Geliat untuk membudayakan membaca para wali kelas bersama pengurus kelas mulai tanggal 17 sampai 21 Februari 2020 sibuk untuk membuat pojok kelas sesuai dengan gagasan dan ide mereka. Menurut Sr. Dorothea, SPM pojok kelas itu dikondisikan tidak hanya di miliki oleh masing-masing kelas tetapi bisa dihidupi, maksudnya pojok kelas berfungsi dan memang enjadi salah satu media untuk mengguhan gemar membaca sekaligus untuk menambah referensi pengetahuan mereka.
Kita ketahui bersama bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sebagai pengembangan dari Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti pada Anak. Menindaklanjuti gerakan tersebut, guru harus melakukan hal-hal kreatif terkait budaya literasi.
Menurut Pak Trianto, guru Bahasa Indonesia sekaligus wali kelas 8A menegaskan bahwa Pojok Baca dibuat bukan untuk menyaingi Perpustakaan Sekolah, namun justru membantu Perpustakaan Sekolah dalam menciptakan gemar membaca dan rutinitas membaca bagi siswa. Sehingga buku-buku yang disediakan di Pojok Baca diupayakan berbeda dengan yang tersedia di Perpustakaan Sekolah.
Agar Pojok Baca selalu dikunjungi dan dimanfaatkan siswa, maka harus dibuat semenarik mungkin ungkap beliau di tengah-tengah melihat kelas 8A mendesain pojok baca yang ada di ruang bahasa Indonesia 8 itu. Menurut rencana beliau setelah pojok baca kelas 8A jadi beliau akan membentu pengurus yang memiliki tugas selalu menjaga dan memantau pojok kelas dengan berbagai kegiatan yang mengarahkan bagaimana pojok kelas itu bermanfaat .
Pada saat kepala sekolah menghimbau agar setiap kelas memiliki pojok baca, juga ditegaskan bahwa Pojok baca ini dimaksudkan sebagai solusi untuk meningkatkan peran sekolah dalam pembiasaan kegiatan membaca di sekolah. Sekolah merupakan tempat yang paling efektif untuk membentuk pembiasaan baik ini. Kegiatan membaca ini merupakan aktivitas membuka jendela dunia karena membaca akan menambah ilmu dan wawasan. Membaca juga akan membentuk pola pikir baru dan akan meningkatkan kemampuan seseorang dalam menemukan berbagai keunikan dan hal baru yang berguna bagi kehidupan. Semakin banyak membaca akan membentuk pribadi yang berilmu dan bijak dalam melangkah serta mengambil keputusan.Dengan membaca, masa depan anak akan mampu bertahan di tengah perkembangan zaman yang begitu cepat dan terus bersaing.
Mari kita, baik wali kelas mapun para siswa berjuang agar keberadaan pojok kelas, siapa saja ikut mensukseskan gerakan ini dengan ikut serta sesuai dengan kemampuan kita masing- masing. Semoga ke depan khususnya siswa SMPK Santa Maria semakin memiliki budaya literasi yang meningkat. Dengan demikian pembelajaran akan semakin menarik da pada akhirnya siswa mampu meningkatkan kualitas dirinya sebagai siswa yang siap mempersiapkan masa depannya.