PENERIMAAN LAPORAN NILAI SEMESTER GANJIL 2019-2020

Penerimaan laporan nilai semester ganjil SMPK Santa Maria II dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 19 Desember 2019. Sesuai dengan undangan kepada para orangtua/wali siswa kegiatan itu dimulai pada pukul 08.00-10.00 WIB. Para orangtua/wali siswa sebelum menerima laporan nilai di kelas masing-masing wali kelas mendapatkan pengarahan dan informasi terkait dengan laporan pelaksanaan pembelajaran dan kegiartan siswa selama semester ganjil. Pada pertemuan itu dihadiri oleh seluruh orang tua siswa kelas 7, 8, dan 9. 

Pada penerimaan laporan nilai tersebut diawali dengan materi parenting yang mengangkat tema Gawai Bagi Remaja yang disampaikan oleh Dr. Rini Handayani, S.Si, M.Pd,K, P.C sebagai narasumber sekaligus memiliki profesi sebagai konselor anak dan orang tua. Pada kesempatan itu beliau menegaskan bagaimana menggunakana HP/gawai secara bijaksana, sekaligus menegaskan bagaimana peran orang tua dalam membuat kesepakatan dengan anak terkait lama penggunaan yang menurut beliau adalah 6 jam sepekan, melebihi waktu tersebut akan mempengaruhi perilaku anak.

Selesai materi parenting dilanjutkan  dengan informasi laporan kegiatan selama semester ganjil  yang disampaikan oleh  Sr. Dorothea SPM  selaku kepala sekolah, dilanjutkan dengan informasi kurukulum disampaikan oleh Ibu Theresia KD. Pada kesempatan itu kurikulum menegaskan ulang bahwa kenaikan kelas akan menggunakan nilai rapot semester ganjil digabungkan dengan hasil belajar pada semester genap. Selain itu juga dipaparkan hasil penilaian semua mata pelajaran termasuk ketuntasan setiap kelas yang bisa dicapai pada semester gajil.

Setelah pemaparan semua disampaikan ditutup dengan doa penutup. Ibu Antonetta K. Selaku pembawa acara Baak Beni memandu khususnya para orangtua/wali siswa kelas 7 dan 8 untuk menuju ke kelas masing-masing wali kelas. Sementara para orangtua/wali siswa kelas 9 masih akan mendapatkan informasi terkait dengan agenda akhir siswa kelas 9 yakni wisata ke Bali.

Pada penerimaan laporan nilai di setiap kelas para orang tua dihimbau untuk selalu membimbing dan mensupport anak untuk giat belajar, karena selain guru peran orang tua sangatlah penting dalam meningkatkan prestasi anak. ”Saya sangat bangga karna anak saya mendapat nilai baik, semoga dia bisa mempertahankan prestasinya” ujar salah satu orang tua siswa.

Sesuai dengan kalender akademik Tahun Pelajaran 2019/2020, mulai tanggal 20 Desember 2019 para siswa menjalani masa liburan akhir tahun dan masuk kembali hari Senin tanggal 6 Januari 2020. Para wali kelas pun berharap selama liburan semua siswa mengisi kegiatan dengan hal-hal yang positif dan tetap belajar meskipun liburan dan mengucapkan selamat Natal dan Tahun baru 2020 kepada para orangtua/wali siswa.

Pesan Natal 2019

 “HIDUPLAH SEBAGAI SAHABAT BAGI SEMUA ORANG”  (bdk. Yohanes 15:14-15)

Dengan penuh sukacita, kita merayakan pesta kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus, Raja Damai, yang datang untuk “merubuhkan tembok pemisah, yakni perseteruan” (Ef 2:14) yang memecah-belah umat manusia. Sambil merayakan Natal, dengan penuh sukacita dan syukur, kita juga mengenangkan 74 tahun kemerdekaan Indonesia sebagai buah dari rahmat Ilahi sebagaimana dikatakan dalam Pembukaan UUD 1945. Sebagai umat Kristen kita percaya bahwa Tuhan Y.M.E ikut berperan dalam perjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaannya. Kita juga percaya bahwa sejarah bangsa Indonesia merupakan bagian dari sejarah perjumpaan antara manusia dan pencipta-Nya.

