All posts by Trianto Thomas

Rekoleksi Paskah Siswa: Life is Giving

Rabu, 31 Maret 2021 mulai pukul 07.30 rekoleksi siswa dimulai, pada rekoleksi tersebut siswa diajak untuk menyadari bahwa masa muda adalah saat kita bisa memberi arti kepada kehidupan, masa dalam mengambil keputusan untuk menentukan sesuatu karena kebahagiaan itu berada pada diri kita sendiri.

Rekoleksi tersebut dikemas secara online dengan memanfaatkan googlemeet, menurut Bu Retha salah satu anggota tim kerja spirmor menegaskan “Semoga melalui rekoleksi pagi ini, para siswa semakin disadarkan bahwa berbagi itu merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas diri sebagai manusia dan calon pemilik masa depan.” Tema pada rekoleksi tersebut adalah Life is Giving

Bagaimana menghayati life is giving pertama kita harus bersikap rendah hati adalah jembatan sebuah persahabatan, kualitas bersukur sebagai dasar untuk menjadi pribadi yang maksimal, mau berdamai dengan diri sendiri dan memiliki kerelaan diri dalam mewujudkan “Life is Giving”.

Sikap Rendah Hati adalah jembatan sebuah persahabatan, bersikap Kerendahan Hati perlu kita hayati dalam kehidupan, terutama pada usia remaja. Kesombongan merupakan salah satu alasan seseorang sulit bersikap rendah hati (Contohnya: sombong saat mendapat rangking 1, sombong punya hp Iphone, menjelek jelekan teman yang nilainya lebih rendah) ketika kita mampu menyingkirkan kesombongan dari diri kita, maka kerendahan hati dalam diri kita akan tampak. Dan selalu bersikap rendah hati yang perlu kita terapkan adalah Peduli dengan sesama, Tulus dalam membantu sesama (tidak mengharapkan imbalan, ketika membantu sesama).

Kualitas bersyukur sebagai dasar untuk menjadi pribadi yang masimal, Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup.Belajarlah mencukupi diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia Contohnya: Bersyukur atas nafas kehidupan, bersyukur masih bisa sekolah walaupun saat ini masih online, orang tua yang baik. dll

Berdamailah dengan diri sendiri. Pengalaman Pahit mungkin menjadikan kita kurang percaya diri dengan diri kita sendiri. Diperlukan kemampuan dan kemauan menerima keadaan diri dengan apa adanya (contoh: keadaan fisik diri kita, mungkin hidung kurang mancung, atau kurang PD karena badannya gendut, dll) Terlebih apabila diri kita masih membanding-bandingkan dengan orang lain. (contoh: si A lebih pintar dari aku) Pada dasarnya manusia diciptakan sama, artinya sama-sama memiliki Martabat yang luhur.

Kerelaan diri dalam mewujudkan life is giving. Terkadang banyak orang berfikir bahwa “hidupku saja sudah susah, mana mungkin aku bisa memberi bantuan kepada orang lain”.  Tidak perlu menunggu mapan/ sukses dulu baru memberi. Mampu memberi dari kekurangan wujud dari kerelaan diri. Contohnya: memberikan waktu dan tenaga kita untuk mendengarkan orang lain (guru, teman, orang tua, dll), peka dengan sekitar kita (ada teman tiba-tiba jatuh terpeleset, aku membantunya bukan malah menertawakan). Sejauh mana aku memberikan diriku kepada sesama dan sejauh mana buah-buah keterlibatanku dinikmati oleh orang lain?

“Life is Giving” mengajak kita menumbuhkan sikap rendah hati, menyukuri  apa yang kita miliki, mampu berdamai dengan diri sendiri dan kerelaan diri membantu sesama. Dengan terwujudnya “Life is Giving” maka kita menjadi semakin solider dengan sesama manusia, terutama dimasa Pandemi ini dengan disiplin terhadap protokol kesehatan agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Dalam masa pertobatan ini kita diajak untuk merubah diri menjadi lebih baik lagi, agar kita layak menyambut hari raya Paskah.

Semoga spirit life is giving be the best selalu membaharui kualitas perjalanan hidup kita semua dan pada akhirnya kita semua mampu dan bisa menjadi pribadi yang bermutu sesuai dengan tujuan visi dan misi sekolah tercinta SMPK Santa Maria II malang, proficiat! Selamat merayakan Paskah dengan suka cita. amin

Rekoleksi Paskah Guru dan Karyawan

Sabtu, 27 Maret 2021 mulai pukul 08.00 WIB bapak ibu guru dan karyawan mengikuti rekoleksi persiapan Paskah. Pada pembukaan rekoleksi tersebur Sr. Dorothea SPM mengajak para guru dan karyawan untuk mengikuti rekoleksi dengan tujuan akhir kita semakin memaknai semangat pertobatan yang harus kita miliki saat kita merayakan peristiwa luar biasa yakni Jesus bangkit dari alam maut sebagai wujud pengorbanan akan dosa-dosa yang kita perbuat.

