Pengertian GSF

Kebanyakan orang hanya tahu singkatan GSF atau menyebutnya adiwiyata berikut penjelasan tentang GSF:

  1. GSF  atau Green School Festival adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk melatih generasi muda untuk melestarikan lingkungan agar lingkungan dapat tetap lestari baik di sekolah maupun masyarakat.
  2. Tujuan GSF adalah untuk mengembangkan kesadaran generasi muda di sekolah-sekolah untuk menjaga lingkungan nya karena berubahnya jaman kita ditantang untuk menjaga lingkungan karena kita lebih cenderung cuek dan malas pada era sekarang.
  3. GSF itu juga bisa dibilang lomba antar sekolah di seluruh indonesia,semua sekolah akan didatangi juri khusus untuk GSF dan akan menilai mulai dari kebersihan,kehijauannya,kondisi kelas nya,dan lain-lain.
  4. Itu penjelasan singkat tentang GSF menurut opini pribadi,sekian terimakasih.
TAHAPAN PERISTIWA PASKAH 2018

Peristiwa besar Paskah diawali dengan rangkaian peristiwa yakni Minggu Palma mengenangkan peristiwa Yesus masuk kota Yerusalem secara meriah, dan juga mengenangkan sengsara-Nya. Penyambutan Yesus sebagai raja dilaksanakan lewat pemberkatan dan perarakan palma.
Setelah merayakan Minggu Palma, lanjut Eusabius, umat memasuki Trihari Paskah atau Trihari Suci. Trihari Paskah berlangsung selama tiga hari penuh. Dimulai dengan Ekaristi petang pada Kamis Putih, memuncak pada perayaan Malam Paskah, dan berakhir pada Ibadat Sore Minggu Paskah. Pada Kamis Putih, umat Katolik mengenangkan perjamuan Paskah yang diadakan Yesus bersama murid-mrid-Nya. Kamis Putih, mengenangkan penetapan Ekaristi, wujud pengurbanan Yesus. Di dalamnya, Ia menyerahkan tubuh dan darah-Nya, yakni seluruh diri-Nya, demi keselamatan umat manusia.
Dalam perjamuan Kamis Putih, Yesus memberikan teladan pelayanan dengan membasuh kaki para murid, dan memberikan perintah baru agar kita saling mengasihi. Kamis Putih juga merupakan hari rekonsiliasi. Gereja menyambut para petobat yang kembali berdamai dengan Allah dan jemaat. Setelah Perayaan Ekaristi Meriah, diadakan perarakan Sakramen Mahakudus dan tuguran (malam berjaga) di hadapan Sakramen Mahakudus.
Setelah rangkaian Perayaan Kamis Putih, umat Katolik memasuki hari Jumat Agung. Pada hari ini, Yesus Kristus, Anakdomba Paskah, dikurbankan. Dalam Ibadat Sabda sesudah tengah hari (pukul 15.00) Gereja mengenangkan sengsara dan Wafat Yesus, menghormati salib, dan mengenang kembali kelahirannya dari lambung Yesus yang tergantung di salib.
Trihari Suci ketiga, adalah Malam Paskah. MalamPaskah adalah malam suci kebangkitan Yesus, yang merupakan puncak perayaan Trihari Suci. Pada Malam Paskah, Gereja berjaga, menantikan kebangkitan Yesus dan merayakannya dalam ibadat suci. Pada Malam Paskah ini, Gereja juga membaptis para katekumen (orang-orang yang dibimbing secara khusus sebelum dibaptis menjadi Katolik-red).
Kesamaan antara pembaptisan dan Paskah: sebagaimana Yesus wafat, dikubur, lalu bangkit, demikian pula para baptisan mati terhadap dosa, dikuburkan (ditenggelamkan dalam air), dan bangkit (keluar dari air) untuk hidup baru sebagai anak Allah. Dalam hubungan ini pula kaum beriman diajak membarui janji baptis dalam perayaan Malam Paskah.

(disarikan dari berbagai sumber)