Bangsa Indonesia memiliki sejarah panjang dalam perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Bangsa yang terdiri atas macam-macam suku, budaya serta keyakinan ini telah lama berjuang untuk merebut kemerdekaan dan merajut kehidupan bersama. Berbagai macam ujian harus dilaluinya. Di satu pihak, persatuan bangsa dipersulit oleh penjajahan yang bermaksud melemahkan kita dengan politik memecah-belah dan menguasai, yang dikenal sebagai politik divide et impera. Di lain pihak, di antara para Bapak Bangsa kita sendiri terjadi proses tarik-menarik beraneka ragam gagasan, keyakinan dan kepentingan kelompok. Syukurlah, pada akhirnya semua perbedaan yang ada tidak menghalangi para Bapak Bangsa kita untuk memerdekakan negeri ini dan membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang disatukan oleh prinsip Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda namun tetap satu. Kesamaan cita-cita luhur membuat mereka mampu melampaui sekat-sekat perbedaan yang ada.

Dalam Pembukaan Injil Yohanes dimaklumkan bahwa Allah berkenan masuk ke dalam sejarah manusia dan menjadi bagian darinya. Firman Allah telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita (Yoh 1:14). Kedatangan-Nya bertujuan untuk mengubah manusia dan memberi dia hidup baru. Penjelmaan Allah menjadi manusia merupakan prinsip yang amat hakiki dalam memaknai perjumpaan manusia dengan Tuhan dalam sejarah.

Menurut Injil Yohanes, cinta Allah yang begitu besar telah menggerakkan-Nya untuk memberikan diri-Nya bagi dunia (3:16). Dengan memakai kiasan terang dan gelap yang kontradiktif itu,  kedatangan Sang Firman digambarkan sebagai kedatangan Terang Sejati (1:4-5) yang datang untuk menyinari dunia yang ada dalam bayang-bayang kegelapan. Kegelapan itu nyata dalam berbagai wujud, seperti kebencian dan kekerasan. Masa Natal yang agung harus menjadi kesempatan bagi umat Kristen untuk merenungkan bagaimana kita harus menyambut serta menghayati kehadiran Tuhan yang ingin mengubah kegelapan menjadi terang, kebencian menjadi kasih, dan menerima perbedaan dengan sikap saling menghormati.

Ditilik dari segi historis, pesan cinta kasih yang ingin disampaikan oleh Injil Yohanes tampak lebih jelas  mengingat pada waktu itu komunitas Kristiani dalam lingkungan Yohanes berada dalam persimpangan jalan untuk berpisah dari Agama Yahudi, rahim yang melahirkannya. Di satu sisi, para pemimpin agama mengucilkan saudara-saudara mereka sendiri yang menjadi pengikut Kristus. Hal itu tersirat dalam kisah penyembuhan orang buta yang dikeluarkan dari sinagoga (9:22). Di sisi lain, ada tanda-tanda yang menyiratkan bahwa dalam komunitas orang Kristen sendiri telah terjadi perselisihan mengenai identitas diri yang membahayakan persatuan mereka.

Di tengah bahaya perpecahan tersebut, umat Kristiani diingatkan pada teladan cinta kasih Yesus, yang menginspirasi mereka untuk saling merendahkan diri dan saling melayani. Menurut Yohanes 13:16-17, Yesus yang adalah Tuhan Guru, rela mencuci kaki para murid-Nya sebagai lambang kerendahan hati dan pelayananNya yang tidak mengenal batas. Injil Yohanes memotret Sang Guru Agung sebagai sosok sahabat yang menyerukan pesan cinta kasih (15:14). Ia memperlakukan mereka yang mempraktikkan cinta kasih sebagai sahabat-sahabat-Nya sendiri. Relasi antara Guru dan murid, antara Tuan dan hamba, yang mengandung jarak dan kesenjangan, diubah menjadi relasi timbal-balik yang mengangkat harkat dan martabat manusia. Dalam relasi semacam itu, terkuak ruang-ruang baru bagi berkembangnya nilai-nilai luhur perdamaian, kerukunan, dan pengertian. Kendati Yesus berbicara kepada para murid-Nya dalam lingkaran yang terbatas pada zaman mereka, namun relasi persahabatan yang diajarkan dan dihidupi-Nya itu bisa memberi inspirasi bagi kita di zaman ini. Apa yang dilakukan Yesus mengilhami kita untuk memperkuat dan merawat persaudaraan, serta persahabatan dalam kehidupan bangsa kita.

Merayakan Natal dalam terang kehadiran Ilahi yang menawarkan persahabatan berlandaskan cinta kasih merupakan panggilan bagi kita untuk keluar dari sekat-sekat suku, budaya, agama, dan lain-lain. Bagi umat Kristiani panggilan tersebut merupakan suatu panggilan untuk menjadi murid sejati, yang mempraktikkan cinta kasih dalam kehidupan sehari-hari bersama keluarga, Gereja, dan masyarakat. Pesan Natal 2019 adalah pesan persahabatan yang membawa kita kembali kepada sejarah bersama bangsa Indonesia, cita-cita bersamanya, dan perjuangan bersama bagi kemanusiaan, bagi Indonesia yang bermartabat.

