Sumatif Tengah Semester Ganjil 2023-2024

Tak terasa perjalanan Proses Belajar Mengajar pada semester ganjil ini sudah berada di separo perjalanan semester ganjil. Tim Kerja Kurikulum melalui program kerjanya mulai Jumat, 22 September 2023 para siswa kelas 7, 8 dan 9 mengikuti evaluasi Sumatif Tengah Semester. Sesuai dengan jadwal, STS semester ganjil tahun 2023-2024 akan berlangsung selama 6 hari, Jumat, 29 September 2023 sebagai hari terakhir pelaksanaan STS.

Menurut Pak Galang selaku Koordinator STS menegaskan bahwa dalam evaluasi itu spirit yang ingin didapatkan adalah bagaimana para siswa diuji kompetensi mereka setalah selama setengah semester mereka beraktivitas dalam pembelajaran dan tak lupa beliau juga mengangkat nilai kejujuran dalam mengerjakan STS masih menjadi indikator dalam melihat keberhasilan pembelajaran secara menyeluruh.

Setiap hari selama menjalani STS para siswa harus mempersiapkan dan mengerjakan dua mata pelajaran. Pada kegiatan tersebut Bapak Andiek Kristian selalu koordinator pelaksana STS membagi 15 ruangan dengan daya tampung setiap ruangan sekitar 27-30 siswa. Selama STS rutinitas awal para guru dipindahkan ke Ruang Kegiatan sebagai sekretariat pelaksanaan STS mulai dari doa bersama, brifing dan koordinasi sebelum para guru bertugas mengawas di ruang masing-masing.

Setiap hari sebelum kegiatan STS berlangsung para siswa menyiapkan diri dengan berbaris di depan ruang masing-masing sesuai dengan pembagian ruangan yang sudah diatur oleh tim pelaksana STS, setelah para pengawas ruangan hadir baru mereka dipersilakan masuk ruangan dengan menunjukkan kartu peserta STS yang wajib mereka bawa setiap hari, tahapan selanjutnya para siswa dan pengawas mendengarkan bacaan Injil dan doa pembukaan, setelah itu dilanjutkan dengan pembagian LJK, LJU dan soal. Setelah ada bunyi tanda mulai mengerjakan terdengar para siswa dipersilakan untuk memulia mengerjakan sesuai dengan alokasi waktu yang sudah ditentukan.

“Semoga para siswa mendapatkan hasil maksimal dalam evaluasi STS tersebut,” demikian harapan Bu Maria selaku guru BK yang pada saat itu juga bertugas menjadi pengawas. “Selain itu yang tak kalah penting anak-anak semakin percaya diri bahwa mereka bisa mengerjakan soal-soal yang harus diselesaikan,” imbuh beliau sambil mengisi berita acara.