Puasa: Salah Satu Bagian Prapaskah

Waktu terus berjalan, kini tiba kembali parayaan Paskah sudah menanti. Seperti kita ketahui bersama sebelum kita merayakan Paskah kita akan menjalani masa prapaskah, didalamnya ada aktivitas puasa.
Bagaimanakah berpuasa yang benar menurut ajaran Gereja Katolik, kapan dan bagaimana puasa itu dilakukan? Pertama-tama perlu kita ketahui dulu alasan mengapa kita berpuasa dan berpantang. Bagi kita orang Katolik, puasa dan pantang artinya adalah tanda pertobatan, tanda penyangkalan diri, dan tanda kita mempersatukan sedikit pengorbanan kita dengan pengorbanan Yesus di kayu salib sebagai silih dosa kita dan demi mendoakan keselamatan dunia. Jadi puasa dan pantang bagi kita tak pernah terlepas dari doa. Dalam masa prapaska, maka puasa, pantang dan doa disertai juga dengan perbuatan amal kasih bersama-sama dengan anggota Gereja yang lain. Dengan demikian, pantang dan puasa bagi kita orang Katolik merupakan latihan rohani yang mendekatkan diri pada Tuhan dan sesama, dan bukan untuk hal lain, seperti diit/ supaya kurus, menghemat, dll. Dengan mendekatkan dan menyatukan diri dengan Tuhan, maka kehendak-Nya menjadi kehendak kita. Dan karena kehendak Tuhan yang terutama adalah keselamatan dunia, maka melalui puasa dan pantang, kita diundang Tuhan untuk mengambil bagian dalam karya penyelamatan dunia, dengan cara yang paling sederhana, yaitu berdoa dan menyatukan pengorbanan kita dengan pengorbanan Yesus di kayu salib. Kita pun dapat mulai mendoakan keselamatan dunia dengan mulai mendoakan bagi keselamatan orang-orang yang terdekat dengan kita: orang tua, suami/ istri, anak-anak, saudara, teman, dan juga kepada para imam, pemimpin Gereja, pemimpin negara, dst.
Memang sesuai dari yang kita ketahui, ketentuan dari Konferensi para Uskup di Indonesia menetapkan selanjutnya :
• Hari Puasa dilangsungkan pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung. Hari Pantang dilangsungkan pada hari Rabu Abu dan tujuh Jumat selama Masa Prapaska sampai dengan Jumat Agung.
• Yang wajib berpuasa ialah semua orang Katolik yang berusia 18 tahun sampai awal tahun ke-60. Yang wajib berpantang ialah semua orang Katolik yang berusia genap 14 tahun ke atas.
• Puasa (dalam arti yuridis) berarti makan kenyang hanya sekali sehari. Pantang (dalam arti yuridis) berarti memilih pantang daging, atau ikan atau garam, atau jajan atau rokok. Bila dikehendaki masih bisa menambah sendiri puasa dan pantang secara pribadi, tanpa dibebani dengan dosa bila melanggarnya.
(dikutip dari www.katolisitas.org)

MENGENAL SEKOLAH ADIWIYATA

Kata ADIWIYATA berasal dari 2 (dua) Kata “ADI” dan “WIYATA”. Adi memiliki makna: besar, agung, baik, ideal dan sempurna. Wiyata memiliki makna: tempat dimana seorang mendapat ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam berkehidupan sosial. Jika secara keseluruhan ADIWIYATA mempunyai pengertian atau makna: tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh secara ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita menuju keada cita-cita pembangunan berkelanjutan.

Program Adiwiyata adalah : salah satu program Kementrian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapakan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negatif.
Tujuan Program Adiwiyata adalah : menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggungjawab dalam upaya penyelamatan lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia. Program Adiwiyata harus berdasarkan norma-norma Kebersamaan, Keterbukaan, Kejujuran, Keadilan, dan Kelestarian Fungsi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam.

Prinsi Program Adiwiyata:
Partisipatif: Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung Jawab.
Berkelanjutan: Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif.
Keuntungan yang di peroleh sekolah mengikuti program Adiwiyata:
• Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional sekolah dan penggunaan berbagai sumber daya
• Meningkatkan penghematan sumber daya dan energy
• Meningkatkan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi semua warga sekolah.
• Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah
• Meningkatkan upaya menghindari berbagai resiko dampak lingkungan negatif dimasa yang akan datang.
• Menjadi tepat pemebelajaran bagi generasi muda tentang nilai-nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar.
• Mendapatkan program Adiwiyata.

Untuk menjadikan sekolah yang Peduli dan berbudaya Lingkungan maka diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang mendukung dilaksanakan kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah sesuai dengan prinsip dasar program Adiwiyata yaitu partisipatif dan berkelanjutan. Pengembangan kebijakan sekolah yang diperlukan untuk mewujutkan Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan tersebut adalah:
• Visi dan Misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan
• Kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup
• Kebijakan peningkatan SDM (tenaga pendidikan dan non pendidikan) dibidang pendidikan lingkungan hidup.
• Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan sumber daya alam
• Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.
• Kebijakan sekolah untuk mengalokasikan dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan masalah lingkungan hidup.
Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif.

