PERJALANAN SMPK SANTA MARIA II MERAIH SEKOLAH ADIWIYATA

Setelah memiliki pengalaman dalam mengikuti Green School Festival 2017, sekolah yang terletak di jalan Panderman 7A segera melangkahkan semangat dalam memperjuangkan untuk meraih predikat sekolah Adiwiyata. SMP Negeri 18 adalah sekolah yang mendampingi mulai dari sosialisasi sekolah Adiwiyata, proses persiapan sampai nanti pada saat penilaian oleh Tim Dewan Juri sekitar bulan April 2018. Berbagai langkah lanjutan telah dipersiapkan oleh tim kerja Adiwiyata SMPK Santa Maria II dengan berhasil diserahkannya file Adiwiyata sekitar bulan Desember 2017.
Di tengah bulan Januari 2018, tim kerja Adiwiyata tengah mempersiapkan dokumen-dokumen pendukung, yang akan divalidasi oleh tim observasi. Pada hari Rabu, 17 Januari 2018 sekitar pukul 15.00 WIB tim observasi tiba di sekolah untuk melalukan visitasi terkait dengan data yang telah dikirim untuk ditindaklanjuti. Menurut salah satu anggota tim pengamat, tujuan utama adalah memeriksa antara file data yang telah dikirimkan ke panitia penilaian adiwiyata sekaligus memberikan masukan jika masih ditemukan hal-hal yang kurang terkait komponen-konponen yang harus dipenuhi sebelum dilakukan penilaian pada bulan April nanti.
Ketika tim pengamat datang, semua pengurus OSIS memberikan sambutan dengan menyanyikan yel-yel adiwiyata dan tepuk karakter. Pada sambutannya Sr. Dorothea, SPM mengharapkan kesempatan yang telah diberikan dalam meraih sekolah yang beradiwiyata dapat memberikan warna tersendiri dalam kehidupan belajar para siswa, beliua juga sangat welcome jika nanti selama pengamatan masih ditemukan beberapa kekurangan dengan harapan bisa segera diperbaiki mengingat penilaian Adiwiyta provinsi masih akan dilaksanakan pada bulan April.
Pada kesempatan tersebut beberapa anggota tim membagi tugas, ada yang mengamati printout data dari setiap komponen dan melihat langsung di lapangan terkait beberapa hal pokok di antaranya pengelolaan sampah (kompos), WC, penghijauan, dan biopori. Beberapa masukan langsung diberikan langsung untuk segera dilakukan perbaikan. Selama observasi bapak-ibu guru serta para karyawan dengan setia menunggu sampai observasi selesai dilaksanakan.
“Semoga nanti predikat sekolah adiwiyata tidak sekedar sebuah penghargaan tapi lebih dari itu tetapi di sana pendidikan karakter cinta dan peduli lingkungan dapat diwujudkan dengan aksi nyata,” demikian harapan Ibu Agnes, salah satu anggota tim kerja Adiwiyata. Mencoba mengasah sensitivitas / kepekaan siswa/i dalam berinteraksi dengan alam adalah bagian dari kegiatan ini. Selain itu pendidikan karakter cinta dan peduli lingkungan hendaknya dapat melekat pada siswa/i sehingga dapat menjadi sebuah habitus.