(http://www.satuharapan.com/read-detail/read/pesan-natal-pgi-kwi-2019)

Pelantikan Pengurus OSIS

Senin, 11 November 2019 sekolah mengadakan upacara peringatan Hari Pahlawan sekaligus pelantikan pengurus OSIS periode 2019-2020. Sr. Dorothea, SPM selaku Pembina upacara mengajak secara khusus para pengurus OSIS yang dilantik untuk mampu mengambil spirit kepahlawanan dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai pengurus OSIS.

Menurut Pak Beni selaku Pembina OSIS perjalanan panjang wajib diikuti oleh calon pengurus OSIS semua itu memiliki maksud agar pengurus OSIS yang terpilih memang memiliki semangat dan spirit leadership sesuai dengan standart yang ditetapkan. “Semoga melalui beberapa langkah tahapan itu selain menguji kesabaran pengurus OSIS merasakan bahwa menjadi seorang leader tidak mudah, perlu proses yang panjang.

Pada upacara peringatan Hari Pahlawan dan pelantikan pengurus OSIS periode 2019-2020 Suster yang berasal dari tanah Flores itu juga mengajak semua siswa mulai dari kelas VII sampai kelas IX untuk berjuang membentuk karakter kepahlawanan yang akan mewarnai pribadi mereka saat di masa depan. Tak lupa beliau juga mempertegas bahwa penorbanan diri menjadi inti semangat pahlawan masa depan, dengan memiliki keberanian berkorban karakter positif otomatis akan bisa terbentuk dengan demikian pada saatnya nanti kualitas diri akan menjadi lebih baik atu unggul.

Pada sambutannya, Grace selaku ketua OSIS periode 2019-2020 mengucapkan terima kasih atas kepercayaan teman-teman dalam memberikan suaranya sehingga ia terpilih menjadi ketua OSIS. Grace juga mengajak semua siswa untuk bekerja sama dalam mendukung program OSIS dan sekolah untuk dilaksanakan. Pada kesempatan itu juga, ketua OSIS periode 2018-2019, Rere mengajak dan akan selalu memberikan dukungan kepada semua pengurus OSIS dalam menjalankan program yang sudah dirancang.

“Selamat bekerja melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang sudah kalian pegang, percayalah kalian selalu mendapat dukungan dari teman, suster, bapak ibu guru dan karyawan, tunjukkan kualitas diri kalian,” ungkap Sr. Dorothea, SPM mengakhiri pesan pada amanat upacara pagi itu

Promosi Panitia PPDB 2020-2021

Geliat dalam memperkenalkan sekaligus merealisasikan target kuota calon siswa kelas VII tahun pelajaran 2020-2021 panitian PPDB membuat gebrakan baru. Menurut Ibu Anna Sri Supeni selaku ko. Kesiswaan sekaligus ketua PPBD tahun 2020-2021 menegasakan dengan persaingan yang maikin ketat maka tim promosi dalan kepanitiaan PPDB harus melakukan terobosan baru yakni melakukan sosialisasi di berbagai daerah baik di dalam kota maupun antarkota.

Sosialisasi dimulai dengan merambah daerah Nganjuk dan Kediri, di sana tim promosi langsung bertemau dengan para siswa kelas VI dengan mengunjungi SD Budi Luhur yang beralamat di Jalan R.A. Kartini  Nganjuk. Tim promosi disana memperkenalkan keberadaan SMPK Santa Maria II Malang dengan berbagai aktivitas di antaranya penayangan profil sekolah, mempersembahkan akustik, dance, dan beberapa games pelajaran yang diramu menjadi sebuah aktivitas interaksi yang langsung bertemu dengan siswa kelas VI.

Selain kunjungan langsung dengan para siswa kelas VI di sekolah, tim promosi juga memasang banner dan poster di berbagai tempat yang dinilai strategis di anataranya tempat Ziarah Puhsarang, Kediri dan beberapa paroki di Kota Kediri. Termasuk juga di Paroki Nganjuk tim promosi selesai misa menghibur warga paroki setelah misa dengan lagu-lagu rohani akustik, dance dan pemeriksaan tekanan darah khususnya para manula.

Sesuai dengan program tim promosi, panitia PPDB 2020-2021 juga mengagendakan kunjungan langsung ke SDK  Sang Timur Batu, SDK Panti Parama, Pandaan. Menurut koordinator tim promosi Bapak Trianto, Th. menegaskan bahwa gebrakan perdana dalam rangka memperjuangkan kuota siswa kelas VII tahun pelajaran 2020-2021 adalah gebrakan yang realistis mengingat sekarang tingkat persaingan dalam meraih jumlah siswa yang sesuai dengan kuota masing-masing sekolah dialami semua lembaga pendidikan khususnya sekolah swasta.