Komponen Adiwiyata
Untuk mencapai tujuan Adiwiyata ada empat komponen program yang merupakan satu kesatuan yang utuh.
1. Kebijakan Berwawasan
2. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan
3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipasif
4. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan
Konsep 5 R dalam Lingkungan
Cara Menerapkan
Konsep 5 R sendiri berasal dari 5 kata dalam bahasa Inggris yaitu Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan kembali), Recycle (Mendaur Ulang), Replace (Menggunakan kembali) dan Replant (Menanam Kembali).
Berikut ini dijelaskan tentang konsep 5 R:
1. Recycle
Recycle atau mendaul ulang adalah kegiatan mengolah kembali atau mendaur ulang. Pada perinsipnya, kegitan ini memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk dapat digunakan lebih lanjut. Contohnya adalah memanfaatkan dan mengolah sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos.
2. Reuse
Reuse atau penggunaan kembali adalah kegiatan menggunakan kembali material atau bahan yang masih layak pakai. Sebagai contoh, kantong plastik atau kantng kertas yang umumnya didapa dari hasil kita berbelanja, sebaiknya tidak dibuang tetapi dikumpulkan untuk digunakan kembali saat dibutuhkan. Contoh lain ialah menggunakan baterai isi ulang.
3. Reduce
Reduce atau Pengurangan adalah kegiatan mengurangi pemakaian atau pola perilaku yang dapat mengurangi produksi sampah serta tidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan. Contoh menggunakan alat-alat makan atau dapur yang tahan lama dan berkualitas sehingga memperpanjang masa pakai produk atau mengisi ulang atau refill produk yang dipakai seperti aqua galon, tinta printer serta bahan rumah tangga seperti deterjen, sabun, minyak goreng dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi potensi bertumpuknay sampah wadah produk di rumah Anda.
4. Replace
Replace atau Penggantian adalah kegiatan untuk mengganti pemakaian suatu barang atau memakai barang alernatif yang sifatnya lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali. Upaya ini dinilai dapat mengubah kebiasaan seseorang yang mempercepat produksi sampah. Contohnya mengubah menggunakan kontong plastik atau kertas belanjaan dengan membawa tas belanja sendiri yang terbuat dari kain.
5. Replant
Replant atau penamanan kembali adalah kegiatan melakukan penanaman kembali. Contohna melakukan kegiatan kreatif seperti membuat pupuk kompos dan berkebun di pekarangan rumah. Dengan menanam beberapa pohon, lingkungan akanmenjadi indah dan asri, membantu pengauran suhu pada tingkat lingkungan mikro (atau sekitar rumah anda sendiri), dan mengurnagi kontribusi atas pemanasan global.

Dengan menerapkan konsep 5 R yang telah dibahas, kita dapat ikut serta dalam melestarikan dan memelihara lingkungan agar tidak rusak atau tercemar.
(diambil dari berbagai sumber)



Ayo Mengenal Penyakit Difteri

Difteri adalah infeksi bakteri yang memiliki efek serius pada selaput lendir hidung dan tenggorokan. Bakteri yang menyebabkan penyakit ini dapat menghasilkan racun yang merusak jaringan pada manusia, terutama pada hidung dan tenggorokan.

Penyakit ini ditandai dengan terbentuknya lapisan yang khas pada selaput lendir saluran napas, dan adanya kerusakan otot otot jantung dan jaringan saraf. Penularan difteri biasanya terjadi akibat kontak langsung dengan penderita atau carrier(pembawa kuman) karena kuman Cotyneoectetium diphteriae keluar bersama dengan air ludah penderita pada saat batuk, bersin, dan berbicara.

Gejala awal penyakit yang masa inkubasinya umumnya antara 2-5 hari ini adalah sakit tenggorokan yang ringan dan demam (antara 37,838,9°C). Pada anak-anak biasanya disertai rasa mual, muntah, menggigil, dan sakit kepala. Lalu, terdapat lapisan tipis yang khas, biasanya di daerah tonsil, berwarna putih keabuabuan kotor, kasar dan melekat erat, sehmgga apabila diambil secara paksa menimbulkan perdarahan.

Penyakit ini bisa tetap ringan-ringan saja, tetapi sering bertambah parah dengan keluhan sakit saat menelan dan tubuh melemah. Faring (kerongkongan) dan laring (saluran napas) juga membengkak sehingga menyumbat jalan pernapasan dan biasanya terdengar suara serak saat anak menarik napas. Jika anak sudah terkena penyakit ini, untuk membantu pernapasannya biasanya dokter akan melubangi tenggorokan (trakeotomi).

