Mulai hari Rabu, 15 Juli 2020 siswa baru kelas VII tahun pelajaran 2020-2021 mulai beraktivitas menjalani MPLS berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Mengingat dan memperhatikan fenomena pandemi covid-19 serta instruksi pemerintah maka MPLS tahun pelajaran 2020-2021 dilaksanakan secara daring.
Bapak Joseph Andiek Kristian, S.Pd, S.Kom selaku ketua MPLS menegaskan bahwa prinsipnya MPLS daring tetap mnegedepankan bagaimana siswa kelas VII memiliki wawasan, terkait semua yang ada di dalam sekolah yang akan masuki dalam beraktivitas. “Semoga tujuan MPLS tahun 2020-2021 ini membantu para siswa kelas VII untuk memasuki dunia habitus pembelajaran yang baru, terlebih dengan situasi yang memaksa semua pihak untuk menyikapi pembelajaran jarak kauh (PJJ) atau belajar dari rumah (BDR) dengan nyaman.
Semua materi MPLS disampaiakan via youtube sehingga para siswa kelas VII dapat melihat dan mempelajari masing-masing materi denga baik. Sebelum materi hari pertama dimulai Sr. Dorothea, SPM selaku kepala sekolah menyapa dan memberikan arahan kepada para siswa melalui video yang dikirimkan oleh para Wali kelas VII. Adapun materi yang disampaikan selama dua hari MPLS secara daring itu adalah Visi Misi Sekolah, Wawasan Wiyata Mandala, Kurikulum, Kesiswaan, Tatibsi, Cara Belajar, Pengenalan Lingkungan Sekolah, Sarana Prasarana, Religiusitas dan Adiwiyata.
Selama hari Rabu dan Kamis para siswa kelas VII mengikuti penayangan materi MPLS di youtube mulai dari pukul 07.30 WIB sampai 10.00 WIB, sedangkan materi yang disampaikan oleh wali kelas menggunakan zoom/google meet. Menurut salah satu orang tua siswa kelas VII yang tidak mau disebutkan namanya beliau sangat mengapresiasi usaha pihak sekolah dalam melaksanakan MPLS, terutama bagi siswa yang berasal dari luar pulau, “Kami sangat senang bahkan anak kami semakin antusias untuk segera belajar seperti sebelum pandemi ini terjadi.”
Pada hari terakhir MPLS edisi covid-19 itu, Sr. M. Dorothea SPM, S.Pd. berharap, “Semoga MPLS dengan semangat terus berjuang di new normal ini memberikan pemahaman, makna serta kecintaan terhadap sekolah baru khususnya para siswa kelas VII dan orang tua mereka.” Masih menurut beliau yang terpenting semua pihak mampu mendapatkan pembelajaran bagaimana kita semua harus bersikap dan siap menjalani PJJ atau BDR ini dengan penuh suka cita.