Selain promosi melalui kunjungan langsung ke sekolah-sekolah bidikan, tim promosi juga bekerja sama dengan tim kerja spiritualitas moralitas dalam mendukung dan memberikan nilai tambah saat mereka menggelar koor safari sebagai salah satu program tim tersebut di berbagai paroki Kota Malang. “Semoga semua usaha yang kita lakukan paling tidak menjadi terobosan baru dalam memperkenalkan sekolah kita kepada para siswa SD maupun para orang tua mereka,” demikian harapan Pak Mesak sebagai salah satu anggota tim promosi PPDB selesai meringkas peralatan tim promosi.

SUHU DINGIN KOTA MALANG MASIH BERLANJUT

Pada awal bulan Agustus 2019 ini fenomena suhu Kota Malang yang dingin masih berlanjut sejak  bulan Juni lalu bahkan semakin terasa dingin, seperti yang terpantau melalui laman resmi BMKG. Data terendah mencapai suhu terendah yakni 15 derajat celcius pada dini hari yang membuat Bumi Arema tersebut semakin dingin saja.

Ternyata dibalik semakin dinginnya suhu di Kota Malang, ada penjelasan ilmiahnya, seperti yang disampaikan oleh pihak BMKG Kota Malang berikut ini. Suhu dingin yang melanda Malang Raya Jawa Timur, dalam sepekan terakhir diperkirakan mencapai kisaran 15 hingga 16 derajat celcius.

Menurut data Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso Kabupaten Malang. Meski begitu, suhu tersebut belum menjadi yang terendah di wilayah Malang Raya. Lantaran sekitar dua puluh tahun yang lalu, suhu di wilayah tersebut pernah mencapai 14 derajat.

Rekor suhu terdingin kota Malang mencapai 14 derajat tercatat sekitar tahun 1990-an dari data Kepala Stasiun BMKG Karangploso Kabupaten Malang Aminudin Al Roniri. Amin melanjutkan, suhu terendah itu akibat pergantian musim, dari penghujan ke kemarau. Hal ini rutin terjadi setiap tahunnya. Namun, suhu terendah diakuinya baru terjadi tahun ini dan dimungkinkan bakal lebih dingin lagi.

“Suhu musim kemarau identik dengan suhu dingin, adem tapi kering. Ini karena RH atau kelembaban udara rendah,” urainya.Musim kemarau, masih kata Amin, posisi matahari berada di utara paling jauh. Sedangkan Indonesia, Malang khususnya, berada di belahan bumi selatan. Letak atau kondisi geografis Malang juga menjadi faktor suhu semakin dingin, karena letaknya sekitar 600 meter di atas permukaan laut (Mdpl).

Letak geofrafis yang tinggi dari permukaan laut maka daerah itu akan semakin dingin. Kota Batu misalnya. Juga tak heran di kawasan Bromo dilaporkan sampai ada fenomena es. Suhu dingin diprediksi akan terjadi di puncak kemarau, Agustus mendatang. BMKG mengimbau masyarakat memakai jaket tebal. Selain itu disarankan memakai pelembab, karena suhu dingin bisa berdampak pada kulit yang kering dan bibir pecah- pecah.

Dalam kondisi yang seperti ini, sangatlah penting untuk menjaga kesehatan, misalnya dengan mengatur pola makan dan pola hidup. Lantaran, jika tidak mengatur dua hal tersebut maka tubuh akan rentan terserang oleh penyakit. Pastikan memakai pakaian yang hangat, kaos kaki, syal atau aksesories penghangat tubuh ditengah cuaca yang dingin. Dengan memakai pakaian yang tebal tubuh akan hangat dan suhunya terkontrol.

Selain menggunakan pakaian tebal, diperlukan juga mengkonsumsi makanan yang hangat dan sehat. Suhu cuaca yang dingin seperti ini, makanan hangat sangat dibutuhkan oleh tubuh agar kondisi tetap nyaman. Diperlukan meminum vitamin ataupun suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh. makanan yang baik untuk dikonsumsi dan berkhasiat untuk menghagatkan tubuh adalah wortel, jeruk, jambu biji, jahe dan bawang putih, daging dan telur ayam, madu, kacang – kacangan, kentang, bayam dan yogurt.

