Kompleks unit karya Panderman pada hari Rabu, 11 Oktober 2023 merayakan syukur 97 tahun para suster Santa Perawan Maria berkarya di Indonesia. Sekitar pukul 08.00 WIB semua guru dan karyawan TK, SD dan SMP Panderman mengikuti Misa Syukur di aula yang dipersembahkan oleh Romo Ignatius Adam Suncoko. Pada khotbahnya beliau mengajak semua guru dan karyawan untuk setia dalam menjalankan semua tanggung jawab dan kewajibannya sesuai dengan semangat para suster SPM, yakni melayani dengan sepenuh hati.
Sebelum misa syukur dimulai, terlebih dahulu dibacakan oleh Bu Yustin, guru TKK Santa Maria II yaitu sekilas sejarah perjuangan 7 para suster yang berasal dari negeri Belanda bersedia menjalankan misi di Indonesia khususnya di Probolinggo ke tujuh suster tersebut sebagai pionir dan mulai berkarya di Probolinggo, Jawa Timur dipimpin oleh Moeder Oda Van Der Post. Tujuh suster pionir itu adalah: Moeder Oda v.d. Post, Sr, Arnolda, Suster Rosaria, Sr. Bernadetta, Sr. Agnesia, Sr. Emiliana, dan Sr. Vincen
Adapun misi SPM yang diperjuangkan adalah Bersama Yesus dan Maria dijiwai oleh Spiritualitas Kongregasi dan Kharisma Ibu Rohani, SPM Provindo menjadi saksi hati keibuan Allah dengan menyelenggarakan tata pelayanan pastoral dan pewartaan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara agar meningkatkan keahlian dalam hidup persekutuan religius dan kerasulan, meningkatkan jiwa mandiri dan mengembangkan sikap ekaristis.
Selesai Misa syukur, Suster M. Dorothea, SPM selaku koordinator para suster di Malang Raya juga mengajak para guru dan karyawan khususnya di kompleks Panderman untuk bisa menjadi partner para suster SPM dalam memperjuangkan visi dan misi yang diemban. Beliau juga menceritakan perkembangan yang saat ini harus dihadapi para suster SPM dalam menjalankan misi tradisional yaitu pelayanan di bidang pendidikan yang semakin kompleks permasalahan yang harus dihadapi.
Pada kesempatan acara tersebut perwakilan dari masing-masing unit karya diberikan kesempatan untuk menunjukkan kebolehannya dalam dunia hiburan, TKK mempersembahkan tarian khas Aceh sedangkan para guru dan karyawan SDK mempersembahkan nyanyian, sebagai tampilan terakhir perwakilan guru dan karyawan SMP mempersembahkan gerak dan lagu. “Ternyata para guru dan karyawan jika diberikan kesempatan untuk mengekspresikan dalam sebuah pertunjukkan panggung cukup memukau juga ya?” tanya Pak Ansel (calon guru di SMP Tambrauw Papua Barat) sebagai guru yang sedang belajar selama 10 bulan di SMPK Santa Maria II.
Sebagai puncak acara adalah makan siang bersama di halaman SDK Santa Maria II. “Semoga dengan santap makan bersama ini kita semua khususnya warga guru dan karyawan kompleks Panderman saling mengenal untuk satukan semanagat perjuangan untuk terus berjuang bagaimana kita bisa memberikan pelayanan terbaik bagi siswa, ortu dan stakeholder sebagai pengejawantahan pelayanan tradisional kita yaitu di bidang pendidikan yang dari tahun ke tahun harus siap kompetitif dalam memberikan layanan pendidikan,” tanggapan Pak Mesak di tengah-tengah antrian untuk mendapatkan menu yang diinginkan.
Pada hari SPM Day ini para guru dan karyawan SMPK Santa Maria II Malang mendapatkan kenang-kenangan berupa handuk yang bertuliskan Hari SPM Ke-97 tahun dan pasta gigi serta sabun mandi. “Semoga hadiah itu selalu memberikan semangat kesegaran (setelah memanfaatkan hadiah yang diterima) dalam menjalani kehidupan ini khususnya dalam melaksanakan semua kewajiban dan tanggung jawab yang bapak/ibu guru dan karyawan miliki,” ungkap Bu Rosa sambil tersenyum saat membagikan hadiah itu di setiap meja bapak ibu guru dan karyawan.