebut.