                                                                                                    (diringkas dari berbagai sumber)    

MISA SYUKUR 67 TAHUN SEKOLAH

Romo Emanuel Wahyu Widodo Pr. Pada hari Kamis, 1 Agustus 2019 memimpin misa syukur perayaan 67 tahun SMPK Santa Maria II Malang. Secara khusus pada hari itu semua warga sekolah fokus pada puncak acara ulang tahun yang ke-67 tahun sekolah yang dikenal dengan panggilan SMP Panderman. Para siswa hadir ke sekolah sesuai dengan jadwal yakni 6.45 WIB. Mereka langsung berkumpul di kelas para wali kelas untuk mempersiapkan misa syukur yakni dengan absensi, mengumpulkan kolekte/persembahan, dan melepas sepatu.

Setelah dari ruang para wali kelas mereka segera berbaris sesuai dengan urutan untuk mengikuti misa. Sekitar pukul 07.35WIB misa dimulai dengan perarakan baris terdepan empat siswa pengantar dengan menarikan alunan musik daerah Kalimantan disusul dengan misdinar dan yang terakhir Romo Emil sebagai pemimpin misa. Musi dan tarian kKalimantan semakin meningkatkan kekhidmatan perarakan petugas liturgi pada misa tersebut.

Pada khotbahnya romo paroki Ijen menegaskan bahwa kita semua diajak untuk selalu memperjuangkan kelembutan dan cinta kasih sesuai dengan perayaan gereja hari Kamis yakni pesta wajib St. Alfonsus Maria de Liguori, Uskup dan Pujangga Gereja. Melalui perumpamaan dalam Injil hari ini , kita mendapat jawaban atas pertanyaan diatas, yaitu bahwa Gereja selalu membuka diri bagi siapapun.

Seperti halnya pukat yang menangkap apapun yang ada dilaut, demikianlah Gereja tidak pilih pilih dan diskriminatif. Ia menampung yang saleh dan berdosa , yang aktif dalam hidup menggereja dan yang malas ke gereja. Dapat dibayangkan , jika kita berpikir bahwa hanya orang baik saja yang boleh ada dalam Gereja, barangkali kita tidak akan pernah mengenal St. Agustinus, St. Ignasius dari Loyola atau St. Maria Magdalena karena kita tahu bahwa mereka tidak menjadi “ santo” sejak lahir. Mereka adalah orang orang yang tidak baik dimasa muda namun kemurahan hati Tuhan telah mengubah hidup mereka. 

Oleh karena itu , perumpamaan hari ini lebih tepat jika tidak dipandang sebagai sebuah penghiburan bagi kita yang mengharapkan keadilan Tuhan atau sebuah pewartaan yang menakutkan tentang api neraka bagi para pendosa, melainkan lebih sebagai  pewartaan tentang belas kasih  Tuhan kepada kita. Dalam bacaan pertama (Yer 18:1-6), Nabi Yeremia memberi kiasan  indah, Tuhan laksana tukang periuk, Pada waktu itu , jika tukang periuk membuat bejana dan kemudian rusak, maka ia akan membuat bejana yang lebih baik lagi. Demikian pula Tuhan akan melakukan hal yang sama kepada ciptaan –Nya yang sengaja atau tidak menjadi “rusak”.

Pada akhir misa sebelum berkat sekali lagi Romo Emil mengajak dan mengingatkan kembali janganlah makna usia 67 tahun hanya sebagai makna hitungan tetapi romo mengajak agar khususnya para siswa untuk terus berpacu meraih prestasi terbaik khususnya bagaimana pengembangan karakter menjadi tujuan utama dalam sebuah proses pendidikan.

Selesai misa syukur para siswa mendapatkan  makan chiken crush. Secara tertib para pengurus kelas mengambil sesuai dengan jumlah teman kelasnya, demikian juga saat mereka makan. Selesai makan bersama dilanjutkan beberapa tampilan panggung diantaranya, dance, baca puisi, dan band. Acara berjalan penuh dengan lancar. Pukul 10.50 WIB Ibu Deka selaku pembawa acara mempersilakan Sr. Dorothea, SPM untuk menutup acara dengan doa penutup.

“Semoga dengan usia yang semakin matang SMPK Santa Maria II mampu menorehkan tinta emas prestasi khususnya peningkatan karakter para siswa yang harus dimiliki untuk menyongsong masa depan dan cita-cita mereka,” demikian harapan Bapak Fidelis Suhadi sambil meninggalkan tempat acara menuju ruang guru. Sungguh sebuah harapan yang perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak mulai dari siswa, guru/karyawan, para orang tua, dan stakeholder agar semua harapan itu bisa tercapai seiring zaman yang selalu mengikuti salah satu sekolah yang dikelola oleh suster-suster Santa Perawan Maria itu.