Kemah Raya 2019: Patriot yang Sopan dan Ksatria

Minggu, 28 April 2019 sekitar pukul 11.00 adik-adik pengalang kelas VIII mulai berdatangan dengan membawa tas yang berisi kebutuhan pribadi untuk mengikuti agenda tahunan Kemah Raya yang dipersiapkan selama hampir satu tahun pelajaran semenjak mereka naik ke kelas VIII. Kemah Raya tahun 2019 ini mengambil teman “Patriot yang Sopan dan Ksatria” dengan harapan adik-adik penggalang Gudep SMPK Santa Maria II semakin memiliki jiwa dan karakter seorang ksatria.
Sebelumnya mulai hari Jumat dan Sabtu tanggal 26 dan 27 April 2019 para anggota regu sudah mempersiapkan barang-barang regu di ruang kegiatan. Menurut Kak Beni selaku sie perlengkapan berharap jika pada hari Jumat barang-barang regu belum lengkap atau masih ada yang tertinggal maka pada hari Sabtu adik-adik penggalang masih memiliki waktu untuk melengkapi barang-barang regu yang masih kurang.
Perkemahan di akhir semester genap ini dilaksanakan di Bhumi Perkemahan CP, Lo Andeng Kecamatan Wagir mulai hari Minggu, 28 April sampai Selasa, 30 April 2019 siang. Dari sekolah adik-adik penggalang berangkat ke sekolah sekitar pukul 11.30 WIB dengan menggunakan armada angkutan kota dari jalur MM. Setiap angkot mengangkat sekitar 8 sampai 12 adik penggalang.
Sesampai di Bhumi Perkemahan CP, Lo Andeng Wagir adik-adik penggalang langsung diminta menempati dua tenda komando untuk penggalang putra dan dua tenda komando untuk penggalang putri. Karena cuaca yang tidak bersahabat maka Upacara Pembukaan Kemah Raya dilaksanakan di Aula. Upacara pembukaan berlangsung sangat khidmat dengan Pembina upacara sekaligus pembuka acara Kemah Raya dipimpin oleh Kamabigus Gudep SMPK Santa Maria yakni Sr. Dorothea, SPM., S.Pd
Selesai upacara pembukaan dilanjutkan dengan persiapan lomba memasak yakni membuat nasi goring sekaligus sebagai menu makan malam. Karena cuaca yang kurang mendukung beberapa kegiatan termasuk upacara dan lomba memasak mengalami pergeseran waktu karena digunakan untuk mengamankan barang-barang pribadi adik-adik penggalang untuk dipindahkan ke aula. Lomba memasak yang dihiasi hujan rintik-rintik tidak menyusutkan semangat adik-adik, hal itu terbukti hasil masakan nasi goreng yang disajikan untuk dinilai bisa tepat waktu.
Selesai lomba memasak nasi goreng, adik-adik langsung diberikan kesempatan untuk menikmati hasil memasak nasi goreng sebagian menikmati menu makan alam yang juga disediakan oleh panitia. Setelah makan malam dilanjutkan dengan Misa di Kapel Pasionis Rubiah yang dipersembahkan oleh Romo Prima, CP. Adik-adik penggalang diajak membangun kebersamaan, keyakinan bahwa adik-adik di masa depan adalah pemilik sebuah kesuksesan.
Setelah Misa berakhir dilanjutkan dengan materi pembinaan mental yang disampaikan oleh Sr. Dorothea, SPM yang memaparkan bahwa nilai-nilai etika kesopanan menjadi sebuah keharusan dalam membangun karakter yang bermutu. Pembinaan mental dipaparkan di aula selama dua jam. Sekitar pukul 21.30 WIB dilanjutkan terkait pengarahan kegiatan selanjutnya yakni jalan-jalan malam tetapi karena cuaca tidak mendukung maka diputuskan acara tersebut ditiadakan. Pemberitahuan peniadaan acara jalan-jalan malam langsung disampaikan oleh Kak Frans selaku koordinator Kemah Raya dengan menyampaikan alasan-alasan yang bisa dipahami oleh adik-adik penggalang.
