Pada hari Sabtu, 16 Desember 2017 sekitar pukul 17.30 WIB Reuni Angkatan 1998 digelar sebagai wujud usaha memperjuangkan eksistensi Angkatan 1998 sekaligus untuk menjalin kembali hubungan pertemanan dan bernostalgia berkumpul dengan teman-teman yang pada saat ini sudah memiliki kehidupan sendiri-sendiri.
Sore itu semua undangan khususnya para bapak/ibu guru dari SDK dan SMPK Santa Maria II mulai berdatangan untuk menanggapi undangan dari panitia Reuni SD tahun 1995 dan SMP tahun 1998. Pada sambutannya penggagas acara tersebut Erlin Tanoko mengungkapkan bahwa reuni ini memiliki makna yang harus tetap diperjuangkan yakni bagaimana para alumni Santa Maria II selalu ingat akan almamater yang telah memberikan pengalaman belajar sekaligus nilai-nilai kehidupan yang pada usia dewasa ini begitu mewarnai .
Sr. Damiana SPM (mantan kepala SDK Santa Maria II), Sr. Sisca Sis Sukamtinah SPM (mantan kepala SMPK St. Maria II), Sr. Veronique Marie SPM (kepala SDK St. Maria II sekarang) dan Sr. Dorothea SPM (kepala SMPK St. Maria II sekarang) juga hadir termasuk para guru dan karyawan pada saat para alumni menjalani waktu pendidikannya baik di SDK maupun SMPK Santa Maria II.
Acara dipandu oleh MC yang mampu memberi warna dengan dua tokoh waria yang juga mampu mengocok perut dengan semua gaya dan cara membuat suasana malam itu semakin hangat. Acara yang dikemas sangat ringan dan menghibur sehingga para undangan dan alumni mampu menikmati dari awal hingga akhir acara.
Pada kesempatan itupun para alumni memberikan penghargaan/award predikat kepada guru guru diantaranya guru terkiller, guru teriseng, guru tergaul, guru tersabar, dan guru terlucu. Semua itu semata-mata sebagai bentuk kristalisasi dari memori yang telah alumni dapatkan baik ketika belajar di tingkat SD maupun SMP. “Masak saya lucu sick?” ungkap Pak Bambang setelah dinobatkan sebagai guru terlucu yang pada waktu pengalungan medali diwakili oleh Ibu Wiwik karena Pak bambang belum hadir sambil dengan senyum khasnya.
“Banyak sudah kenangan yang kami dapatkan selama bersekolah baik di SD maupun SMP dan semua perirtiwa itu benar-benar member warna pada saat kami sudah berada di usia dewasa ini,” ungkap salah satu alumni yang tidak mau disebut namanya sambil menemapi para guru menikmati makan malam yang telah dipersiapkan. Suasana kekeluargaan benar-benar tercipta pada malam itu, semikian apresiasi Bapak Budi Daryono yang mendapatkan award guru teriseng.
Reuni malam itu diakhiri dengan mengundang semua mantan kepala sekolah dan para kepala sekolah yang masih aktif dan Erlin Tanoko sebagai penggagas acara reuni untuk mendapatkan rangkaian bunga sebagai wujud kecintaan dan rasa syukur para alumni dengan para kepala sekolah, disusul dengan menghadirkan bapak ibu guru/karyawan untuk ke panggung dilanjutkan dengan pemberian tali asih semua undangan.
Pada akhir acara Erick Ricardo selaku koordinator acara berharap ungkapan jalinan kasih berupa tali asih itu semata-mata bermakna bagaimana para alumni ingin terus membangun hubungan yang baik kepada sekolah dan bapak ibu guru khususnya yang selama itu berproses dengan para alumni. Tak lupa beberapa guru pun memberikan testimoni sekaligus penyemangat agar alumni 1998 selalu membangun jejaring agar semakin menjadi keluarga yang saling memberikan informasi sehingga eksistensi mereka pun semakin kuat sampai kapanpun.