Selain terjadi kelumpuhan pada langit-langit lunak, napas anak akan berbau busuk dan kelenjar limfe pada leher membengkak. Meskipun kuman difteri paling sering menyerang saluran napas baglan atas, seperti hidung, tenggorokan, dan tonsil, namun kuman ini dapat pula menyerang pusar, selaput putih mata, dan vagina. Komplikasi lain yang dapat
terjadi pada penderita difteri adalah kuman difteri menyerang ginjal, atau otot-otot jantung (myocarditis). Karena kuman difteri dapat mengeluarkan zat racun (eksotoksin), maka penyakit ini juga dapat menimbulkan kematian mendadak dan kelumpuhan saraf-saraf tepi.

Difteri disebabkan oleh Corynebacterium, yaitu bakteri yang menyebarkan penyakit melalui partikel di udara, benda pribadi, serta peralatan rumah tangga yang terkontaminasi. Jika anak menghirup partikel udara dari batuk atau bersin orang yang terinfeksi, maka ia dapat terkena difteri. Cara ini sangat efektif untuk menyebarkan penyakit, terutama pada tempat yang ramai. Penyebab lainnya adalah kontak dengan benda-benda pribadi yang terkontaminasi. Anak dapat terkena difteri dengan memegang tisu bekas orang yang terinfeksi, minum dari gelas yang belum dicuci, atau kontak sejenisnya dengan benda-benda yang membawa bakteri. Pada kasus yang langka, difteri menyebar pada peralatan rumah tangga yang digunakan bersama, seperti handuk atau mainan. Menyentuh luka yang terinfeksi juga dapat membuat bakteri terekspos yang menyebabkan difteri.

Apa yang meningkatkan risiko terkena difteri?
Ada banyak faktor risiko untuk difteri, yaitu:
• Lokasi yang ditinggali
• Tidak mendapat vaksinasi terbaru
• Berpergian ke negara yang tidak menyediakan imunisasi
• Memiliki gangguan sistem imun, seperti AIDS
• Tinggal di kondisi yang tidak bersih atau ramai.
Lalu bagaimana pencegahannya?
Cara paling efektif untuk mencegah penyakit ini adalah dengan melakukan imunisasi sesuai jadwal agar vaksin yang diberikan dapat bekerja secara optimal. Mengapa imunisasi merupakan cara paling efektif? Karena imunisasi merupakan bentuk pencegahan sehingga kemungkinan terkena penyakit tersebut sangat kecil.

http://infoimunisasi.com/penyakit/difteri/mengenal-penyakit-difteri/



MENGENAL GREEN SCHOOL FESTIVAL 2017

Green School Festival ini adalah program yang digagas oleh Dinas Pendidikan Kota Malang bekerjasama dengan Radar Malang yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup Kota Malang dimulai dari sekolah. Program ini berupa rangkaian kegiatan workshop dan lomba yang menilai proses penataan lingkungan hidup sekolah dengan melibatkan berbagai komponen sekolah, untuk mempetakan kondisi permasalahan dan potensi lingkungan hidup yang ada, sebagai metode yang memudahkan komponen sekolah dalam merencanakan pengelolaan dan peningkatan kualitas lingkungan hidup di sekolah, dengan tujuan akhir sekolah yang makin hijau, lestari dan ramah lingkungan. Metode ini bernama Green School Mapping. Selain workshop dan lomba tersebut, dalam rangkaian kegiatan Green School Festival terdapat pula kegiatan lomba Majalah Dinding 3 Dimensi bertema lingkungan hidup dan Pentas Seni Hijau.

Green School Festival ini diharapkan diikuti oleh semua sekolah di Kota Malang, tingkat SD, SMP, SMA dan SMK negeri maupun swasta. Diadakannya program Green School Festival ini, diharapkan dapat mencetak generasi-generasi muda yang peduli terhadap lingkungan.

Agar pelaksanaan Green School Mapping mudah dipahami dan diterapkan oleh sekolah-sekolah, tim panitia menyusun modul tutorial sebagai panduan dalam menyusun pemetaan lingkungan di sekolah. Untuk itu dilibatkanlah lembaga Move Indonesia sebagai tim lapang yang akan memandu dan menjaga konten lingkungan hidup yang ada. Move Indonesia adalah lembaga independen yang bergerak di bidang pendidikan dan pelestarian lingkungan hidup, yang mendapatkan mandat untuk membuat konsep, merancang workshop, dan sebagai pelaksana kegiatan di lapang, hingga menentukan metode penjurian bersama tim Radar Malang dan Dinas Pendidikan. Seluruh rangkaian
kegiatan ini akan dilaksanakan dengan metode yang menyenangkan sehingga diharapkan guru, siswa dan semua yang terlibat dapat menikmati dengan sukacita.

Semoga amanah untuk berjuang bagi lingkungan hidup ini selalu bisa dijaga dan menjadi nafas bagi sekolah-sekolah dan warga di Kota Malang. Semoga kota Malang semakin hijau dan lestari.