Bulan Maria

Bulan Mei adalah bulan di mana devosi umat beriman didedikasikan kepada Bunda Maria yang terberkati, dan bulan Mei adalah kesempatan untuk penghormatan iman dan kasih yang diberikan oleh umat Katolik di setiap bagian dunia kepada Sang Ratu Surga. Sepanjang bulan ini, umat Kristen, baik di gereja maupun secara pribadi di rumah, mempersembahkan penghormatan dan doa dengan penuh kasih kepada Bunda Maria dari hati mereka. “Pada bulan ini, rahmat Tuhan turun atas kita dalam kelimpahan.” Demikian juga dengan aktivitas di SMPK Santa Maria II setiap hari secara terjadwal setiap kelas diberikan waktu khusus untuk berdevosi kepada Bunda Maria yang dimulai setiap pagi pukul 06.00WIB dengan pendampingan wali kelas ditambah guru yang lain.

“Selama satu bulan penuh selama bulan Mei, para siswa dan bapak ibu guru diajak untuk lebih secara khusus menghormati Bunda Maria dengan cara berdevosi : berdoa Rosario gua Maria yang dimiliki sekolah” kata pak Hadi selaku koordinator Tim Kerja Spiritualitas dan Moralitas selesai membuka Bulam Maria di lapangan basket. Memang sering disebut Bulan Mei adalah Bulan Maria, yang erat kaitannya berdevosi yakni penghormatan kepada Maria, sebagai Ibu Tuhan Yesus penjelasan beliau lebih lanjut. “Bukan berarti di luar bulan tersebut umat Katolik tidak perlu berdoa Rosario, tidak dimaksudkan demikian, setiap waktu di samping bulan Mei umat Katolik boleh berdoa Rosario,” terangnya.

Sesuai dengan tujuan program kerja Tim Spirmor, semoga dengan memberikan waktu secara khusus paling tidak para siswa Katolik khususnya memiliki waktu untuk lebih intens berdevosi kepada Bunda Maria khususnya bagi siswa yang situasi dirumah tidak memungkinkan Banyak hal sebenarnya yang dapat kita gali dari kehidupan Bunda Maria. Namun yang terpenting dalam penghormatan kepada Bunda Maria adalah, sejauh mana kita mengikuti contoh hidupnya, papar Pak Frans yang juga merupakan anggota tim kerja Spirmor.