Rekoleksi pagi itu mengangkat tema Mengenakan Roh Kristus dalam Pendidikan, Romo Kukuh memaparkan materi tersebut dengan mengangkat foto-foto kehidupan untuk mendekatkan pemahaman kita dengan tema tersebut. Romo yang bersal dari Kediri tersebut menegaskan bahwa Mengenakan Roh Kristus: Suatu Usulan ke Arah Masa Depan sekaligus sebagai identitas kita, dan kita juga diajak unuk menyadari sebagai manusia pendidikan di Tengah Pandemi: Usaha Mewartakan Cinta, kita pun diajak unuk memiliki agenda kerja sesuai dengan arah gerak pendidikan yang kita cita-citakan, yang tentu selalu berfokus pada masa depan yakni bahwa  sekarang inilah yang menjadi penentunya.

Sebagai upaya untuk menciptakan sistem pendidikan yang kuat dan inklusif, para pemimpin pendidikan, juga sebenarnya pemerintah dan masyarakat perlu mulai meletakkan landasan bersama melalui tindakan strategis dan terkoordinasi. Tulisan ini berhasil jika, refleksi dan sharing kecil ini mengingatkan kembali bahwa kita sudah berada pada jalur yang tepat untuk perubahan dan menginspirasikan pada kita model implementasi yang kemungkinan dapat kita tempuh untuk mengusahakan transformasi pendidikan berbasis spiritualitas dalam pendidikan kita.

Rekoleksi pada hari Sabtu tersebut ditutup dengan misa yang juga dipersembahkan oleh Romo Gregorius K. Nugroho CM. Beliau pada kotnahnya juga menyentil kita untuk terus memberikan diri kita sebagai seorang guru khususnya untuk manusia-manus muda pemilik masa depan ini. “Semoga inspirasi isi retret hari ini benar-benar mempertegas kita bagaimana harus bersikap dan berbuat khususnya dalam menjalani kehidupan di dunia pendidika ini, yang akhirnya bermuara pada keberhasila kita dalam memberikan totalitas kita sebaga tenaga pendidik dan kependidikan,” demikian harapan Pak Totok sambil meninggalkan lapangan untuk bersiap pulang ke rumahnya.

Masa Pra Paskah: Jalan Salib

Selama masa Pra Paska ini para siswa, guru dan karyawan memiliki agenda jalan salib setiap hari Jumat. Menurut Pak Hadi selaku guru Pendidikan Agama Katolik di SMPK Santa Maria II sebelum melaksanakan jalan salib beliau mengatakan bahwa devosi jalan salib adalah sarana yang efektif dalam memulihkan kesadaran akan dosa. Kesadaran akan dosa, yang kita peroleh dari Jalan Salib, semestinya mengarahkan kita pada cinta akan Ekaristi. 

Masih lanjut beliau, secara umum, seseorang akan mencari devosi yang paling cocok dengan diri mereka, yang dapat membuat mereka merasa “terhubung” sehingga devosi ini dapat dilakukan dari dalam hati. Dengan kata lain, ada anggapan bahwa kita harus bisa jatuh cinta dulu dengan devosi ini, harus merasa cocok terlebih dahulu, baru lah kita memutuskan untuk mendoakannya.

Devosi Jalan Salib merupakan devosi yang memakan waktu cukup lama. Kerap kali, godaan yang muncul ketika kita berdoa terlalu lama adalah rasa lelah, mengantuk, atau bosan, sehingga timbul kecenderungan untuk cepat-cepat menyelesaikan devosi ini di sini kita diajak setia. Kita juga diajak bersabar dalam menemani Yesus selama Jalan Salib ini, di tengah rasa lelah, ngantuk, atau pun bosan.

Jalan salib yang diagendakan oleh Tim Kerja Spirmor tersebut, terbagi dua yakni para wali kelas bersama anak-anaknya melaksanakan jalan salib pada jam Bina Iman Remaja khususnya yang beragama Katolik sedangkan siswa yang non Katolik mereka beraktivitas melihat tayangan video kehidupan untuk dijadikan bahan tulisan refleksi setelah mereka melihat tayangan tersebut, sedangkan bapak ibu guru dan karyawan Katolik yang bukan menjadi wali kelas bersama-sama di lapangan menjalankan jalan salib.

Vaksinasi Covid-19: Semua Guru dan Karyawan SMPK St. Maria II Malang

Sesuai dengan kebijakan pemerintah profesi guru menjadi salah salah prioritas penerima vaksin dengan tujuan agar kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah dapat kembali dilakukan dalam waktu dekat. Semoga para tenaga pendidik dan kependidikan menjadi garda terdepan dalam menjalankan pembelajaran pada saat ajaran baru pada Juli nanti, semua bisa berjalan normal dan orang tua merasa nyaman karena anak mereka akan berinteraksi dengan para guru yang sudah memiliki kekebalan pada masa sampar covid-19 ini dan tujuan utamanya dengan vaksin Covid-19 tersebut diharapkan bisa menekan angka Covid-19 di Indonesia.

