Masa Pra Paskah: Jalan Salib

Selama masa Pra Paska ini para siswa, guru dan karyawan memiliki agenda jalan salib setiap hari Jumat. Menurut Pak Hadi selaku guru Pendidikan Agama Katolik di SMPK Santa Maria II sebelum melaksanakan jalan salib beliau mengatakan bahwa devosi jalan salib adalah sarana yang efektif dalam memulihkan kesadaran akan dosa. Kesadaran akan dosa, yang kita peroleh dari Jalan Salib, semestinya mengarahkan kita pada cinta akan Ekaristi. 

Masih lanjut beliau, secara umum, seseorang akan mencari devosi yang paling cocok dengan diri mereka, yang dapat membuat mereka merasa “terhubung” sehingga devosi ini dapat dilakukan dari dalam hati. Dengan kata lain, ada anggapan bahwa kita harus bisa jatuh cinta dulu dengan devosi ini, harus merasa cocok terlebih dahulu, baru lah kita memutuskan untuk mendoakannya.

Devosi Jalan Salib merupakan devosi yang memakan waktu cukup lama. Kerap kali, godaan yang muncul ketika kita berdoa terlalu lama adalah rasa lelah, mengantuk, atau bosan, sehingga timbul kecenderungan untuk cepat-cepat menyelesaikan devosi ini di sini kita diajak setia. Kita juga diajak bersabar dalam menemani Yesus selama Jalan Salib ini, di tengah rasa lelah, ngantuk, atau pun bosan.

Jalan salib yang diagendakan oleh Tim Kerja Spirmor tersebut, terbagi dua yakni para wali kelas bersama anak-anaknya melaksanakan jalan salib pada jam Bina Iman Remaja khususnya yang beragama Katolik sedangkan siswa yang non Katolik mereka beraktivitas melihat tayangan video kehidupan untuk dijadikan bahan tulisan refleksi setelah mereka melihat tayangan tersebut, sedangkan bapak ibu guru dan karyawan Katolik yang bukan menjadi wali kelas bersama-sama di lapangan menjalankan jalan salib.