Kemah Raya 2019: Patriot yang Sopan dan Ksatria

Minggu, 28 April 2019 sekitar pukul 11.00 adik-adik pengalang kelas VIII mulai berdatangan dengan membawa tas yang berisi kebutuhan pribadi untuk mengikuti agenda tahunan Kemah Raya yang dipersiapkan selama hampir satu tahun pelajaran semenjak mereka naik ke kelas VIII. Kemah Raya tahun 2019 ini mengambil teman “Patriot yang Sopan dan Ksatria” dengan harapan adik-adik penggalang Gudep SMPK Santa Maria II semakin memiliki jiwa dan karakter seorang ksatria.
Sebelumnya mulai hari Jumat dan Sabtu tanggal 26 dan 27 April 2019 para anggota regu sudah mempersiapkan barang-barang regu di ruang kegiatan. Menurut Kak Beni selaku sie perlengkapan berharap jika pada hari Jumat barang-barang regu belum lengkap atau masih ada yang tertinggal maka pada hari Sabtu adik-adik penggalang masih memiliki waktu untuk melengkapi barang-barang regu yang masih kurang.
Perkemahan di akhir semester genap ini dilaksanakan di Bhumi Perkemahan CP, Lo Andeng Kecamatan Wagir mulai hari Minggu, 28 April sampai Selasa, 30 April 2019 siang. Dari sekolah adik-adik penggalang berangkat ke sekolah sekitar pukul 11.30 WIB dengan menggunakan armada angkutan kota dari jalur MM. Setiap angkot mengangkat sekitar 8 sampai 12 adik penggalang.
Sesampai di Bhumi Perkemahan CP, Lo Andeng Wagir adik-adik penggalang langsung diminta menempati dua tenda komando untuk penggalang putra dan dua tenda komando untuk penggalang putri. Karena cuaca yang tidak bersahabat maka Upacara Pembukaan Kemah Raya dilaksanakan di Aula. Upacara pembukaan berlangsung sangat khidmat dengan Pembina upacara sekaligus pembuka acara Kemah Raya dipimpin oleh Kamabigus Gudep SMPK Santa Maria yakni Sr. Dorothea, SPM., S.Pd
Selesai upacara pembukaan dilanjutkan dengan persiapan lomba memasak yakni membuat nasi goring sekaligus sebagai menu makan malam. Karena cuaca yang kurang mendukung beberapa kegiatan termasuk upacara dan lomba memasak mengalami pergeseran waktu karena digunakan untuk mengamankan barang-barang pribadi adik-adik penggalang untuk dipindahkan ke aula. Lomba memasak yang dihiasi hujan rintik-rintik tidak menyusutkan semangat adik-adik, hal itu terbukti hasil masakan nasi goreng yang disajikan untuk dinilai bisa tepat waktu.
Selesai lomba memasak nasi goreng, adik-adik langsung diberikan kesempatan untuk menikmati hasil memasak nasi goreng sebagian menikmati menu makan alam yang juga disediakan oleh panitia. Setelah makan malam dilanjutkan dengan Misa di Kapel Pasionis Rubiah yang dipersembahkan oleh Romo Prima, CP. Adik-adik penggalang diajak membangun kebersamaan, keyakinan bahwa adik-adik di masa depan adalah pemilik sebuah kesuksesan.
Setelah Misa berakhir dilanjutkan dengan materi pembinaan mental yang disampaikan oleh Sr. Dorothea, SPM yang memaparkan bahwa nilai-nilai etika kesopanan menjadi sebuah keharusan dalam membangun karakter yang bermutu. Pembinaan mental dipaparkan di aula selama dua jam. Sekitar pukul 21.30 WIB dilanjutkan terkait pengarahan kegiatan selanjutnya yakni jalan-jalan malam tetapi karena cuaca tidak mendukung maka diputuskan acara tersebut ditiadakan. Pemberitahuan peniadaan acara jalan-jalan malam langsung disampaikan oleh Kak Frans selaku koordinator Kemah Raya dengan menyampaikan alasan-alasan yang bisa dipahami oleh adik-adik penggalang.
Pada hari kedua tepatnya Senin, 29 April 2019 acara yang dijalani adik-adik adalah penjelajahan alam yang menempuh jarak hampir 4 jam perjalanan. Tujuan penjelajahan adalah memperkenalkan alam sekitar sekaligus menguji ketahanan mental dengan cuaca dan jarak perjalanan yang cukup menguras tenaga. Selesai penjelajahan diadakan fun games yakni bermain futsal corong bagi adik-adik laki-laki sedangkan bagi adik-adik putrid lomba menangkap belut.
Sore hari beberapa petugas upacara api unggun berlatih di lapangan dekat aula bersama kak Trianto, menurut rencana upacara api unggun akan dilaksanakan pukul 19.00 WIB setelah adik-adik makan malam. Pada upacara Api Unggun berlangsung sangat khidmat diawali dengan pengucapan Dasa Darma oleh kesepuluh petugas dengan obor sekaligus penyalaan api unggun. Pada amanatnya Sr. Dorothea selaku Kamabigus sekali lagi mengajak adik-adik untuk terus menyalakan semangat membangun diri untuk meraih karakter diri yang berkualitas.
Selesai upacara Api Unggun dilanjutkan dengan Malam Kreativitas masing-masing satuan terpisah kelas. Malam Kreativitas itu dilaksanakan di aula karena cuaca juga kurang mendukung dengan rintik-rintik hujan. Tampilan demi tampilan berlangsung cukup meriah, ini ditandai dengan aplaus yang diberikan adik-adik setiap selesai tampilan. Sekitar pukul 22.00 WIB kegiatan diakhiri dengan doa malam yang dipimpin oleh Kak Frans dan adik-adik dipersilakan istirahat karena esok pagi masih ada acara yang menguras tenaga lagi.
Selasa, 30 April 2019 sekitar pukul 05.00 WIB adik-adik dibangunkan untuk mengikuti olahraga ringan langsung dipersilakan sarapan tanpa mandi karena kegiatan yang akan dilakukan pada hari itu berisiko kotor sehingga waktu bersih diri akan diberikan setelah acara lomba-lomba yang sudah dipersuiapkan panitia sebanyak 12 macam lomba. Sebelum lomba-lomba dimulai Kak Mesak selaku koordinator kegiatan memberikan brefing baik kepada kak pembina maupun adik-adik penggalang.
Sekitar pukul 11.30 WIB semua aktivitas lomba-lomba berakhir, adik-adik dipersilakan untuk bersih diri sekaligus packing barang-barang regu dan pribadi. Setelah packing baik barang pribadi maupun regu selesai adik-adik segera makan siang sekaligus persiapan untuk upacara penutupan Kemah Raya. Sr. Dorothea selaku Pembina pada upacar penutupan tersebut menegaskan supaya pengalaman selama tiga hari dua malam itu digunakan sebagai bekal untuk mengembangkan keribadian yang sesuai dengan semangat “Patriot yang Sopan dan Ksatria” sesuai dengan tema Kemah Raya.
Setelah transportasi untuk menuju ke sekolah siap, panitia mengarahkan adik-adik untuk segera memasuki angkot untuk segera meluncur ke sekolah, dimana barang-barang pribadi dan regu sudah diangkut terlebih dahulu menggunakan truck dan pick up. Rombongan tiba di sekolah sekitar pukul 13.00 dan langsung mengambil barang-barang pribadi maupun regu. “Semoga pengalaman kemah tahun ini memberikan makna bagi adik-adik penggalang Gudep SMPK Santa Maria II,” demikian harapan Kak Totok disela-sela membantu adik-adik mencari barang yang sempat tidak ditemukan. Sebagai catatan pada Kemah Raya tahun ini masih banyak ditemukan barang-barang yang tidak bertuan, entah karena alasan adik-adik tidak mengenalinya maupun alasan yang lain. Proficiat adik-adik! semoga tujuan Kemah Raya bisa kalian dapatkan.

