Siswa Kelas 9 SMPK Santa Maria 2 Malang Eksplorasi Kewirausahaan Lewat Batik Ecoprint Bersama Pengrajin Internasional

Malang, 14 Februari 2025

Sebagai bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), siswa kelas 9 SMPK Santa Maria 2 Malang mengikuti program kewirausahaan berbasis lingkungan dengan tema “Batik Ecoprint: Mengukir Jejak Alam di Kain”. Kegiatan ini menghadirkan narasumber kompeten, Ibu Siti Mutdrika, pengrajin ecoprint ternama yang karyanya telah menembus pasar Australia dan Hong Kong. Tak hanya profesional, Ibu Siti juga merupakan orang tua siswa di SMPK Santa Maria 2 Malang, yang dengan antusias berbagi ilmu tentang teknik ecoprint steam kepada peserta didik.

Kolaborasi dengan Ahli Ecoprint Bertaraf Global

Ibu Siti Mutdrika, pemilik merek ecoprint “Natural Harmony”, memaparkan bahwa batik ecoprint merupakan seni membentuk pola alami menggunakan daun, bunga, atau bagian tumbuhan lainnya yang direkatkan ke kain melalui proses pengukusan. Dalam workshop ini, ia mengajarkan teknik steam (pengukusan) dengan menyediakan seluruh bahan, mulai dari kain mori, aneka daun segar, air tawas, hingga peralatan mengukus profesional.

“Ecoprint tidak hanya mengajarkan seni, tetapi juga cinta lingkungan. Limbahnya ramah alam, dan hasilnya bisa bernilai ekonomis tinggi. Saya ingin siswa memahami bahwa bisnis kreatif bisa dimulai dari hal sederhana,” ujar Ibu Siti saat membuka sesi praktik.

Langkah-Langkah Pembuatan Ecoprint Teknik Steam

Selama workshop, siswa diajak langsung mempraktikkan proses ecoprint:

  1. Pemilihan daun: Siswa memilih daun jati, waru, atau eucalyptus yang memiliki serat unik.
  2. Perendaman kain: Kain mori direndam dalam air tawas untuk mengikat warna alami.
  3. Penataan pola: Daun disusun kreatif di atas kain, lalu digulung dan diikat rapat.
  4. Pengukusan: Gulungan kain dikukus selama 2 jam agar pigmen daun meresap sempurna.
  5. Pengeringan: Kain diangin-anginkan hingga pola terlihat jelas.

Hasil karya siswa akan dipamerkan dalam gelaran “Eco-Art Expo” di akhir projek P5 sebagai bagian dari penilaian kewirausahaan.

Sinergi Sekolah, Orang Tua, dan Lingkungan

Kepala SMPK Santa Maria 2 Malang, Suster M. Dorothea, M.Pd., menyatakan bahwa kolaborasi dengan orang tua siswa seperti Ibu Siti adalah wujud nyata pendidikan yang menyinergikan keahlian profesional dengan kurikulum. “Ini sejalan dengan visi sekolah untuk membentuk siswa yang kreatif, peduli lingkungan, dan berjiwa wirausaha. Kami berharap ecoprint bisa menginspirasi mereka untuk menciptakan peluang bisnis berbasis potensi lokal,” jelasnya.

Salah satu peserta, Clara dari kelas 9C, mengaku terkesan dengan kegiatan ini. “Awalnya saya pikir ecoprint itu sulit, tapi ternyata seru! Pola daunnya bisa jadi motif cantik. Ini bisa jadi ide bisnis sambil menjaga alam,” ujarnya bersemangat.

Dampak Berkelanjutan

Tak hanya berhenti di kelas, program ini akan ditindaklanjuti dengan pembuatan komunitas ecoprint sekolah dan pendampingan oleh Ibu Siti untuk pengembangan produk. Beberapa karya terbaik bahkan berpeluang dipasarkan melalui jaringan Natural Harmony ke luar negeri.

“Ecoprint adalah bahasa universal. Saya ingin anak-anak SMPK Santa Maria 2 Malang bangga menjadi generasi yang mencintai warisan budaya dan alam Indonesia,” pungkas Ibu Siti.