Mari kita pahami masa adven tahun ini yang sudah kita mulai sejak Minggu, 27 November 2016 lalu dengan segala pengalaman yang kita alami dari tahun-tahun lalu
Suatu cara yang baik dan saleh untuk membantu kita dalam masa persiapan Adven adalah dengan memasang Lingkaran Adven. Lingkaran Adven merupakan suatu lingkaran, tanpa awal dan akhir: jadi kita diajak untuk merenungkan bagaimana kehidupan kita, di sini dan sekarang ini, ikut ambil bagian dalam rencana keselamatan Allah yang kekal dan bagaimana kita berharap dapat ikut ambil bagian dalam kehidupan kekal di kerajaan surga.
Lingkaran Adven terbuat dari tumbuh-tumbuhan segar, sebab Kristus datang guna memberi kita hidup baru melalui sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya. Tiga batang lilin berwarna ungu melambangkan tobat, persiapan dan kurban; sebatang lilin berwarna merah muda melambangkan hal yang sama, tetapi dengan menekankan Minggu Adven Ketiga, Minggu Gaudate, saat kita bersukacita karena persiapan kita sekarang sudah mendekati akhir.
Terang itu sendiri melambangkan Kristus, yang datang ke dalam dunia untuk menghalau kuasa gelap kejahatan dan menunjukkan kepada kita jalan kebenaran. Gerak maju penyalaan lilin setiap hari menunjukkan semakin bertambahnya kesiapan kita untuk berjumpa dengan Kristus. Setiap keluarga sebaiknya memasang satu Lingkaran Adven, menyalakannya saat santap malam bersama dan memanjatkan doa-doa khusus. Kebiasaan ini akan membantu setiap keluarga untuk memfokuskan diri pada makna Natal yang sebenarnya.
Kalender atau penanggalan liturgi gerejawi terdiri dari dua lingkaran (siklus) yang diambil dari kehidupan Tuhan Yesus, yakni siklus Natal sebagai masa kelahiran, dan siklus Paskah sebagai masa penderitaan, pelayanan kebangkitan dan kenaikan ke sorga. Siklus natal dimulai dari minggu pertama Adven dan berakhir ketika memasuki Rabu Abu, yakni 40 hari menjelang Paskah. Kemudian siklus Paskah dimulai pada hari Rabu Abu dan berakhir pada Hari Raya Kristus Raja sebagai penutup tahun kalender sebelum kembali masuk masa adven.
Untuk kalender gerejawi ini referensi tanggal tetap adalah hari natal 25 Desember, sementara untuk tanggal hari raya Paskah selalu berubah karena mengikuti sistim kalender luna-solar, yakni ditentukan berdasarkan posisi bulan dan matahari. Ini bedanya dengan hari natal yang menggunakan sistim kalender matahari (solar) dan mengacu kepada sistim kalender Gregorian yang umum kita pakai saat ini.
Pembagian dua siklus tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
Siklus Natal
- Masa Adven (minggu pertama sampai minggu keempat Adven)
- Hari Natal 25 Desember
- Minggu pertama sesudah Natal
- Minggu Epifani
- Minggu pertama sesudah Epifani (disebut juga dengan minggu pembaptisan Yesus)
- Minggu kedua sesudah Epifani sampai minggu ketujuh sesudah Epifani
- Minggu Transfigurasi yakni minggu ke delapan/terakhir sesudah Epifani sebelum masuk ke siklus Paskah
Jadi siklus Natal ini terdiri dari 12 – 13 minggu tergantung kepada jumlah hari minggu pada tahun kalender Gregorian.
Secara keseluruhan, selama Masa Adven kita berjuang untuk menggenapi apa yang kita daraskan dalam doa pembukaan Misa Minggu Adven Pertama: “Bapa di surga… tambahkanlah kerinduan kami akan Kristus, Juruselamat kami, dan berilah kami kekuatan untuk bertumbuh dalam kasih, agar fajar kedatangan-Nya membuat kami bersukacita atas kehadiran-Nya dan menyambut terang kebenaran-Nya.
(diambil dari berbagai referensi)