UNBK Perjuangan Terakhir Siswa kelas IX

Setelah menjalani beberapa evaluasi akhir tahun pelajaran, siswa kelas IX SMPK Santa Maria II tahun pelajaran 2018-2019 mulai Senin, 22 April 2019 mengikuti Ujian Nasional. Dinas Pendidikan Kota Malang membuat kebijakan bahwa semua SMP/MTs Kota Malang menggunakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Sebelum menjalani UNBK, para siswa dipersiapkan dengan berbagai aktivitas diantaranya mengerjakan tryout dan melaksanakan simulasi UNBK dengan harapan saat melaksanakan UNBK sesungguhnya secara teknis para siswa sudah siap, demikian ungkap Sr. Dorothea, SPM saat memantau hari pertama pelaksanaan UNBK.
Pada UNBK tahun ini diikuti oleh 186 siswa dengan menggunakan 2 ruangan terbagi atas 3 sesi. “Semoga dengan berbagai persiapan yang sudah kita lakukan para siswa bisa menunjukkan prestasi akademis terbaik,” ungkap Ibu Theresia selaku koordinator tim kerja Kurikulum.

Berikut jadwal lengkap Ujian Nasional untuk tingkat SMP dan MTs:

Senin 22 April 2019 Mapel Bahasa Indonesia
Sesi 1 07.30 – 09.30 WIB
Sesi 2 10.30 – 12.30 WIB
Sesi 3 14.00 – 16.00 WIB

Selasa 23 April 2019 Mapel Matematika
Sesi 1 07.30 – 09.30 WIB
Sesi 2 10.30 – 12.30 WIB
Sesi 3 14.00 – 16.00 WIB

Rabu, 24 April 2019 Mapel Bahasa Inggris
Sesi 1 07.30 – 09.30 WIB
Sesi 2 10.30 – 12.30 WIB
Sesi 3 14.00 – 16.00 WIB

Kamis, 25 April 2019 Mapel IPA
Sesi 1 07.30 – 09.30 WIB
Sesi 2 10.30 – 12.30 WIB
Sesi 3 14.00 – 16.00 WIB

Setiap mengawali pelaksanaan UNBK setiap sesi, para siswa dikumpulkan terlebih dahulu di lapangan untuk mendapatkan motivasi sekaligus teknis pelaksanaan dengan harapan ketika mereka memasuki ruang ujian, mereka semakin percaya diri.
Semoga para siswa klas IX selalu dalam kondisi kesehatan yang prima selama empat hari ini, sehingga mereka tidak perlu harus mengikuti ujian susulan karena sakit atau alasan lainnya kata Pak Budi Daryono selesai memberikan pengarahan di lapangan.

