2 Mei Sumber Semangat Dunia Pendidikan

Setiap tanggal 2 Mei Bangsa Indonesia khususnya dunia pendidikan seakan disegarkan oleh spirit Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Ungkapan itu merupakan pernyataan bernilai historis dan filosofis yang dikemukakan oleh  Ki Hajar Dewantara yang memiliki makna mendalam, yakni di depan menjadi contoh, di tengah bekerja keras, di belakang mendukung penuh.

Pada Hari Pendidikan Nasional tahun ini dengan situasi pandemi Covid-19 ini, pelaku dunia pendidikan khususnya para guru dan semua murid yang harus belajar dengan cara baru dengan terobosan yang harus inovatif. Dengan demikian nilai-nilai pendidikan khususnya dalam mempersiapakan generasi penerus bangsa semakin memiliki semangat belajar tak pernah luntur dan tetap membara walaupun kita semua dipaksa untuk menjalaninya di masa yang tidak kita inginkan ini.

Dalam peringatan Hardiknas di tengah pandemi covid-19, Presiden berpesan agar anak-anak tetap semangat belajar. Meskipun sudah satu tahun lebih terkungkung di rumah akibat pandemi. “Setahun lebih dunia terkungkung pandemi, tapi semangat belajar anak-anak kita jangan pernah lunglai. Semoga masa-masa sulit ini segera usai dan kita semua bertatap muka lagi,” ujar Jokowi, sapaan akrabnya, dalam unggahan di media sosial, Minggu (2/5)

Kita semua menyadari bahwa dengan kualitas keilmuan kita akan mampu menuju kualitas hidup uang lebih baik atau bermutu. Ungkapan Ki Hajar Dewantara waktu itu juga memiliki tujuan untuk meningkatkan semangat belajar masyarakat saat itu, dimana kaum rakyat jelata yang sulit mengakses pendidikan hidup dengan penuh kesulitan.

Semau pasti meyakini bahwa hanya dengan semangat belajar yang membara, khususnya di masa sulit seperti ini akan menggiring kita semua untuk menjalani proses belajar yang tidak biasa yakni dengan cara daring, semoga ketika semua pribadi mampu menyadari harapan kita semua adalah proses pembelajaran tersebut akan memberikan manfaat maksimal untuk semua pihak.

Sekarang ini setiap orang harus berani menjadi guru, baik orang tua dan siapapun berada pada posisi tersebut,  rumah pun dipaksa  menjadi sekolah karena disanalah proses pembelajaran saat ini berlangsung. Ungkapan dari Ki Hajar Dewantara yang mungkin paling relevan saat ini, mengingat kondisi belajar di rumah secara daring masih jadi tumpuan utama pembelajaran di Indonesia. Semua orang menjadi guru untuk membantu anak belajar, dan semua rumah menjadi sekolah untuk tempat anak menggali ilmu. Kita juga harus selalu menyadari bahwa pendidikan berkaitan dengan penanaman watak, karakter dan penghayatan sistem nilai, bukan sekadar transmisi pengetahuan dan keterampilan semata. Dunia pendidikan harus dikelola dengan baik, bukan sekadar untuk melayani kebutuhan pasar, melainkan untuk masa depan bangsa, negara dan kemanusiaan dalam pengertian luas. Mari pada peringatan Hari Pendidikan 2021 ini kita perjuangkan semangat belajar dengan berani dalam situasi pandemi Covid-19 ini dengan penuh dedikasi demi peningakatan kualitas SDM bangsa Indonesia