Pada hari kedua tepatnya Senin, 29 April 2019 acara yang dijalani adik-adik adalah penjelajahan alam yang menempuh jarak hampir 4 jam perjalanan. Tujuan penjelajahan adalah memperkenalkan alam sekitar sekaligus menguji ketahanan mental dengan cuaca dan jarak perjalanan yang cukup menguras tenaga. Selesai penjelajahan diadakan fun games yakni bermain futsal corong bagi adik-adik laki-laki sedangkan bagi adik-adik putrid lomba menangkap belut.
Sore hari beberapa petugas upacara api unggun berlatih di lapangan dekat aula bersama kak Trianto, menurut rencana upacara api unggun akan dilaksanakan pukul 19.00 WIB setelah adik-adik makan malam. Pada upacara Api Unggun berlangsung sangat khidmat diawali dengan pengucapan Dasa Darma oleh kesepuluh petugas dengan obor sekaligus penyalaan api unggun. Pada amanatnya Sr. Dorothea selaku Kamabigus sekali lagi mengajak adik-adik untuk terus menyalakan semangat membangun diri untuk meraih karakter diri yang berkualitas.
Selesai upacara Api Unggun dilanjutkan dengan Malam Kreativitas masing-masing satuan terpisah kelas. Malam Kreativitas itu dilaksanakan di aula karena cuaca juga kurang mendukung dengan rintik-rintik hujan. Tampilan demi tampilan berlangsung cukup meriah, ini ditandai dengan aplaus yang diberikan adik-adik setiap selesai tampilan. Sekitar pukul 22.00 WIB kegiatan diakhiri dengan doa malam yang dipimpin oleh Kak Frans dan adik-adik dipersilakan istirahat karena esok pagi masih ada acara yang menguras tenaga lagi.
Selasa, 30 April 2019 sekitar pukul 05.00 WIB adik-adik dibangunkan untuk mengikuti olahraga ringan langsung dipersilakan sarapan tanpa mandi karena kegiatan yang akan dilakukan pada hari itu berisiko kotor sehingga waktu bersih diri akan diberikan setelah acara lomba-lomba yang sudah dipersuiapkan panitia sebanyak 12 macam lomba. Sebelum lomba-lomba dimulai Kak Mesak selaku koordinator kegiatan memberikan brefing baik kepada kak pembina maupun adik-adik penggalang.
Sekitar pukul 11.30 WIB semua aktivitas lomba-lomba berakhir, adik-adik dipersilakan untuk bersih diri sekaligus packing barang-barang regu dan pribadi. Setelah packing baik barang pribadi maupun regu selesai adik-adik segera makan siang sekaligus persiapan untuk upacara penutupan Kemah Raya. Sr. Dorothea selaku Pembina pada upacar penutupan tersebut menegaskan supaya pengalaman selama tiga hari dua malam itu digunakan sebagai bekal untuk mengembangkan keribadian yang sesuai dengan semangat “Patriot yang Sopan dan Ksatria” sesuai dengan tema Kemah Raya.
Setelah transportasi untuk menuju ke sekolah siap, panitia mengarahkan adik-adik untuk segera memasuki angkot untuk segera meluncur ke sekolah, dimana barang-barang pribadi dan regu sudah diangkut terlebih dahulu menggunakan truck dan pick up. Rombongan tiba di sekolah sekitar pukul 13.00 dan langsung mengambil barang-barang pribadi maupun regu. “Semoga pengalaman kemah tahun ini memberikan makna bagi adik-adik penggalang Gudep SMPK Santa Maria II,” demikian harapan Kak Totok disela-sela membantu adik-adik mencari barang yang sempat tidak ditemukan. Sebagai catatan pada Kemah Raya tahun ini masih banyak ditemukan barang-barang yang tidak bertuan, entah karena alasan adik-adik tidak mengenalinya maupun alasan yang lain. Proficiat adik-adik! semoga tujuan Kemah Raya bisa kalian dapatkan.