Pada tanggal 2 Maret 2021 semua guru dan karyawan SMPK Santa Maria II menjalani vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Miracle Aesthetic Clinic  yang beralamat di Jalan Wilis  nomor 6 sedangkan vaksinasi Covid-19 kedua diberikan pada tanggal 17 Maret 2021 di tempat yang sama.

Sr. Dorothea SPM selaku kepala SMPK Santa Maria II Malang menegaskan bahwa pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tersebut merupakan tanggung jawab moral sebagai tenaga pendidik dan kependidikan yang nantinya harus menjalankan pembelaaran tatap muka, dengan demikian para siswa, orang tua, dan masyarakat sekitar akan merasa nyaman dan aman jika mereka akan berkomunikasi langsung dengan para guru dan karyawan SMPK St. Maria II.

Sesuai dengan syarat penerimaan vaksin maka mereka harus dalam kondisi minimum berusia 18 tahun, memiliki tekanan darah harus di bawah 180/110 mmHg. jika penyintas Covid-19, kalau lebih dari 3 bulan dapat divaksinasi dan mereka yang mempunyai penyakit komorbid, seperti hipertensi, asma atau gula darah harus dalam kondisi terkontrol dengan baik dan bisa ikut program vaksinasi.

“Semoga dengan vaksinasi dan manfaat yang kita dapatkan pada tahun pelajaran yang akan datang kita bisa menjalankan pembelajaran dengan tatap muka walaupun masih terbatas sesuai dengan instruksi pemerintah,” demikian harapan Pak Albert M Depa yang sudah kangen dengan pembelajaran tatap muka sambil meninggalkan Miracle Aesthetic Clinic  setelah menjalani vaksinasi tahap kedua siang itu.

Prestasi Siswa SMPK Santa Maria Bulan Januari-Maret 2021

Masa sampar covid-19 tidak mengurangi torehan prestasi siswa SMPK Santa Maria II Malang, ini terbukti selama bulan Januari sampai Maret sudah ada deretan prestasi yang mereka buat. Proficiat anak-anak Panderman. Berikut informasi prestasi-prestasi tersebut.

1.Indonesia Student NewsIPS: Elfrado Dee/ 8C  
Bahasa Inggris: Elfrado Dee/ 8C
Juara I    
Juara II
Kota
2.Rihand CreativeBenedict Irving Sebastian 9DJuara 1 
3.POSIBenedict Irving Sebastian 9DPeraih medali perakNational
4.Master MindKrisna Waluyo 9DPeraih Silver MedalNational
.5Master MindBrian Macrio Armando 8DPeraih Silver MedalNational
6.LPPIPM Belajar.comBenedict Irving Sebastian 9DPeraih Gold MedalNasional
7.POSIBenedict Irving Sebastian 9DPeraih Gold MedalNasional
Hasil Pembelajaran Demokrasi Pilkaos 2021

Sudah menjadi tradisi pembelajaran demokrasi, SMPK Santa Maria II melalui kegiatan pengurus OSIS mengadakan pemilihan ketua OSIS. Mengingat masih dalam situasi sampar covid-19 maka pelaksanaanya dilakukan secara virtual. Sebelumnya para calon ketua OSIS yakni nomor 1. Caitlyn Elisaberth Wijaya nomor 2 Elfrado Dee Fernandocello dan nomor 3 Panji Andika Saputra Wijaya diberikan kesempatan untuk melaksakan kampanye.

Para calon menyampaikan visi misi dan program unggulan juga memanfaatkan medsos masing-masing untuk menggiring opini khususnya para pemilik suara yakni siswa kelas 7, 8 dan 9. Panitia pemilihan ketua OSIS yakni para pengurus OSIS kelas 9 juga memberikan kesempatan untuk menyampaikan program dan debat para calon melalui Instagram sekolah secara langsung dengan dipandu oleh panitia Pilkaos.

Pada tanggal 4 Maret 2021 seluruh warga SMPK Santa Maria II Malang melaksanakan pesta demokrasi tersebut dengan memberikan suaranya melalui googleform. Pemanfaatan media virtual membuat agenda pemilihan ketua OSIS pada hari itu berjalan efektif dan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan oleh panitia pemilihan ketua OSIS. Para guru dan karyawan pun diberikan kesempatan utuk memberikan suaranya untuk para calon ketua OSIS tersebut.

Tiba akhir pemilihan ketua OSIS maka didapatkan hasil suara sebagai berikut, Caitlyn Elisabeth Wijaya medapatkan  221 suara (56,4%), Panji Andika Saputra Wijaya mendapatkan 86 su ara (21,9%) dan Elfrado Dee Vernandocello mendapatkan 85 suara (21,7%). Dengan demikian Caitlyn  Elisabeth Wijaya menjadi ketua OSIS baru.

Semoga visi dan misi, serta program unggulan  yang telah dipaparkan dan ditawarkan Caitlyn sebagai ketua OSIS terpilih bisa direalisasikan pada program kerja OSIS yaitu untuk memberikan pelayanan yang terbaik khususnya pada bidang kesiswaan dan keterlibatan siswa dalam menjalani dan mewarnai dinamika pembelajaran di SMP tercinta ini.