Malang, 2 Februari 2024 – Pelajar kelas 7 dan 8 semester genap di SMPK Santa Maria 2 Malang mengambil langkah proaktif dalam menghadapi tantangan nomophobia, ketakutan akan kehilangan atau tidak memiliki akses ke ponsel atau teknologi komunikasi. Dalam Pelajaran Proyek Penguatan Pelajar Pancasila dengan tema ini, mereka menggali dampak negatif penggunaan handphone serta belajar teknik-teknik fotografi dan videografi untuk menyampaikan pesan-pesan penting.
Kegiatan dimulai dengan pemahaman mendalam tentang dampak negatif penggunaan handphone yang disampaikan oleh para siswa dan juga guru pendamping. Melalui presentasi dan diskusi, siswa-siswa diperkenalkan dengan realitas yang terjadi di sekitar mereka.
Tak hanya itu, para siswa juga mendapat kesempatan langka untuk belajar langsung dari praktisi videographer dan photography. Repeat Photography Malang, yang diwakili oleh Mr. Tommy selaku owner, memberikan materi tentang tips dan trik dalam menghasilkan karya-karya visual yang menarik. Antusiasme siswa-siswa kelas 7 dan 8 sangat terlihat dalam menyimak setiap penjelasan yang diberikan.
Sebagai puncak kegiatan, para siswa diberikan tugas untuk membuat video pendek yang mengangkat tema nomophobia. Setelah melalui proses hunting dan pengumpulan materi, pihak Repeat Photography memberikan penilaian. Hasilnya, juara pertama dari kelas 8D adalah Kelompok Oliver, juara kedua dari kelas yang sama adalah Kelompok Loli, dan juara ketiga dari kelas 8B adalah Kelompok Angel Anati.
Ketua Pelaksana kegiatan, menyatakan, “Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi kami untuk belajar tidak hanya dari buku teks, tetapi juga dari pengalaman langsung dan praktisi di bidangnya. Kami berharap melalui proyek ini, kami dapat menyampaikan pesan-pesan penting tentang penggunaan handphone yang sehat dan bijaksana kepada teman-teman kami.”
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para pelajar dapat lebih sadar akan dampak negatif pemakaian handphone dan mampu mengambil langkah-langkah yang bijaksana dalam penggunaannya. Semangat inovasi dan pembelajaran aktif semakin ditanamkan dalam lingkungan sekolah, menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan zaman dengan bijaksana.