REKOLEKSI PASKAH GURU DAN KARYAWAN

Rekoleksi Paskah guru dan karyawan pada tahun ini dikitu oleh unit SD dan SMP Santa Maria II yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 April 2019 di aula. Rekoleksi dibimbing oleh Romo Agis, O.Carm dari Paroki Santo Andreas Tidar. Sekitar pukul 08.00 WIB rekoleksi bersama guru dan karyawan SD dan SMP Santa Maria II dimulai.
Pada pengantar dan sambutan sebelum materi rekoleksi dimulai, Sr. Veronique, SPM menegaskan bahwa rekoleksi itu sebenarnya direncanakan hanya untuk guru dan karyawan SD tetapi karena terjadi miskomunikasi dngan narasumber yakni Romo Agis, O,Carm yang juga bersedia memberikan materi rekoleksi dengan guru karyawan SMP, secara kebetulan waktu pelaksanaannya sama maka disepakatilah bahwa rekoleksi itu dilaksanakan secara bersamaan.
Pada awal rekoleksi romo Paroki Tidar itu menegaskan bahwa semua manusia prinsipnya memeiliki tujuan untuk mencapai kebahagiaan. Kebahagiaan itu bersifat absurd tegasnya. Kebahagiaan itu memunculkan kedamaian dan ketentraman. Relasi antara materi, diri sendiri dan sesama serta dengan Allah selalu terjadi melalui hubungan pengenalan. Pada pengenalan yang sejadi akan mendapatkan penggambaran yang benar tentang diri sendiri dan sesama.
Kebahagiaan adalah relasi yang selalu memberikan pengorbanan serta pengampunan, walaupun fakta dalam kehidupan sehari hari ketika manusia harus berkorban dan memberikan pengampunan bagi sesama adalah sebuah pekerjaan yang tidak segampang membalikkan tangan, di sana diperlukan waktu dan peristiwa dalam mewujudkan makna pengorbanan dan pengampunan (Lukas 15:1-32 dan Yoh. 8:1-11)
Pada akhir pemaparan materi rekoleksi, Romo Agis menegaskan bahwa Yesus adalah guru sejati yang telah memberikan arti dan keteladanan akan pengampunan. Sebuah pengampunan tidak identik dengan melupakan masa lalu atau peristiwa itu. Pengampunan itu membedakan antara pribadi dan perbuatan pribadi. Sebuah kedamaian akan dapat kita wujudkan dengan melakukan perbuatan-perbuatan kasih yakni mengasihi sesama.
Setelah materi rekoleksi selesai para guru dan karyawan diberikan kesempatan untuk istirahat 10 menit sedangkan panitia mempersiapakan misa. Misa dimulai tepat pukul 10.45 WIB dengan mengajak para guru dan karyawan selalui setia, rendah hati serta rela berkorban dengan sesama supaya dalam menjalani hidup ini kedamaian dan kebagiaan kita dapatkan. Selesai misa dilanjutkan dengan foto bersama serta makan siang di unit masing-masing. “Semoga rekoleksi bersama antara guru dan karyawan ini semakin mengakrabkan warga keduan unit kerja.” ungkap Pak Pamungkas sambil membawa kardus makanan dari ruang guru.

REKOLEKSI APP 2019

Rabu, 10 April 2019 semua siswa kelas VII, VIII, dan IX mengikuti kegiatan pembinaan rohani yang terbagi menjadi dua aktivitas yakni rekoleksi untuk semua siswa yang beragama katolik dan pembinaan karakter bagi siswa yang beargama non katolik. Rekoleksi dilaksanakan di ruang mata pelajaran sedangkan pembinaan karakter dilaksanakn di ruang kegiatan dan aula.
Menurut bapak F. Suhadi selaku koordinator tim kerja spiritualitas dan moralitas agenda tahunan itu akan selalu dilaksanakan untuk mendukung bagaimana tema APP 2019 ini juga tersampaikan kepada siswa. Selain itu siswa juga diajak memiliki kepedualian dalam mempersiapkan Paskah sebagai tanggung jawab iman yang melekat pada sekolah yang berlabel Katolik.
Tema rekoleksi sesuai dengan tema Paskah 2019 yakni Literasi Teknologi dan Keutuhan Ciptaan. Masa prapaskah disebut juga masa retret Agung (40 hari), saatnya untuk membaharui diri dari hati dengan pertobatan. Masa prapaskah saatnya latihan rohani secara bersama oleh jemaat dengan kegiatan : puasa, pantang, doa, derma, dan amal kasih. Selama hidup manusia tentunya tidak luput dari dosa. Maka perlu pertobatan dan dilakukan terus menerus sepanjang waktu.
Ibarat kata setelah kita makan menggunakan piring tentunya piring tersebut harus dicuci agar bisa dipakai kembali untuk makan dengan nyaman. Kehidupan manusia dimuka bumi tidak dapat dipisahkan dari teknologi. Perkembangan jaman selalu diikuti pula dengan perkembangan teknologi. Namun tanpa kita sadari, teknologi pulalah yang semakin menjauhkan diri kita dengan sesama, dan juga dengan Allah
Mampukah kita mulai berpikir untuk memanfaatkan teknologi yang ada untuk memperbaiki segala permasalahan yang terjadi, khususnya permasalahan lingkungan? Kisah penciptaan dalam kitab Kejadian menggambarkan manusia adalah gambar Allah dan mahkota ciptaan. Manusia mempunyai tanggung jawab mengolah alam dan bukan menghancurkannya. Allah telah menciptakan semua makhluk hidup dengan habitatnya sendiri, dengan batas-batas yang akan berhenti pada saatnya, sehingga tidak saling mengancam dan eksploitasi. Kesadaran ini patut dipertimbangkan sebagai tumpuan dalam mengambil sikap terhadap masalah plastik
Bapa Paus mengatakan “ Krisis ekologi mengundang kita semua kepada pembaharuan spiritual yang mendalam. Orang-orang kristiani dipanggil untuk suatu pertobatan ekologis, dimana buah perjumpaan dengan Yesus menjadi nyata dalam relasi mereka dengan segala ciptaan di sekelilingnya. Sebagai orang kristen, kita berharap untuk dapat memberikan sumbangan kita terhadap upaya mengatasi krisis ekologi yang dihadapi umat manusia saat ini.”
Rekoleksi diisi dengan aktivitas konkrit yakni dengan memanfaatkan barang-barang bekas yang dibawa siswa untuk meningkatkan nilai guna dan nilai ekonomi. Dinamika setiap kelompok sungguh menggembirakan karena pemanfaatan barang bekas sangat bervariasi ini menandakan bahwa siswa memilikiide dan gagasan yang beragam, tutur salah satu pendamping rekoleksi sambil meninggalkan kelas setelah rekoleksi selesai sekitar pukul 11.30.

USBN Kelas IX 2018-2019

Sejak Senin, 1 April 2019 para siswa kelas IX melaksanakan Ujian Sekolah Berstandar Nasional. Semau persiapan telah mereka jalani mulai dari pelajaran tambahan, memahami kisi-kisi, dan latihan-latihan soal yang diberikan oleh para guru mata pelajaran. Termasuk mempersiapkan mental melalui motivasi dengan mendatangkan narasumber, doa Novena 9 hari berturut-turut, serta refresing dengan nonton bersama.
Menurut koordinator kurikulum, Ibu Theresia Damayanti, M.Pd segala daya upaya dari sekolah sudah dilaksanakan dengan harapan para siswa kelas IX mampu memberikan yang terbaik dalam ujian sekolah. Ujian sekolah tahun ini beberapa soal mata pelajaran dibuat oleh MGMP Kota Malang. “Semoga dengan beberapa mata pelajaran yang soalnya dibuat oleh pihak eksternal para siswa mampu menguji kemampuan diri mereka sekaligus sebagai langkah awal sebelum mereka menghadapi soal UNBK”, demikian harapannya.
Bagi para siswa kelas VII dan VIII selama kelas IX melaksanakan USBN mereka masuk secar bergantian, semua itu dilakukan semata-mata supaya waktu yang ada bisa dimaksimalkan baik oleh bapak ibu guru dalam menyelesaikan materinya maupun para siswa supaya mampu menuntaskan materi yang harus mereka kuasai untuk menghadapi ujian penilaian akhir tahun.
USBN dilaksanakan selama 6 hari, dengan mengerjakan soal dua mata pelajaran setiap harinya. Kelas yang digunakan untuk ujian sekolah ada 10 ruangan, sedangkan ruang kelas lainnya digunakan oleh para siswa kelas VII dan VIII dalam proses belajar mengajar secara bergantian setiap harinya. Sebagai usaha mengkondisikan supaya ujian sekolah dan proses belajar mengajar seiring sejalan maka istirahat baik kelas IX maupun kelas VII atau VIII dilaksankan secara bersama, demikian dengan waktu berakhirnya kedua kegiatan tersebut.
“Semoga dengan selesainya USBN para siswa kelas IX semakin fokus dalam mempersiapkan UNBK yang akan dilakasanakan mulai Senin, 22 sampai Kamis, 25 April 2019”, demikian harapan Ibu Yuni selaku guru BK siswa kelas IX di ruang guru. Nilai USBN akan menjadi bagian nilai yang akan tertera pada ijazah setelah melalui berbagai akumulasi nilai-nilai yang lain.